
Scroll untuk melanjutkan membaca
Apakah Moms pernah mendengar tentang kreatinin? Ini adalah limbah hasil produksi metabolisme otot di dalam tubuh.
Kreatinin dapat menjadi indikator fungsi ginjal, apakah bekerja dengan baik atau tidak.
Zat tersebut mengalir melalui pembuluh darah, lalu disaring oleh ginjal yang akan mengeluarkannya bersama urine.
Jika seseorang memiliki masalah pada ginjal, kreatinin dapat menumpuk di dalam darah.
Lantas, adakah hal yang bisa dilakukan untuk mencegah penumpukan kreatinin di dalam tubuh?
Yuk, Moms, cari tahu!
Baca Juga: Jangan Sembarangan, Ini 7 Camilan untuk Penderita Gagal Ginjal
Apa itu kreatinin? Kreatinin adalah produk limbah yang dihasilkan oleh otot dari pemecahan berbagai senyawa yang masuk ke tubuh.
Kreatinin dikeluarkan dari tubuh oleh ginjal, yang menyaring hampir semuanya dari darah dan melepaskannya melalui urine.
Kreatinin itu sendiri dapat menjadi salah satu indikator terjaganya fungsi ginjal.
Kadar kreatinin yang meningkat menandakan gangguan fungsi ginjal atau penyakit ginjal.
Biasanya, untuk melihat gangguan pada fungsi ginjal, dibutuhkan tes darah secara rutin guna memastikan kadar kreatinin.
National Kidney Foundation memaparkan, kondisi kreatinin yang tinggi juga bisa terjadi karena asupan protein berlebihan, olahraga intens, dan penggunaan obat atau suplemen tertentu.
Dokter sering menggunakan tes kreatinin untuk menentukan seberapa baik ginjal berfungsi.
Kadar kreatinin dalam darah atau urine yang tinggi dapat menjadi tanda bahwa ginjal tidak menyaring darah secara efektif.
Umumnya, kadar kreatinin yang tinggi tidak mengancam jiwa.
Akan tetapi, kondisi tersebut dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan serius, seperti penyakit ginjal kronis.
Baca Juga: Ini Dia Makanan yang Baik untuk Meningkatkan Fungsi Ginjal Anak
Kreatinin adalah produk limbah yang dibentuk oleh kerusakan normal sel otot.
Ginjal yang sehat mengeluarkan kreatinin dari darah dan memasukkannya ke dalam urine agar mengalir keluar dari tubuh.
Namun, saat ginjal tidak bekerja dengan baik, kreatinin dapat menumpuk di dalam darah.
Semakin tinggi penumpukan kreatinin, semakin besar pula risiko terjadinya gagal ginjal.
Selain itu, orang-orang yang mengalami dehidrasi parah juga lebih lebih berisiko mengalami penumpukan kreatinin di dalam tubuh, lho.
Hal tersebut karena dehidrasi dapat menyebabkan mengganggu ginjal untuk mengeluarkan kreatinin melalui urine.
Tidak hanya itu saja, Moms. Kadar kreatinin yang tinggi juga bisa terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi protein, baik dari makanan ataupun suplemen.
Ada pula faktor lain yang bisa meningkatkan risiko penumpukan kreatinin di dalam darah, yaitu:
Baca Juga: 14 Kesalahan Sepele yang Membuat Fungsi Ginjal Bermasalah
Moms bisa melakukan konsultasi dengan dokter untuk membantu menurunkan kadar kreatinin di dalam tubuh.
Selain itu, beberapa cara di bawah ini juga bisa membantu menurunkan kreatinin secara alami.
Apa saja? Yuk, disimak, Moms!
Olahraga memang dapat memberikan banyak manfaat.
Akan tetapi, olahraga yang dilakukan secara berlebihan dapat meningkatkan kadar kreatinin dalam tubuh.
Hal tersebut pernah disebutkan dalam studi di The Permanente Journal.
Faktanya, metabolisme otot menghasilkan kreatinin.
Karenanya, menggerakan atau latihan otot secara berlebihan melalui aktivitas fisik intens dapat meningkatkan kadar kreatinin dalam tubuh.
Kreatinin yang diproduksi secara alami oleh tubuh juga tersedia dalam bentuk suplemen oral.
Beberapa atlet menggunakan suplemen kreatinin ini untuk membantu meningkatkan kinerja atletik.
Karena itu, seseorang yang ingin mengurangi kadar kreatinin tidak boleh mengonsumsi suplemen tersebut.
Terlebih, penelitian mengenai keamanan suplemen kreatinin masih sangat terbatas.
Baca Juga: Gaya Hidup Harus Dijaga, Inilah Kebiasaan Buruk yang Bisa Merusak Fungsi Ginjal
Penelitian menunjukkan, konsumsi protein dalam jumlah besar bisa meningkatkan kadar kreatinin, meskipun hanya sementara.
Beberapa asupan protein yang sebaiknya dibatasi, termasuk daging merah.
Ternyata, panas dari masakan bisa membuat daging menghasilkan kreatinin lebih banyak, lho.
Terdapat dugaan yang menyebut bahwa konsumsi serat dalam jumlah cukup dapat membantu menurunkan kadar kreatinin berlebih di dalam tubuh.
Serat itu sendiri bisa ditemukan dalam buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Meski demikian, penelitian dari European Journal of Clinical Nutrition menyatakan bahwa masih dibutuhkan studi lebih lanjut untuk memastikan bahwa kecukupan serat berpengaruh pada kadar kreatinin dalam tubuh.
Dehidrasi dapat meningkatkan kadar kreatinin di dalam tubuh. Sebaliknya, asupan cairan berlebih juga bisa menjadi masalah bagi penderita penyakit ginjal.
Karenanya, pastikan hanya mengonsumsi cairan dalam jumlah cukup setiap hari.
Moms dapat berkonsultasi dengan dokter terkait kebutuhan cairan setiap hari, apalagi jika sebelumnya telah didiagnosis mengalami penyakit ginjal.
Baca Juga: 3 Cara Menjaga Kesehatan Ginjal, Rajin Minum Air!
Dalam National Center for Biotechnology Information disebutkan bahwa makanan yang mengandung garam berlebih dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Makanan olahan, khususnya, sering kali mengandung natrium dan fosfor yang berpotensi menyebabkan masalah ginjal.
Ingat, Moms, ginjal yang bermasalah merupakan salah satu faktor penyebab kreatinin tinggi.
Merokok dapat membahayakan tubuh dan menyebabkan penyakit.
Kebiasaan buruk ini juga bisa meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis, yang pada gilirannya mencetuskan penumpukan kadar kreatinin di dalam tubuh.
Atas dasar itu, sebaiknya hindari kebiasaan merokok mulai sekarang, ya.
Di samping untuk menjaga kesehatan ginjal dan mempertahankan kadar kreatinin normal, berhenti merokok juga bisa menurunkan risiko kanker paru-paru, lho.
Konsumsi alkohol, khususnya dalam jumlah berlebih, bisa mengganggu kesehatan ginjal.
Artinya, semakin banyak alkohol yang dikonsumsi, semakin besar pula risiko penyakit ginjal.
Moms pasti ingat bahwa penyakit ginjal bisa menyebabkan kadar kreatinin tinggi, bukan?
Karenanya, akan lebih baik jika Moms dapat membatasi atau menghindari asupan beralkohol.
Baca Juga: Cari Tahu Penyebab Utama Anyang-anyangan pada Anak
Jika Moms mengidap penyakit ginjal kronis, nutrisi dan pola makan yang baik merupakan hal penting untuk menurunkan kadar kreatinin dalam darah.
Pola makan yang direkomendasikan, termasuk mengatur jumlah protein, kalori, dan nutrisi lain.
Ada pun tips pola makan sehat yang bisa Moms jadikan panduan, yaitu:
Cuka sari apel mengandung asam asetat, yang dapat menurunkan risiko pembentukan batu ginjal.
Sifat antimikrobanya dapat membantu menangkal infeksi bakteri dan dapat mencegah peningkatan kadar kreatinin darah.
Moms bisa coba dengan menambahkan satu sendok makan cuka sari apel ke segelas air hangat dan aduk rata.
Tambahkan sedikit madu ke dalam larutan ini. Minum larutan ini sekali sehari, sebaiknya dengan diet tinggi karbohidrat.
Baca Juga: 4 Resep Smoothie Lezat untuk Diet Keto, Moms Mesti Coba!
Nah, itu dia yang bisa Moms lakukan agar kadar kreatinin di dalam tubuh tidak terlalu tinggi.
Yuk, jaga agar ginjal tetap berfungsi optimal dengan menerapkan gaya hidup dan pola makan sehat, Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.