23 Mei 2024

9 Ciri-Ciri Kingdom Fungi serta Klasifikasi dan Manfaatnya

Bisa dijadikan sumber makanan bagi manusia, lho!
9 Ciri-Ciri Kingdom Fungi serta Klasifikasi dan Manfaatnya

Foto: Freepik.com/wirestock

Kingdom fungi (kerajaan fungi) merupakan salah satu dari lima kerajaan utama dalam klasifikasi biologi yang digunakan untuk mengelompokkan makhluk hidup.

Mengutip Biology Dictionary, fungi adalah kelompok makhluk hidup berbentuk banyak sel yang tidak bisa membuat makanan sendiri dan memiliki peran penting dalam daur ulang nutrisi di ekosistem.

Kingdom fungi terdiri dari berbagai jenis jamur yang dapat berkembang biak baik secara seksual maupun secara aseksual.

Mereka juga menjalin hubungan simbiosis dengan tanaman dan bakteri.

Yuk, simak lebih lengkap tentang kingdom fungi melalui artikel berikut.

Baca Juga: 7 Klasifikasi Makhluk Hidup, dari Kingdom hingga Species

Ciri-ciri Kingdom Fungi

Kingdom Fungi
Foto: Kingdom Fungi (Unsplash.com/jesse bauer)

Seperti jenis kingdom lainnya, organisme dalam kingdom fungi juga memiliki karakteristik yang menjadi ciri khasnya.

Ini dia beberapa ciri dari kingdom fungi. Moms sudah tahu?

1. Eukariotik

Organisme dalam kingdom fungi memiliki sel-sel eukariotik, yang berarti mereka memiliki inti sel yang terlindungi oleh membran inti.

2. Heterotrof

Fungi adalah organisme heterotrof, yang berarti mereka tidak dapat membuat makanan mereka sendiri melalui fotosintesis.

Sebaliknya, mereka mendapatkan nutrisi dengan mencerna materi organik dari lingkungan mereka.

3. Reproduksi melalui Spora

Fungi berkembang biak dengan memproduksi dan melepaskan spora, yang dapat berkembang menjadi individu fungi baru dalam kondisi yang sesuai.

4. Tidak Memiliki Klorofil

Fungi tidak mengandung klorofil, yang penting untuk fotosintesis.

Oleh karena itu, mereka tidak dapat membuat makanan mereka sendiri melalui fotosintesis seperti tanaman.

5. Inti Sel yang Kecil

Inti sel fungi umumnya lebih kecil dibandingkan dengan inti sel pada tumbuhan atau hewan.

6. Tidak Ada Tahap Embrio

Berbeda dengan beberapa organisme lain, fungi tidak memiliki tahap embrio dalam siklus hidup mereka.

Mereka berkembang langsung dari spora.

7. Reproduksi Seksual dan Aseksual

Fungi dapat berkembang biak baik secara seksual, melibatkan penyatuan sel reproduksi khusus, maupun secara aseksual, melalui proses seperti tunas atau fragmentasi.

8. Penyimpanan Makanan dalam Bentuk Glikogen

Fungi menyimpan cadangan makanan dalam bentuk glikogen, yang mirip dengan pati pada tumbuhan.

9. Perilaku Parasit

Beberapa fungi bersifat parasit dan dapat menginfeksi organisme lain, menyebabkan penyakit pada tanaman, hewan, dan bahkan manusia.

Baca Juga: Urutan Rantai Makanan pada Ekosistem Sawah, Laut, dan Hutan

Struktur Jamur

Struktur Jamur
Foto: Struktur Jamur (Geeksforgeeks.org)

Jamur termasuk dalam kingdom fungi dan memiliki beberapa ciri khas yang membedakannya dari organisme lain.

Berikut ini struktur jamur yang perlu Moms ketahui.

1. Tidak Memiliki Klorofil

Jamur tidak memiliki klorofil, sehingga mereka tidak bisa membuat makanan sendiri melalui fotosintesis seperti tumbuhan.

Mereka mendapatkan nutrisi dengan menyerap zat organik dari lingkungannya.

2. Sel Tunggal atau Multiseluler

Beberapa jamur terdiri dari satu sel (seperti ragi), sementara yang lain terdiri dari banyak sel (multiseluler).

3. Filamen (Hifa)

Tubuh jamur terdiri dari struktur panjang dan tipis yang disebut hifa.

Hifa-hifa ini saling terkait dan membentuk jaringan yang disebut miselium.

Jamur terdiri dari beberapa jenis hifa, yaitu:

  • Hifa Senositik: Hifa yang tidak memiliki dinding pembatas di dalamnya dan mengandung banyak inti dalam satu sel besar.
  • Hifa Bersepta: Hifa yang memiliki dinding melintang atau septa yang membagi hifa menjadi beberapa sel. Septa ini biasanya memiliki pori yang memungkinkan pertukaran sitoplasma dan organel antar sel.

4. Dinding Sel

Dinding sel jamur terbuat dari kitin dan polisakarida, berbeda dengan dinding sel tumbuhan yang terbuat dari selulosa.

Kitin memberikan kekuatan dan perlindungan pada sel jamur.

5. Protoplas

Protoplas adalah bagian dalam sel yang meliputi:

  • Membran Sel: Lapisan yang mengelilingi sitoplasma dan mengatur keluar masuknya zat ke dalam sel.
  • Sitoplasma: Cairan di dalam sel yang mengandung organel.
  • Organel Sel: Struktur khusus dalam sel yang melakukan fungsi tertentu, seperti mitokondria untuk produksi energi.

6. Inti Sel

Inti sel jamur dikelilingi oleh membran inti dan mengandung materi genetik dalam bentuk benang-benang kromatin.

Inti ini sangat padat dan berfungsi mengendalikan aktivitas sel.

7. Miselium

Kumpulan hifa yang membentuk jaringan mirip jaring disebut miselium.

Miselium ini adalah bagian utama dari tubuh jamur yang berfungsi dalam penyerapan nutrisi.

Baca Juga: 12 Flora dan Fauna Benua Asia, Kenalkan pada Si Kecil, Yuk!

Reproduksi Jamur

Jamur Ungu
Foto: Jamur Ungu (Rspb.org.uk)

Jamur dapat bereproduksi melalui dua cara yakni reproduksi generatif (seksual) dan reproduksi vegetatif (aseksual).

Berikut penjelasan lengkapnya:

1. Reproduksi Generatif (Seksual)

Reproduksi generatif terjadi saat kondisi lingkungan kurang menguntungkan atau untuk meningkatkan variasi genetik.

Proses ini melibatkan penggabungan materi genetik dari dua individu jamur. Tahapan reproduksi seksual adalah sebagai berikut:

  • Pembentukan Spora Seksual

Jamur membentuk spora seksual yang berasal dari hifa (+) dan hifa (-). Spora ini berbeda jenis kelaminnya.

  • Plasmogami

Sitoplasma dari hifa (+) dan hifa (-) melebur, menghasilkan sel dengan dua inti haploid yang disebut heterokarotik atau dikariotik.

  • Pembentukan Zigosporangium

Sel dikariotik ini kemudian membentuk struktur khusus yang disebut zigosporangium, yang memiliki dinding sel tebal untuk melindungi inti di dalamnya.

  • Kariogami

Ketika kondisi lingkungan membaik, inti haploid di dalam zigosporangium melebur menjadi inti diploid (kariogami).

  • Pembentukan Zigospora

Inti diploid ini kemudian mengalami pembelahan meiosis untuk membentuk spora haploid yang baru. Spora ini kemudian tumbuh menjadi hifa baru yang haploid.

Baca Juga: 6 Fungsi Batang pada Tumbuhan, Utamanya Mengangkut Nutrisi

2. Reproduksi Vegetatif (Aseksual)

Reproduksi vegetatif tidak melibatkan penggabungan materi genetik dan lebih cepat dibandingkan reproduksi seksual.

Proses ini dapat dilakukan dengan beberapa cara:

  • Pembentukan Tunas

Pada jamur uniseluler seperti ragi, tunas kecil tumbuh dari sel induk dan kemudian memisahkan diri menjadi individu baru.

  • Fragmentasi Hifa

Pada jamur multiseluler, potongan hifa yang terputus dapat tumbuh menjadi individu baru.

Setiap potongan hifa memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi miselium baru.

  • Pembentukan Spora Vegetatif

Selanjutnya, spora vegetatif bisa terbentuk menjadi dua jenis, yaitu:

1. Sporangiospora

Spora ini terbentuk di dalam struktur khusus yang disebut sporangium.

Sporangium ini berada di ujung tangkai yang disebut sporangiofor.

Pembelahan sel di dalam sporangium menghasilkan banyak sporangiospora haploid.

Ketika sporangium pecah, spora-spora ini tersebar dan tumbuh menjadi hifa baru jika jatuh di tempat yang sesuai.

2. Konidiospora

Spora ini terbentuk di ujung struktur yang disebut konidiofor.

Konidiospora dihasilkan melalui pembelahan mitosis dan tersebar ketika konidium pecah.

Spora ini juga tumbuh menjadi hifa baru jika menemukan lingkungan yang cocok.

Kingdom fungi terdiri dari kelompok yang sangat beragam, dan klasifikasinya dibagi menjadi beberapa...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.