29 November 2022

Yuk, Intip Pengertian, Jenis, dan Contoh Majas dalam Gaya Bahasa!

Penggunaannya bisa membuat kalimat jadi lebih bernyawa
Yuk, Intip Pengertian, Jenis, dan Contoh Majas dalam Gaya Bahasa!

Majas adalah bentuk gaya bahasa yang digunakan untuk membuat suasana pada kalimat terlihat hidup.

Atau bisa disebut sebagai sebuah ungkapan agar kalimat menjadi lebih bernyawa.

Berikut ini penjelasannya, ya!

Baca Juga: Mengenal Kalimat Deklaratif: Jenis dan Berbagai Contohnya

Apa itu Majas?

Majas mengungkapkan arti lain sebuah makna dari kata yang umumnya digunakan.

Contohnya seperti ungkapan “tangan kanan”.

Jika dilihat sesuai dengan kalimat, hal tersebut merupakan salah satu anggota tubuh manusia.

Namun, jika diubah ke dalam kalimat seperti, “Dina tangan kanan Budi”.

Artinya pergeseran makna.

Yang tadinya adalah anggota tubuh menjadi orang kepercayaan.

Baca Juga: Penjelasan Sarkasme, Perkataan yang Menyakiti Orang Berupa Sindiran atau Ejekan

Jenis-Jenis Majas

Nongkrong
Foto: Nongkrong (Istockphoto)

Ada banyak sekali jenis majas dalam Bahasa Indonesia.

Namun, majas yang sering digunakan dalam Bahasa Indonesia ada 3, yakni:

1. Majas Perbandingan

Majas perbandingan digunakan untuk mengungkapkan atau membandingkan satu objek dengan objek yang lainnya secara eksplisit maupun implisit.

Majas ini dibentuk dengan tujuan untuk membandingkan dua hal yang mirip atau dua objek yang mempunyai persamaan sifat atau bentuk yang sama.

Majas perbandingan mempunyai ciri memakai kata pembanding seperti bagai, sebagai, bak, semisal, seumpama, dan kata-kata pembanding lainnya.

Majas pembanding dibagi menjadi 6 jenis:

- Majas Simile

Majas simile adalah majas yang memiliki arti “seperti” atau “bagaikan”.

Majas ini memuat perbandingan langsung dengan mengungkapkan sesuatu dengan arti yang sama.

Contohnya, “Ibarat mencerca air”, “Sikapnya dingin seperti es”, “Bekerja keras bagai kuda”.

- Majas Metafora

Majas metafora digunakan sebagai perumpamaan terhadap dua hal yang memiliki sifat sama tetapi, dalam bentuk yang berbeda.

Majas ini menyatakan sesuatu dengan langsung dalam bentuk analogi penghilang kata.

Analogi yang dimaksud seperti “layaknya”, “bagaikan”, dan sejenisnya.

Sebagai contoh, “Ayah adalah tulang punggung keluarga”.

Maksud dari kata tulang punggung adalah seseorang yang menjadi salah satu harapan di keluarganya dalam urusan ekonomi maupun hal lainnya.

- Majas Alegori

Majas alegori dapat diartikan sebagai majas yang membandingkan satu objek dengan penggunaan beberapa kiasan.

Majas ini umumnya berisikan nilai moral dengan maksud untuk mendidik.

Contohnya, “Bayi yang baru lahir seperti salju putih yang tidak ada nodanya”.

- Majas Personifikasi

Majas personifikasi biasanya menggambarkan sebuah benda mati atau segala yang tidak bernyawa seolah memiliki sifat seperti manusia.

Contohnya, “Pohon melambai-lambai diterpa angin”.

Melambai berarti bergerak ke kanan dan kiri.

- Majas Antitesis

Majas antesis merupakan jenis gaya bahasa yang memiliki makna bertentangan antara dua antonim.

Ciri khususnya terlihat dari penulisannya secara berurutan.

Contohnya, “Semua perempuan itu cantik, tak jadi soal kurus atau gemuk”,

- Majas Eufemisme

Majas eufemisme ditulis dengan tujuan untuk mengungkapkan sesuatu dengan makna ungkapan yang lebih halus.

Umumnya penggantian kata-kata yang dianggap kasar atau kurang pantas diucapkan ditujukan untuk tidak menyakiti hati orang lain.

Contohnya “Nenek berpulang ke Rahmat Tuhan”.

Maksud dari kata berpulang adalah meninggal.

Baca Juga: 9 Contoh Puisi Cinta Romantis untuk Ungkap Rasa Sayang pada Pasangan

2. Majas Sindiran

Nongkrong
Foto: Nongkrong (Istockphoto)

Majas sindiran dimaksudkan untuk menyatakan sesuai dengan tujuan menyindir.

Adapun 3 jenisnya sindiran yang sering digunakan, yakni:

- Majas Ironi

Majas ironi digunakan untuk menyembunyikan kebenaran dan mengungkapkan hal yang sebaliknya.

Contohnya, “Suaranya merdu sekali seperti kaset kusut”.

- Majas Sarkasme

Majas sarkasme bisa dinyatakan sebagai sebuah sindiran, namun dalam konteks yang kasar.

Ini terjadi ketika seseorang sedang dalam kondisi marah besar.

Contohnya, “Tulisanmu jelek sekali seperti ceker ayam”.

- Majas Sinisme

Majas sinisme bersifat cemoohan atas suatu ide atau pemikiran orang lain.

Tujuannya untuk menyindir orang secara terang-terangan.

Contohnya, “Kamu kan sudah pintar, kenapa masih bertanya?”

Baca Juga: 5 Arti Emoticon V dalam Pesan, Jangan Salah Gunakan!

3. Majas Penegasan

Nongkrong
Foto: Nongkrong (Istockphoto)

Majas penegasan adalah gaya bahasa yang digunakan untuk menegaskan sesuatu yang sudah ada.

Ciri khas dari majas ini diungkapkan dengan pengulangan kata yang sama, tetapi dengan makna yang masih berkaitan.

Tujuannya memberikan pengaruh kepada pembaca maupun pendengar agar ikut setuju dengan ujaran atau kejadian.

Adapun 6 jenisnya, yakni:

- Majas Pleonasme

Majas pleonasme adalah penegasan untuk menambahkan keterangan pada kalimat.

Contohnya, “Dia sudah naik ke atas”.

- Majas Repetisi

Majas repetisi adalah pengulangan kata, frasa atau klausa dengan maksud untuk mempertegas kalimatnya.

Contohnya, “Awas, tunggu kedatanganku besok! Tunggu!”

- Majas Retorika

Majas retorika memiliki bentuk kalimat tanya, namun tidak memerlukan jawaban.

Tujuannya sebagai penegasan, sindiran, atau gugatan.

Contohnya, “Siapa yang ingin terlahir miskin?”

Baca Juga: 90 Kalimat Pujian untuk Anak, Bantu Tingkatkan Semangat dan Kepercayaan Diri!

- Majas Aliterasi

Majas Aliterasi adalah majas yang terdapat pengulangan huruf konsonan di awal kata.

Contohnya, “Beli baju biru bersama Budi”.

- Majas Tautologi

Tautologi berasal dari Bahasa Latin, yaitu ‘tautologia’ yang diartikan sebagai pengulangan makna.

Merupakan gaya bahasa yang menggunakan pengulangan kata, gagasan atau pernyataan berlebihan untuk memberikan penegasan.

Contohnya, “Aku akan selalu bersamamu dalam suka maupun duka, susah senang, sengsara ataupun bahagia”.

- Majas Antiklimaks

Majas antiklimaks adalah gaya bahasa yang mengurutkan kata atau gagasan dari yang sangat rumit menjadi lebih sederhana.

Majas ini dapat dilihat dari contoh kalimat, “Jangankan seribu, atau seratus, serupiah pun tidak ada”.

Itulah penjelasan tentang berbagai jenis majas.

Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan yang ada, ya, Moms!

  • https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-jenis-dan-contoh-majas
  • https://www.ruangguru.com/blog/majas-perbandingan
  • https://www.ruangguru.com/blog/majas-sindiran
  • https://www.ruangguru.com/blog/majas-penegasan

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb