25 November 2022

Mengenal Naskah Drama: Pengertian, Jenis, Ciri Ciri, dan Contohnya

Sendratari Ramayana adalah contoh drama sendratari yang ada di Indonesia
Mengenal Naskah Drama: Pengertian, Jenis, Ciri Ciri, dan Contohnya

Pertunjukan teater dalam pentas seni tidak akan berjalan lancar tanpa adanya naskah drama.

Naskah menjadi elemen penting karena memuat dialog, narasi, dan keseluruhan cerita yang ditampilkan.

Bagian-bagian naskah juga perlu diperhatikan agar alur cerita tersusun dengan baik dan bisa menyampaikan emosi kepada penonton.

Lantas, apa saja elemen-elemen yang wajib ada dalam naskah drama?

Yuk, simak ulasannya berikut ini!

Baca Juga: 34 Daftar Alat Musik Tradisional Indonesia dari Semua Provinsi, Lengkap!

Naskah Drama

Sendratari Ramayana
Foto: Sendratari Ramayana (Instagram.com/kak_fitria)

Menurut KBBI, drama diartikan sebagai cerita atau kisah, terutama yang melibatkan konflik atau emosi, yang khusus disusun untuk pertunjukan teater.

Dalam pertunjukan drama, naskah drama dan aktor adalah 2 elemen paling penting dan tidak bisa dihilangkan.

Namun, ada pengecualian pada drama tradisional/klasik yang biasanya tidak menggunakan naskah, melainkan dengan improvisasi dialog saat tampil.

Contohnya drama wayang, drama rakyat, drama tutur, dan drama bangsawan.

Naskah drama memuat alur cerita dan emosi para aktor, sedangkan aktor bertugas untuk menyampaikan emosi tersebut melalui akting mereka.

Pembuatan naskah perlu dilakukan secara hati-hati.

Bahkan, tak jarang kalau harus direvisi sampai berkali-kali.

Hal ini bertujuan supaya alur cerita dan emosi bisa tersampaikan dengan baik dan runtut.

Panjang naskah bisa disesuaikan dengan kebutuhan alias tidak ada ketentuan yang paten dalam hal ini.

Moms bisa membuat naskah hanya satu lembar saja untuk latihan drama yang singkat dan sederhana.

Moms juga bisa menulis naskah hingga ratusan bahkan ribuan lembar untuk pertunjukan drama berdurasi 1-2 jam.

Lantas, apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan naskah?

Setidaknya ada 3 unsur penting yang tidak boleh ditinggalkan dalam pembuatan naskah drama, yaitu:

  • Tokoh/aktor, yaitu orang yang berperan sebagai karakter tertentu di dalam drama.
  • Dialog, yaitu percakapan antar aktor maupun dengan dirinya sendiri.
  • Petunjuk perilaku yang harus dilakukan oleh aktor, misalnya berjalan, bersedih, dll.

Ciri-Ciri Drama

Sendratari Ramayana
Foto: Sendratari Ramayana (Instagram.com/kak_fitria)

Suatu kesenian bisa disebut drama apabila memenuhi kriteria berikut ini:

  • Memiliki aksi atau adegan
  • Durasi pementasannya tidak lebih dari 3 jam
  • Harus memiliki aktor dan konflik
  • Tidak ada pengulangan pada satu masa

Struktur Naskah Drama

Sendratari Ramayana
Foto: Sendratari Ramayana (Instagram.com/kak_fitria)

Naskah drama harus ditulis dengan struktur yang baik dan elemen yang lengkap supaya ceritanya bisa tersalurkan dengan runtut.

Naskah drama terdiri dari 5 struktur, yaitu:

1. Babak

Babak memuat satu peristiwa-peristiwa kecil yang kalau digabungkan akan menjadi drama yang utuh.

Oleh karena itu, babak juga kerap disebut episode.

Secara teknis, babak mirip seperti episode-episode dalam sinetron.

Hanya saja babak dalam pentas seni teater durasinya jauh lebih singkat ketimbang sinetron atau serial drama.

2. Adegan

Adegan berisi tentang perubahan peristiwa yang ditandai dengan perubahan tokoh, waktu, dan tempat.

Misalnya, tokoh A sedang berdialog dengan tokoh B, lalu mereka pindah ke tempat lain dan bertemu tokoh C.

Nah, ini yang disebut adegan karena ada perubahan tokoh dan tempat di adegan tersebut.

3. Dialog

Dialog berisi percakapan antara aktor satu dengan aktor lainnya ataupun dengan dirinya sendiri.

Dialog inilah yang menjadi inti pementasan drama karena menunjukkan interaksi para aktor di dalamnya.

4. Prolog

Prolog adalah pembukaan sebuah drama yang berisi tentang gambaran umum drama yang akan dimainkan.

5. Epilog

Epilog adalah penutup drama yang memuat kesimpulan dari drama yang dipentaskan, termasuk makna dan pesan di dalamnya.

Macam-Macam Naskah Drama

Sendratari Ramayana
Foto: Sendratari Ramayana (Instagram.com/kak_fitria)

Berikut ini macam-macam naskah drama berdasarkan pelaksanaannya, di antaranya:

1. Drama Tragedi

Drama tragedi mengangkat cerita yang serius dan menyedihkan sehingga membuat para penonton emosional.

2. Drama Komedi

Drama komedi menghadirkan konflik cerita yang tidak terlalu serius, serta dibumbui komedi atau hal-hal lucu.

Oleh sebab itu, drama ini dianggap lebih santai dan bisa dinikmati oleh siapa pun.

3. Drama Tragedikomedi

Drama tragedikomedi merupakan kombinasi antara drama tragedi dan komedi.

Cerita yang diangkat cukup serius, misalnya politik, kesenjangan sosial, dll.

Namun, penyajiannya tetap dibumbui hal-hal berbau komedi.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Drama Thailand Romantis, Nggak Kalah Seru dari Drama Korea!

4. Opera

Opera merupakan drama yang dialognya dinyanyikan sambil diiringi alunan musik.

5. Melodrama

Melodrama hampir sama dengan opera, namun dialognya tidak dinyanyikan, melainkan hanya dilafalkan seperti biasanya.

6. Farce

Drama farce sekilas mirip dengan dagelan, namun dengan adegan dan dialog yang dilebih-lebihkan, lucu, absurd, dan bisa diimprovisasi.

7. Tablo

Trablo merupakan drama yang lebih menekankan adegan-adegan para aktor ketimbang dialognya.

Adegan-adegan ini adalah menjadi kunci utama bagaimana cerita tersebut disampaikan.

8. Sendratari

Sendratari adalah kombinasi antara seni drama dan seni tari.

Jenis drama ini banyak berkembang di Indonesia.

Contohnya sendratari Ramayana yang diiringi dengan gamelan Jawa.

Baca Juga: Mengenal 10 Tarian Daerah Suku Batak dan Asal Usulnya

Contoh Naskah Drama

Sendratari Ramayana
Foto: Sendratari Ramayana (Instagram.com/kak_fitria)

Berikut ini contoh naskah drama komedi singkat berjudul “Pulang Sekolah”.

Tokoh-tokoh yang diperankan, yaitu:

  • Andika dan Arief sebagai preman
  • Igo dan Ryan sebagai murid sekolah
  • Vikko sebagai pelayan kafe

Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Ryan dan Igo pulang bersama.

Karena cuaca terik, mereka merasa lapar dan haus. Igo pun mengajak Ryan untuk pergi makan ke kafe Level Pedas.

Igo : “Yan, dari tadi aku ngerasa lapar belum makan. Di depan ada kafe baru buka kemarin. Mampir ke sana yuk!”

Ryan : “Iya, aku dari tadi merasakan lapar juga. Yaudah yuk mampir!”

Igo dan Ryan pun masuk ke Level Pedas tersebut. Setelah masuk, mereka memesan makanan kepada pelayan kafe.

Pelayan : “Mau pesan apa mas?”

Igo : “Saya mau pesan mie goreng level 1 saja mas.”

Ryan : “Wah bayi kamu Go. Masak pesannya cuma level 1? Saya pesan mie goreng level 10 mas, cabainya banyakin ya mas.”

Igo : “Yaudah aku ganti menu. Mie goreng level 10 cabainya banyakin, tapi jangan terlalu banyak. Kalo bisa gak pakai cabai.”

Pelayan : “Iya mas, minumnya apa?”

Baca Juga: 8 Ragam Olahraga Tradisional Indonesia, Sudah Tahu?

Ryan dan Igo : “Ini...!” (Mengeluarkan botol Aqua yang mereka bawa)

Pelayan : “Dasar duo pelit.”

Ryan : “ Sudah mas itu saja. Nggak pakai lama ya mas.”

30 menit kemudian makanan mereka baru tiba.

Pelayan : “Ini mas makanannya. Silahkan dinikmati dan ini tagihannya.

Igo : “Kok lama banget sih mas. Masaknya di Arab ya?”

Pelayan : “Maaf mas kokinya tadi masak sambil move on.”

Ryan : “Ada-ada saja mas.”

Igo : “Udah mas kita nggak jadi makan. Ini kita bayar saja.”

Itulah penjelasan mengenai naskah drama yang bisa disimak.

Semoga membantu, ya!

  • https://www.instagram.com/p/Cj5NXAgvu9b
  • https://www.britannica.com/art/theater-building/Developments-in-Asia
  • https://www.studinews.co.id/pengertian-drama-sejarah-jenis-jenis-drama
  • https://www.academia.edu/10970738/Sejarah_drama_indonesia

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb