02 Oktober 2022

Apa itu Hematokrit? Ini Kadar Normal serta Pemeriksaannya untuk Mengetahui Beberapa Penyakit

Apakah sel darah merah dalam tubuh sudah cukup memadai? Lakukan tes hematokrit atau Hct.
Apa itu Hematokrit? Ini Kadar Normal serta Pemeriksaannya untuk Mengetahui Beberapa Penyakit

Untuk mengetahui apakah sel darah merah dalam tubuh Moms sudah cukup memadai, perlu dilakukan tes hematokrit atau Hct.

Tes ini juga dikenal sebagai tes volume sel dikemas (PCV), yang merupakan tes darah sederhana.

Di dalam tubuh manusia terdapat dua sel darah dengan warna dan peran yang berbeda yakni sel darah putih dan sel darah merah.

Meskipun berbeda, dua sel darah ini punya peran penting untuk kesehatan manusia.

Salah satu fungsi sel darah putih ialah menghasilkan antibodi, yakni zat yang berguna untuk membunuh virus, kuman, bakteri, parasit, dan zat-zat berbahaya lainnya yang masuk ke dalam tubuh manusia.

Kadar sel darah putih ini biasanya akan diperiksa apabila seseorang mengalami infeksi.

Keberadaan sel darah merah berperan penting untuk kesehatan. Sel darah merah bertugas untuk mengangkut oksigen dan nutrisi lalu mengedarkannya ke berbagai lokasi di dalam tubuh.

Nah, agar sel darah merah bekerja maksimal dan kesehatan terjaga, maka Moms perlu memiliki proporsi sel darah merah yang tepat dan sesuai kebutuhan.

Untuk lebih paham tentang apa itu hematokrit, tes hematokrit, hingga takaran normal, tinggi, dan rendahnya, lanjut baca di sini, yuk!

Baca Juga: Apa Itu Perdarahan Subkorionik Selama Kehamilan?

Apa Itu Hematokrit?

hematokrit
Foto: hematokrit (Medicalnewstoday.com)

Melansir dari jurnal Clinical Methods, hematokrit merupakan jumlah persentase sel darah merah dalam total volume darah.

Hematokrit (hct) dinyatakan sebagai persentase. Misalnya, hematokrit 25% berarti ada 25 mililiter sel darah merah dalam 100 mililiter darah.

Fungsi Tes Hematokrit

Mengutip Lab Test Online, tes hematokrit dapat membantu dokter mendiagnosis kondisi kesehatan tertentu dalam tubuh Moms.

Selain itu, tes ini juga dapat membantu dokter menentukan seberapa baik response tubuh terhadap obat-obatan tertentu.

Ada banyak faktor yang melandasi seseorang melakukan tes darah ini. Namun, tes ini paling sering digunakan untuk menguji sejumlah penyakit seperti:

  • Anemia
  • Leukimia
  • Dehidrasi
  • Kekurangan Makanan

Baca Juga: Eksklusif, Begini Cerita Haru Denada Dampingi Aisha Jalani Perawatan Leukimia

Cara Mengukur Hematokrit

Proses Pengambilan Darah
Foto: Proses Pengambilan Darah (Freepik.com/freepik)

Melansir dari Mayo Clinic, hematokrit biasanya diukur dari sampel darah oleh mesin otomatis yang memuat beberapa pengukuran darah pada waktu yang sama.

Sebagian besar mesin ini sebenarnya tidak secara langsung mengukur hematokrit, melainkan menghitungnya berdasarkan penentuan jumlah hemoglobin dan volume rata-rata sel darah merah.

Hematokrit juga dapat ditentukan dengan metode manual menggunakan centrifuge. Ketika tabung darah disentrifugasi, sel darah merah akan dikemas ke bagian bawah tabung.

Proporsi sel darah merah dengan total volume darah kemudian dapat diukur secara visual. Lebih jelas, berikut ini langkah-langkah tes hematokrit.

1. Sampel Darah

Tenaga medis membutuhkan sampel darah untuk melakukan tes hematokrit. Darah ini diambil dengan cara menusuk pembuluh darah di lengan.

Namun, jika tes hematokrit adalah bagian dari CBC, teknisi laboratorium akan mengambil darah dari vena, biasanya dari bagian dalam siku atau dari punggung tangan.

Berikutnya, tenaga medis akan membersihkan permukaan kulit dengan antiseptik dan memasang karet gelang atau torniket, di sekitar lengan atas untuk membantu pembuluh darah membengkak bersama dengan darah.

Mereka kemudian akan memasukkan jarum ke dalam pembuluh darah dan mengumpulkan sampel darah dalam satu atau lebih botol.

Tenaga medis akan melepas karet gelang dan menutupi area tersebut dengan perban untuk menghentikan pendarahan.

Tes darah ini akan terasa sedikit tidak nyaman, terutama saat jarum menusuk kulit.

Moms mungkin merasakan sensasi tertusuk atau terjepit. Beberapa orang bahkan mengalami pingsan atau pusing saat melihat darah.

Moms juga akan mengalami memar kecil, tetapi ini akan hilang dalam beberapa hari.

Tes hanya memakan waktu hanya beberapa menit, dan Moms dapat melanjutkan aktivitas sehari-hari setelah selesai melakukan tes.

Sampel darah akan dikirim ke laboratorium untuk dianalisis atau dievaluasi.

Baca Juga: Ketahui Penyebab Batuk Berdarah dan Tes Pemeriksaannya

2. Evaluasi

Pada penjelasan di Mayo Medical Laboratories, sesampainya di laboratorium, sampel darah hematokrit milik Moms akan dievaluasi menggunakan centrifuge, yaitu mesin yang berputar dengan kecepatan tinggi untuk memisahkan beberapa bagian darah.

Lalu, pihak laboratorium akan menambahkan antikoagulan khusus untuk mencegah darah membeku. Selanjutnya, ketika tabung reaksi dikeluarkan dari centrifuge, maka darah akan terbagi menjadi tiga bagian yakni:

  • Sel darah merah.
  • Antikoagulan.
  • Plasma atau cairan dalam darah.

Setiap komponen akan mengendap di bagian bawah tabung. Sel darah merah kemudian dibandingkan apakah jumlahnya normal, tinggi, atau rendah sesuai dengan tingkatannya.

Baca Juga: 5 Fakta Tentang Radang Otak Akibat Toksoplasma yang Diderita oleh Barli Asmara

Kadar Hematokrit Normal, Rendah, dan Tinggi

Sampel Darah
Foto: Sampel Darah (Freepik.com/freepik)

Setelah melakukan tes hematokrit untuk mengetahui jumlah sel darah merah dalam tubuh, langkah selanjutnya ialah menentukan apakah sel darah merah tersebut termasuk dalam tingkatan normal, rendah, atau tinggi.

Berikut ini tingkatan sel darah merah dan pengertiannya.

1. Kadar Hematokrit Normal

Meskipun pihak laboratorium penguji sampel darah memiliki takaran dan kategorinya sendiri, namun tingkat normal hematokrit dalam tubuh tergantung pada jenis kelamin dan usia.

Kisaran kadar hematokrit normal adalah sebagai berikut menurut Tintinalli's Emergency Medicine: A Comprehensive Study Guide:

  • Bayi baru lahir 55%–68%
  • Satu (1) minggu usia 47–65%
  • Satu (1) bulan usia 37%–49%
  • Tiga (3) bulan usia 30%–36%
  • Satu (1) tahun usia 29%–41%
  • Sepuluh (10) tahun usia 36%–40%
  • Laki-laki dewasa 42%–54%
  • Wanita dewasa 38%–46%

Anak-anak usia 15 tahun ke bawah memiliki jumlah sel darah merah yang berbeda-beda karena karena kadar hematokrit mereka berubah dengan cepat seiring bertambahnya usia.

Nantinya, laboratorium khusus yang menganalisis hasil dari hematokrit tersebut akan menentukan kisaran hematokrit normal untuk anak pada usia tertentu.

2. Bagaimana Jika Kadar Hematokrit Terlalu Rendah?

Tingkat hematokrit yang rendah dapat menjadi pertanda dari sejumlah penyakit berbahaya seperti:

  • Penyakit sumsum tulang
  • Penyakit radang kronis
  • Kekurangan nutrisi seperti zat besi, folat, atau vitamin B-12
  • Pendarahan pada organ dalam
  • Anemia hemolitik
  • Gagal ginjal
  • Leukemia
  • Limfoma
  • Anemia sel sabit

Baca Juga: 11 Contoh Kuku yang Tidak Sehat, Bisa Jadi Tanda Anemia Hingga Penyakit Jantung

3. Bagaimana Jika Kadar Hematokrit Terlalu Tinggi?

Kadar hematokrit yang lebih tinggi dari normal menunjukkan peningkatan jumlah sel darah merah yang abnormal.

Tingginya kadar hematokrit biasanya terjadi pada orang yang tinggal di dataran tinggi dan pada perokok kronis

Selain itu, dehidrasi juga dapat menyebabkan hematokrit tinggi. Namun, hal ini bisa diatasi dengan minum banyak air putih.

Selain itu, beberapa penyebab peningkatan hematokrit adalah:

  • Penyakit paru-paru.
  • Tumor tertentu.
  • Kelainan sumsum tulang yang dikenal sebagai polisitemia rubra vera.
  • Penyalahgunaan obat erythropoietin (Epogen) oleh atlet untuk tujuan "doping darah".
  • Penyakit jantung bawaan.
  • Polisitemia vera.

Sebelum melakukan tes, beritahu dokter apabila Moms baru saja menjalani transfusi darah atau sedang hamil.

Kehamilan dapat menurunkan kadar nitrogen urea darah (BUN) karena adanya peningkatan cairan dalam tubuh.

Selain itu, transfusi darah juga dapat memengaruhi hasil tes hematokrit.

Jika Moms tinggal di dataran tinggi, kadar hematokrit dalam tubuh Moms cenderung lebih tinggi karena berkurangnya jumlah oksigen di udara.

Dokter lantas akan membandingkan hasil tes hematokrit dengan bagian lain dari tes CBC dan gejala keseluruhan sebelum membuat diagnosis.

Risiko Tes Hematokrit

Tes hematokrit tidak memiliki efek samping atau risiko. Namun, selama tes, mungkin Moms akan mengalami pendarahan atau merasakan denyutan di area yang diambil sampel darahnya.

Beri tahu dokter jika Moms mengalami pembengkakan atau pendarahan yang tidak berhenti dalam beberapa menit setelah ditusuk jarum suntik.

Hematokrit adalah tes darah sederhana. Moms tidak perlu berpuasa sebelum tes atau melakukan persiapan lainnya.

Itulah serba serbi mengenai hematokrit.

Sebaiknya, Moms melakukan tes hematokrit ini per 6 bulan sekali untuk mengetahui kadar sel darah merah dalam tubuh dan penanganan lebih awal terhadap penyakit berbahaya yang mungkin mengintai.

  • https://www.medicinenet.com/hematocrit/article.
  • https://www.healthline.com/health/hematocrit#risks
  • https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/hematocrit/about/pac-20384728
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK259
  • http://labtestsonline.org/understanding/analytes/hematocrit/tab/test
  • http://www.mayomedicallaboratories.com/articles/hottopics/2008-10-coag.html
  • https://accessmedicine.mhmedical.com/book.aspx?bookID=2353

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb