21 Maret 2024

Bagaimana Hukum Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadan?

Ternyata, hukum berhubungan suami istri di bulan Ramadan memiliki dua ketentuan
Bagaimana Hukum Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadan?

Pahala Berhubungan Suami Istri di Bulan Ramadan

Hukum Berhubungan Seks di Bulan Ramadhan
Foto: Hukum Berhubungan Seks di Bulan Ramadhan (Orami Photo Stock)

Setelah mengetahui hukum berhubungan suami istri di bulan Ramadan, ada baiknya untuk mengetahui hadirnya pahala jika melakukannya, seperti:

1. Mendapat Pahala Sedekah

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dzar Al-Ghifari, Rasulullah SAW pernah bersabda, yang artinya:

"Hubungan badan antara kalian (dengan istri atau hamba sahaya kalian) adalah sedekah. Para sahabat lantas ada yang bertanya pada Rasulullah SAW:

‘Wahai Rasulullah, apakah dengan kami mendatangi istri kami dengan syahwat itu mendapatkan pahala?’

Beliau menjawab, ‘Bukankah jika kalian bersetubuh pada yang haram, kalian mendapatkan dosa.

Oleh karenanya jika kalian bersetubuh pada yang halal, tentu kalian akan mendapatkan pahala.”

Intinya, hubungan suami istri yang dilakukan sesuai dengan syariat dapat membawa pahala, sekalipun dilakukan pada malam hari bulan Ramadan.

2. Mendapat Pahala karena Memenuhi Hak Suami

“Dari Hushain bin Mihshan, bahwasanya saudara perempuan dari bapaknya (yaitu bibinya) pernah mendatangi Rasulullah SAW karena ada suatu keperluan.

Setelah ia menyelesaikan keperluannya, Rasulullah SAW bertanya kepadanya: ‘Apakah engkau telah bersuami?’. Ia menjawab, ‘Sudah’.

Rasulullah SAW bertanya lagi, ‘Bagaimana sikapmu kepada suamimu?’.

Ia menjawab, ‘Aku tidak pernah mengurangi (haknya), kecuali yang aku tidak mampu mengerjakannya,’.

Rasulullah SAW menjawab: ‘Perhatikanlah bagaimana hubunganmu dengannya, karena suamimu (merupakan) surgamu dan nerakamu.’

3. Pahala Besar Jika Dilakukan dengan Ikhlas

Allah SWT berfirman yang artinya:

”Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh (manusia);

memberi sedekah, atau berbuat ma’ruf, atau mengadakan perdamaian di antara manusia.

Dan barangsiapa yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar.” (QS An-Nisa: 114).

Hubungan suami istri yang dilakukan sesuai dengan hukum Islam dan didasari rasa ikhlas akan membawa pahala yang begitu besar bagi kedua belah pihak.

Baca Juga: 12 Cara Berhubungan Suami Istri sesuai Sunah di Agama Islam

4. Terhindar dari Laknat Malaikat

Sebuah hadis dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:

“Jika seorang pria mengajak istrinya ke ranjang, lantas si istri enggan memenuhinya, maka malaikat akan melaknatnya hingga waktu Shubuh.” (HR Bukhari dan Muslim).

Entah beralasan lelah berpuasa atau lainnya, istri yang menolak ajakan suami untuk berhubungan suami istri saat bulan Ramadan juga akan dilaknat malaikat.

Bagaimanapun juga, rida suami adalah surga dan neraka bagi istrinya.

5. Terhindar dari Maksiat saat Puasa

Sebuah hadis dari Jabir bin ‘Abdillah, bahwasanya Rasulullah SAW pernah melihat seorang wanita, lalu ia mendatangi istrinya Zainab yang saat itu sedang menyamak kulit miliknya.

Beliau lantas menyelesaikan hajatnya (dengan berhubungan intim), lalu keluar menuju para sahabatnya seraya berkata:

“Sesungguhnya wanita datang dalam rupa setan, dan pergi dalam rupa setan. Jika seorang di antara kalian melihat seorang wanita yang menakjubkan (tanpa sengaja);

maka hendaknya ia mendatangi (bersetubuh dengan) istrinya, karena hal itu akan menolak sesuatu (berupa syahwat) yang terdapat pada dirinya.” (HR Muslim).

Saat puasa tentunya harus bisa mengendalikan diri dari syahwat.

Oleh karena itu, saat istri berhubungan seks dengan suami saat Ramadan, bukan hanya berpahala tapi juga dapat menjauhkan suami dari maksiat akibat tidak bisa menjaga pandangannya.

6. Menjadi Manusia yang Paling Baik

Dalam sebuah hadis, Aisyah RA berkata, yang artinya:

“Rasulullah SAW bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR At- Tirmidzi).

Berhubungan suami istri sebenarnya juga untuk memenuhi hak setiap pasangan.

Hal ini juga merupakan sebuah kebaikan yang dilakukan oleh suami dan istri sebagai bentuk kebahagiaan.

Apalagi jika Rasulullah SAW pernah melakukannya, ini menjadi bagian dari sunah.

Baca Juga: Mengenal Gaya Helikopter yang Bikin Hubungan Seks Menantang

Jadwal Sehat Berhubungan Badan saat Ramadhan

Pasangan Suami Istri
Foto: Pasangan Suami Istri (Orami Photo Stock)

Mengutip dari NU Online, orang yang berpuasa akan merasa lapar dan haus.

Namun, setelah buka puasa dengan makan dan minum, perut jadi kenyang.

Jadi, jika suami dan istri ingin berhubungan badan, maka perhatikan terlebih dahulu faktor kenyang dan lapar tersebut.

Saran ini direkomendasikan oleh pakar thibbun nabawi, yaitu Al-Hafiz Adz-Dzahabi dalam kitabnya.

“Hubungan badan merupakan sunah para rasul. Sebaiknya, aktivitas ini dilakukan setelah pencernaan selesai mencerna makanan;

saat suhu tubuh pasangan dalam kondisi stabil, saat perut tidak terlalu kosong dan tidak juga penuh.

Namun, (apabila diperlukan) maka hubungan badan di saat perut terisi dapat dikatakan lebih kecil bahayanya.

Diriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa beliau pernah berbuka puasa dengan berhubungan badan,” (Al-Hafiz Adz-Dzahabi, Thibbun Nabawi, [ Beirut, Dar Ihyaul Ulum: 1990 M], halaman 48).

Berdasarkan saran di atas, maka melakukan hubungan badan saat perut telah terisi makanan dianggap lebih aman daripada melakukannya saat perut kosong.

Namun, terdapat pengecualian bagi sahabat Ibnu Umar yang pernah melakukan hubungan badan setelah berbuka puasa dengan istrinya.

Kasus khusus ini terjadi karena Ibnu Umar memiliki kekuatan fisik yang luar biasa sehingga mampu melakukan berbagai ibadah di malam hari, termasuk hubungan badan.

Baca Juga: Khutbah Jumat Ramadhan: Makna dan Keutamaan Bulan Suci!

Nah, kini Moms dan Dads sudah tahu hukum berhubungan suami istri di bulan Ramadan, bukan?

Tidak perlu khawatir, selama dilakukan dengan tepat, kebutuhan biologis dapat tetap terpenuhi.

Aktivitas tersebut juga bisa mendatangkan pahala apabila dilakukan sesuai dengan syariat dan hadis Nabi SAW, lho!

  • https://www.nu.or.id/kesehatan/jadwal-sehat-berhubungan-badan-saat-ramadhan-Fu6cu

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb