
Scroll untuk melanjutkan membaca
Namanya juga anak-anak, ada saja tingkahnya. Namun kadang kita tak sabar menghadapinya, hingga keluar kata-kata seperti “Jangan berisik!”, “Tidak boleh nakal ya!”, dan sebagainya. Tahukah Anda, jika Anda sering mengulang kata-kata semacam itu, anak justru akan menjadi berisik dan nakal, berlawan dengan harapan kita? Jika sudah demikian, Anda perlu mengubah pendekatan Anda terhadap anak. Cobalah metode hypnoparenting.
Apa itu hypnoparenting?
Berasal dari kata hypnosis dan parenting, hypnoparenting kurang lebih bermakna teknik pola asuh atau ‘pemrograman’ dengan metode komunikasi yang bekerja langsung pada alam bawah sadar anak. Hypnoparenting paling efektif dilakukan pada anak di bawah lima tahun. Sebab, sampai usia ini, alam bawah sadar balita seperti spons yang menyerap hampir semua yang terdengar, terlihat, dan terasa.
Hypnoparenting dapat diterapkan kepada anak sehat, cacat, sakit, maupun pada anak dengan kebutuhan khusus atau anak dengan keistimewaan.
Langkah hypnoparenting
Prinsip utama hypnoparenting adalah mengucapkan sugesti berulang-berulang ketika anak berada dalam gelombang otak alpha-theta. Gelombang alpha (8-12 Hz) terjadi saat rileks, istirahat, mengantuk, atau mata mulai tertutup, sedangkan gelombang theta (4-8 Hz) adalah ketika tertidur lelap. Jika otak berada dalam keadaan waspada, berarti otak ada di gelombang beta (12-19 Hz). Berikut langkah-langkah hypnoparenting:
Manfaat hypnoparenting
Ukuran keberhasilan metode ini adalah perubahan pada anak yang sesuai dengan sugesti orang tua. Anda harus berkomitmen kuat melakukan hypnoparenting secara konsisten agar dapat melihat hasil sebagai berikut:
(FR)
Foto: Joss.Today
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.