Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut? Ini Faktanya Menurut Medis!
Tumbuhnya gigi bungsu sering kali diiringi dengan rasa sakit. Lalu, apakah gigi bungsu harus dicabut?
Sejumlah orang mengira bahwa gigi bungsu perlu dicabut untuk menghindari berbagai risiko.
Lantas, benarkah demikian? Mari ketahui penjelasan di bawah ini, Moms.
Baca Juga: Implan Gigi, Prosedur Pemasangan Gigi Tiruan dengan Mengganti Akar Gigi
Apakah Gigi Bungsu Harus Dicabut?
Gigi bungsu atau dikenal dengan wisdom teeth ini adalah gigi yang paling terakhir tumbuh. Seringnya tumbuh di usia dewasa muda, sekitar usia 20-27 tahun.
Namun, tak semua orang memiliki gigi bungsu ini, lho.
Bagi pemilik gigi bungsu, biasanya akan tumbuh di belakang gusi atas ataupun bawah. Jumlahnya bisa 1 atapun 4 gigi.
Lantas, apakah gigi bungsu harus dicabut? Ternyata tidak semua kasus gigi bungsu harus dicabut, Moms.
Melansir dalam Mayo Clinic ada beberapa kriteria gigi bungsu dikatakan sehat dan tidak perlu dicabut, meliputi:
- Gigi sehat
- Tumbuh sepenuhnya dari akar
- Posisinya benar dan menggigit gigi lawannya
- Bisa dibersihkan secara rutin
- Tidak mengganggu pertumbuhan gigi lainnya
- Tidak terasa nyeri
Sejumlah orang memiliki gigi bungsu yang berada di dalam gusi dan tidak keluar. Sehingga, tidak memerlukan pencabutan.
Namun, ada beberapa hal yang mengharuskan gigi bungsu perlu dicabut, yakni:
- Terperangkap di dalam gusi dan terasa sakit
- Infeksi pada mulut
- Tidak bisa tumbuh dengan normal
- Mengganggu pertumbuhan gigi lainnya
Beberapa dokter gigi menyarankan untuk mencabut gigi bungsu jika tidak sepenuhnya muncul.
Diketahui, mencabut gigi bungsu pada usia yang lebih muda, sebelum akar dan tulang sepenuhnya terbentuk, pemulihan umumnya akan lebih cepat setelah operasi.
Inilah sebabnya mengapa beberapa orang mencabut gigi bungsunya sebelum terasa sakit atau nyeri.
Baca Juga: Penyebab Haid Tidak Teratur dan Cara Mengatasinya, Catat Moms!
Dampak Gigi Bungsu Tidak Dicabut
Meskipun begitu, sejumlah orang menolak untuk dicabut giginya meski telah dianjurkan dokter.
American Dental Association menjelaskan bahwa, gigi bungsu yang tidak dicabut harus terus dipantau karena berpotensi untuk mengembangkan masalah di kemudian hari.
Seiring bertambahnya usia, kita berisiko lebih besar untuk mengalami beragam masalah kesehatan, termasuk potensi masalah dengan gigi bungsu.
Dokter bedah gigi, Dr. Kari C. Woo DDS dan tim dari Issaquah, Washington menyebutkan ada beberapa dampak gigi bungsu tidak dicabut yang mungkin terjadi.
Apa saja? Berikut daftarnya!
1. Gigi Menumpuk/Padat
Dampak gigi bungsu tidak dicabut yang pertama adalah gigi jadi menumpuk.
Kebanyakan orang memiliki mulut dan rahang yang kecil, sehingga tidak memiliki ruang bagi gigi bungsu untuk tumbuh dengan baik.
Maka, ketika gigi bungsu tumbuh, pertumbuhan gigi menjadi padat.
Akibatnya, gigi mulai bergeser atau tumpang tindih satu sama lain. Selain padat, bisa juga gigi bungsu tumbuh miring sehingga gigi sehat di dekatnya dapat rusak.
Sinar-X pada rahang dapat menunjukkan arah pertumbuhan gigi bungsu.
2. Impaksi Gigi
Dampak gigi bungsu tidak dicabut yang selanjutnya adalah impaksi gigi.
Impaksi adalah kondisi dimana gigi terjebak di bawah garis gusi. Sehingga, ini tidak dapat tumbuh keluar secara utuh atau tidak dapat keluar sama sekali ke rongga mulut.
Dampaknya, menimbulkan rasa sakit hingga meningkatkan risiko infeksi.
Impaksi juga bisa menyebabkan kerusakan dan repsorsi (kerusakan akar gigi) yang sehat.
Nyeri di belakang rahang dan adanya pembengkakan mengindikasikan gigi bungsu yang mulai tumbuh atau terjadi impaksi.
Baca Juga: 9 Cara Meluruskan Rambut yang Mengembang dan Kering, Bisa Dicoba!
3. Sarang Bakteri
Apakah gigi bungsu harus dicabut? Tentu saja iya untuk kasus tertentu. Jika tidak, gigi akan menjadi sarang bakteri dan kuman penyakit.
Meskipun memiliki ruang untuk gigi bungsu dapat tumbuh dengan sempurna, masih ada kemungkinan terjadi masalah pada gigi di kemudian hari.
Sebab, letaknya yang berada jauh di belakang mulut menjadikan gigi bungsu sangat sulit dirawat.
Jangan pernah menunda ke dokter gigi apabila gigi bungsu terasa sakit. Mungkin Moms membutuhkan pencabutan gigi.
4. Mengganggu Pertumbuhan Janin
Apabila gigi bungsu tidak segera dicabut, akan menyusahkan Moms di kemudian hari. Salah satunya ketika sedang hamil.
Gigi bungsu yang terasa sakit ketika hamil bisa meningkatkan risiko gangguan kehamilan.
Pada sejumlah kasus, tindakan operasi gigi perlu ditunda ketika hamil.
Karenanya, beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi sakit gigi saat hamil, yakni:
- Mengompres es ke rahang gusi sehingga membantu mengurangi peradangan dan rasa sakit
- Kumur rutin dengan air garam hangat
- Mengoleskan cengkeh pada gigi bungsu untuk mengurangi rasa sakit
- Oleskan selai kacang langsung pada gigi
Pastikan dokter kandungan mengetahui perkembangan gigi bungsu ketika terasa nyeri atau sakit kembali, ya.
Baca Juga: Penuhi Kebutuhan Zat Besi, Amankah Balita Makan Daging Kambing?
5. Mengganggu Aktivitas Sehari-hari
Ketika gigi bungsu didiamkan saja, tentu akan menimbulkan rasa nyeri bagi sejumlah orang.
Dampak lain yang bisa dirasakan yakni mengganggu aktivitas sehari-hari, bahkan ketika bekerja sekalipun.
Bayangkan saja, sakit gigi ketika kerja tentu akan mengganggu konsentrasi bukan, Moms?
Untuk itu, jangan pernah menunda mencabut gigi bungsu apabila telah dianjurkan oleh dokter gigi, ya.
Nah, kini Moms sudah tahu jawaban dari pertanyaan mengenai apakah gigi bungsu harus dicabut, bukan?
Jika gigi bungsu tumbuh dengan sempurna dan memutuskan untuk tidak dicabut, sebaiknya rutin melakukan perawatan ekstra dan konsultasikan ke dokter gigi, ya, Moms!
- https://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/w/wisdom-teeth
- https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/wisdom-teeth/expert-answers/wisdom-teeth-removal/faq-20058558
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.