26 Januari 2022

Heparin: Fungsi, Dosis, hingga Efek Sampingnya

Obat untuk mencegah gejala pembekuan darah
Heparin: Fungsi, Dosis, hingga Efek Sampingnya

Heparin adalah obat resep yang digunakan untuk mencegah sekaligus mengatasi gejala pembekuan darah akibat kondisi atau prosedur medis.

Kelebihan obat ini dapat digunakan sendiri atau dibarengi dengan obat jenis lain.

Berikut ini serba-serbi obat yang perlu Moms ketahui terlebih dulu sebelum mengonsumsinya.

Gangguan Kesehatan yang Bisa Diatasi dengan Heparin

suntik-kromosom.jpg
Foto: suntik-kromosom.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Obat ini menjadi salah satu jenis antikoagulan yang bekerja dengan mengurangi kemampuan pembekuan darah.

Heparin juga dapat membantu mencegah pembentukan gumpalan serta menghentikan perluasan gumpalan yang sudah terbentuk.

Meskipun heparin tidak memecah gumpalan darah, obat ini mampu meningkatkan mekanisme alami tubuh yang terlibat dalam proses bekuan darah.

Selain itu, obat juga dapat mengelola dan mengobati pembekuan darah yang terjadi di organ jantung, paru-paru, dan kaki.

Heparin juga digunakan untuk menghentikan darah dari pembekuan setelah operasi, proses transfusi darah, dialisis ginjal, atau saat pengambilan sampel darah.

Obat ini bekerja dengan meningkatkan tingkat protein anti-pembekuan darah, yang membuat darah mengalir lancar.

Heparin biasanya diberikan pada penderita dengan beberapa indikasi medis berikut ini:

  • Gangguan pembekuan darah
  • Bekuan darah di paru-paru
  • Mencegah penggumpalan darah di paru-paru
  • Obstruksi arteri perifer
  • Pencegahan tromboemboli arteri perifer
  • Bekuan darah di vena dalam
  • Pencegahan trombosis vena dalam
  • Serangan jantung
  • Pencegahan pembekuan darah setelah intervensi koroner perkutan
  • Sindrom akut jantung

Setelah mengetahui manfaatnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan obat jenis ini.

Baca juga: Cari Tahu Dosis Neuralgin RX, Obat untuk Nyeri dan Peradangan

Perhatikan Ini Sebelum Menggunakan

Melansir dari News Medical Life Science, ketimbang risikonya, manfaat yang diperoleh dari penggunaan obat harus lebih besar.

Perhatikan ini sebelum menggunakan obat:

  • Penggunaan obat yang diawetkan dengan benzil alkohol tidak boleh digunakan pada anak karena memicu efek samping hingga kematian.
  • Penggunaan pada lansia tidak disarankan karena memiliki risiko tinggi mengalami gangguan perdarahan. Penyesuaian dosis mungkin diperlukan.
  • Penggunaan pada ibu hamil tidak disarankan.
  • Penggunaan pada ibu menyusui memang tidak memengaruhi ASI, tetapi dapat menimbulkan risiko kesehatan tertentu.
  • Penggunaan pada penderita alergi tidak disarankan. Baik alergi obat, zat, atau makanan tertentu.
  • Penggunaan pada perokok tidak disarankan karena dapat menurunkan kadar obat dalam darah.
  • Penggunaan obat tidak disarankan dibarengi dengan obat lain tanpa rekomendasi dari dokter.
  • Penggunaan obat tidak disarankan pada orang yang tengah membatasi asupan garam karena heparin mengandung natrium.

Jika seseorang yang tengah membatasi asupan garam mengonsumsi heparin, sejumlah gangguan kesehatan berikut ini bisa saja dialami:

Agar obat dapat dirasakan manfaatnya, sebaiknya ikuti sejumlah aturan penggunaan tersebut.

Jika tidak, efek samping di bawah ini bisa saja dialami.

Baca juga: Obat Herbal Agarillus Drop untuk Kesehatan Tubuh, Ini Dosis dan Risiko Efek Sampingnya

Efek Samping Penggunaan Heparin

memar.jpg
Foto: memar.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Melansir dari Mayo Clinic, obat dapat menyebabkan sejumlah efek samping yang tidak diinginkan.

Meskipun tidak semua efek samping dialami, jika terjadi, penderita memerlukan perawatan medis agar tidak semakin parah.

Efek samping terbagi menjadi dua jenis, yaitu efek samping yang jarang terjadi dan langka.

Jika mengalami salah satunya, periksa diri ke dokter untuk mendapatkan langkah perawatan yang tepat.

Berikut ini efek samping yang jarang dialami:

  • Sakit perut atau pembengkakan perut
  • Sakit punggung
  • Gusi berdarah saat menyikat gigi
  • Darah dalam urine
  • Sembelit
  • Batuk darah
  • Pusing
  • Sakit kepala parah dan berlanjut
  • Pendarahan hebat
  • Nyeri, kaku, atau pembengkakan pada sendi
  • Perdarahan menstruasi yang luar biasa berat
  • Memar yang muncul tiba-tiba
  • Mimisan yang muncul tiba-tiba
  • Muntah darah yang terlihat seperti bubuk kopi

Sedangkan efek samping langka yang bisa saja dialami, seperti:

  • Ditemukan adanya darah di bawah kulit
  • Nyeri pada dada
  • Menggigil atau demam
  • Napas yang tidak teratur
  • Iritasi, nyeri, kemerahan, atau bekas luka di tempat suntikan
  • Rasa gatal dan terbakar, terutama di bagian bawah kaki
  • Mual atau muntah
  • Mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki
  • Rasa sakit, dingin, atau warna biru pada kulit
  • Pengelupasan kulit
  • Pembengkakan pada kelopak mata atau area di sekitar mata
  • Sesak napas
  • Perubahan warna kulit, terutama di dekat tempat suntikan.
  • Ruam kulit dan gatal-gatal
  • Keluarnya air mata tanpa sebab
  • Rasa sesak di dada
  • Gangguan pada pernapasan
  • Suara mengi saat bernapas

Baca juga: Acetylcysteine Obat Pengencer Dahak, Ini Dosis dan Efek Sampingnya

Jika muncul efek samping heparin seperti yang disebutkan, segera hentikan pemakaiannya, ya.

Setelah berhenti, efek samping mungkin saja masih dialami dalam beberapa periode waktu.

Selama periode tersebut, Moms disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

  • https://www.news-medical.net/health/What-is-Heparin.aspx
  • https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/heparin-intravenous-route-subcutaneous-route/description/drg-20068726
  • https://www.healthline.com/health/drugs/heparin-injectable-solution

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb