Mengenal Laksatif, Obat Pencahar untuk Atasi Sembelit
Sudah makan buah dan sayur tinggi serat tapi masih sembelit? Sepertinya, minum obat laksatif perlu dilakukan, lho.
Obat ini memiliki kandungan aktif yang memperlancar buang air besar ketika sembelit terjadi.
Namun, jangan minum terlalu banyak tanpa arahan dokter, ya.
Mari ketahui dosis dan cara penggunaan yang tepat obat ini!
Manfaat Laksatif
Laksatif adalah obat pencahar yang membantu meredakan sembelit dengan meningkatkan pergerakan usus.
Sembelit terbagi menjadi dua jenis, yakni primer yangdisebabkan oleh kurang serat atau cairan dan sekunder yang disebabkan oleh penyakit seperti diabetes atau gangguan makan.
Laksatif tersedia bebas atau melalui resep dokter, namun jika digunakan berlebihan, dapat menyebabkan sembelit kronis.
Dosis dan Aturan Pakai Laksatif
Melansir Mayo Clinic, diperlukan minum 6-8 gelas cairan setiap hari untuk membantu tinja menjadi lunak.
Beberapa dosis dan aturan pakai obat pencahar ini dikategorikan berdasarkan jenisnya, antara lain:
- Pencahar Massal: Harus diminum dengan 1-2 gelas air dingin atau jus buah.
- Pencahar Pelunak Tinja (Emollient): Dikonsumsi dengan susu atau jus buah. Efek terasa 1-2 hari setelah dosis pertama.
- Pencahar Hiperosmotik: Diminum dengan segelas air dingin. Rasa kurang enak, dosis dapat ditingkatkan. Laktulosa bekerja dalam 1-3 hari, polietilen glikol 2-4 hari. Pencahar salin bekerja dalam 30 menit hingga 3 ja
- Pencahar Minyak Mineral: Jangan dikonsumsi 2 jam setelah makan. Diminum sebelum tidur, hasil dalam 6-8 jam.
- Pencahar Stimulan: Diminum saat perut kosong, hasil lebih cepat. Untuk mengurangi rasa tidak enak, campur dengan jus jeruk. Jangan hancurkan atau kunyah tablet bisacodyl, dan hindari susu atau antasida 1 jam sebelum dan sesudahnya.
Efek Samping Laksatif
National Health Services memaparkan beberapa efek samping dari obat pencahar satu ini, seperti:
- Kembung
- Sering kentut
- Kram perut
- Dehidrasi
- Sakit kepala
- Urine warnanya lebih gelap dari biasanya
Mintalah saran dari dokter jika merasakan efek samping yang mengganggu atau terus-menerus.
Menggunakan obat pencahar terlalu sering atau terlalu lama juga dapat menyebabkan beberapa hal seperti:
- Diare
- Usus tersumbat oleh kotoran yang besar dan kering (obstruksi usus)
- Garam dan mineral yang tidak seimbang dalam tubuh
Peringatan Penting Obat
Ada beberapa peringat penting obat sebelum mengonsumsinya, yakni:
1. Interaksi Obat Lain
Laksatif dapat berinteraksi dengan antibiotik, obat jantung, dan obat tulang.
Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan dan jangan melebihi dosis yang dianjurkan.
2. Riwayat Masalah Pencernaan
Penggunaan pencahar bisa berbahaya jika sembelit disebabkan oleh kondisi serius seperti radang usus buntu atau obstruksi usus.
Penggunaan jangka panjang dapat melemahkan fungsi usus.
3. Ibu Hamil dan Anak-Anak
Jangan berikan pencahar pada anak di bawah 6 tahun tanpa anjuran dokter.
Ibu hamil sebaiknya konsultasi dengan dokter sebelum menggunakan pencahar, terutama jenis stimulan yang bisa berbahaya.
4. Ibu Menyusui
Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan pencahar setelah melahirkan.
Beberapa bahan dalam pencahar dapat masuk ke dalam ASI dan menyebabkan diare pada bayi.
5. Dilarang untuk Program Diet
Penyalahgunaan laksatif untuk menurunkan berat badan berbahaya, terutama pada penderita anoreksia atau bulimia.
Sebaiknya konsultasikan program diet dengan dokter tanpa menggunakan pencahar.
Semoga informasi penting penggunaan laksatif ini dapat menjadi panduan!
- https://www.webmd.com/digestive-disorders/laxatives-for-constipation-using-them-safely
- https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/laxative-oral-route/proper-use/drg-20070683
- https://www.nhs.uk/conditions/laxatives/#:~:text=Laxatives%20are%20a%20type%20of,buy%20from%20pharmacies%20and%20supermarkets.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.