8 Ragam Olahraga Tradisional Indonesia, Sudah Tahu?

Yuk, kembali nostalgia dengan ragam olahraga tradisional!
8 Ragam Olahraga Tradisional Indonesia, Sudah Tahu?

Moms dan Dads, masih ada yang ingat dengan macam-macam olahraga tradisional Indonesia?

Kini, sudah banyak permainan dan olahraga tradisional yang mulai tergeser oleh modernisasi. Akhirnya, banyak penerus bangsa bahkan tidak tahu tentang warisan budaya negara tersebut.

Olahraga tradisional adalah semua kegiatan olahraga yang sudah diakui sebagai tradisi turun-temurun di suatu suku, etnis, maupun kelompok budaya tertentu di Indonesia.

Olahraga tradisional biasanya mengandalkan kekuatan, kelenturan, kecepatan, dan ketepatan reaksi dari pemainnya.

Moms, yuk mulai ajak Si Kecil mengenal ragam olahraga tradisional. Bahkan, beberapa di antaranya sudah resmi dijadikan olahraga nasional dan juga Internasional, lho!

Baca Juga: Singkirkan Gadget! Ini 7 Manfaat Permainan Tradisional untuk Anak-anak

Olahraga Tradisional Indonesia

Indonesia memang terkenal dengan keberagaman budaya.

Bagaimana tidak, ada ratusan suku yang mendiami seluruh wilaya negara ini dari Sabang sampai Merauke, dan semuanya memiliki keunikan tersendiri.

Tidak hanya tarian, mainan, pakaian, dan makanan saja, Indonesia juga memiliki beragam olahraga tradisional.

1. Pencak silat

olahraga tradisional
Foto: olahraga tradisional

Foto: Orami Photo Stock

Pencak silat sudah diakui oleh UNESCO (salah satu lembaga PBB yang berfokus pada sejarah dan kebudayaan) sebagai peninggalan sejarah non-benda asal Indonesia.

Selain itu, olahraga tradisional ini juga sudah diakui oleh dunia olahraga internasional dengan pertama kali dipertandingkan di ajang Asian Games 2018.

Olahraga ini juga telah go-international di dunia film melalui aksi laga Iko Uwais dan Yayan Ruhiyan yang terkenal sebagai Mad Dog lewat film The Raid.

Selain unsur olahraganya, pencak silat juga mencakup aspek mental-spiritual, bela diri, sekaligus kesenian.

Jurus dan gaya pencak silat sangat dipengaruhi oleh berbagai unsur, seperti kesatuan tubuh dan gerak yang sesuai dengan musik pengiringnya.

Istilah 'pencak' lebih dikenal di Jawa, sedangkan nama 'silat' lebih populer di Sumatra Barat.

Sebagai olahraga tradisional Indonesia, setiap daerah memiliki gerak, gaya, iringan, musik, dan perlengkapan pendukung (kostum, alat musik, dan senjata tradisional) khas masing-masing.

2. Jemparingan

olahraga tradisional
Foto: olahraga tradisional

Foto: goodnewsindonesia.com

Di Yogyakarta, terdapat satu jenis olahraga tradisional yang sudah dilestarikan secara turun temurun sejak abad ke-17, lho. Nama olahraganya adalah jemparingan.

Olahraga ini sudah ada sejak pemerintahan Sri Sultan Hamengku Buwono I. Dalam Bahasa Jawa, jemparingan dapat diartikan sebagai panahan.

Nah, berbeda dengan olahraga panahan pada umumnya yang dilakukan sambil berdiri, jemparingan dilakukan dalam posisi duduk bersila.

Pemanah juga tidak membidik di depan mata, melainkan dengan memposisikan busur di depan perut.

Sehingga bidikan didasarkan pada perasaan memanah. Siapa yang paling banyak berhasil melepaskan anak panah tepat sasaran, dialah pemenangnya.

Jemparingan tak hanya dipandang sebagai olahraga, namun juga kaya akan nilai tradisi dan filosofis. Ya, olahraga ini dianggap memiliki nilai-nilai ksatria.

Empat nilai ksatria tersebut adalah sawiji yang artinya konsentrasi, greget yang berarti semangat, sengguh berarti percaya diri, dan ora mingkuh yang artinya memiliki rasa tanggung jawab.

Nilai-nilai inilah yang harus dibawa dalam kehidupan nyata.

Baca Juga: 10 Es Tradisional Indonesia yang Belum Banyak Dikenal, Pernah Coba?

3. Pacu Jalur

olahraga tradisional
Foto: olahraga tradisional

Foto: bobo.grid.id

Jika Moms sedang berlibur ke Riau, sangat direkomendasikan menyaksikan salah satu olahraga tradisional yang terkenal asal Riau, bernama pacu jalur.

Olahraga dayung tradisional ini semula hanya diselenggarakan di kampung-kampung sepanjang Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam.

Seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Idul Fitri atau Tahun Baru Muharam.

Namun saat ini, pacu jalur turut masuk ke dalam event tahunan nasional yang diselenggarakan setiap tanggal 23-26 Agustus.

Selain itu, pacu jalur juga menjadi salah satu cabang olahraga yang rutin dipertandingkan di perhelatan SEA Games.

Umumnya, perahu yang digunakan dalam pacu jalur memiliki panjang 25-40 meter dengan lebar 1.3 sampai 1.5 meter. 

Setiap perahu bisa memuat 40-60 orang. Menariknya lagi, perahu yang digunakan untuk pacu jalur ini dihias dengan dekorasi unik dan berwarna-warni.

4. Sepak Takraw

olahraga tradisional
Foto: olahraga tradisional

Foto: freepik.com

Di dunia internasional, sepak takraw dikenal sebagai olahraga khas negara-negara Asia Tenggara, terutama Malaysia.

Masyarakat Indonesia memang baru mengenal olahraga tradisional ini ketika tim sepak takraw Malaysia dan Singapura berkunjung ke Tanah Air pada 1970-an.

Namun sebetulnya Indonesia sudah mengenal jenis permainan ini sejak abad ke-XV dengan nama sepak raga.

Sepak takraw adalah permainan tradisional yang menggunakan bola dari rotan (takraw) di atas lapangan datar dengan net sebagai pembatas area dengan tim lawan seperti pada bulutangkis.

Pemain boleh menggunakan semua anggota tubuh dalam olahraga ini, terutama kaki, kecuali tangan.

Olahraga tradisional Indonesia ini dimainkan secara beregu yang masing-masing tim terdiri atas 3 orang.

Sepak takraw juga sudah sering dipertandingkan di ajang internasional, seperti SEA Games maupun Asian Games.

Baca Juga: Sering Kram Saat Olahraga? Bisa Jadi Ini Penyebabnya!

5. Egrang

olahraga tradisional
Foto: olahraga tradisional

Foto: pinterest.com

Egrang adalah olahraga menggunakan tongkat panjang yang fungsinya mirip dengan kaki. Olahraga tradisional Indonesia ini memerlukan kekuatan dan keterampilan fisik.

Oleh karena itu meski terlihat mudah, Moms mungkin harus berlatih beberapa kali sebelum menguasai permainan ini.

6. Lompat Batu

olahraga tradisional
Foto: olahraga tradisional

Foto: pegipegi.com

Lompat batu adalah salah satu olahraga tradisional yang ekstrim. Lompat batu merupakan olahraga tradisional yang berasal dari Kepulauan Nias, Sumatera Utara.

Masyarakat Nias menyebut olahraga ini dengan sebutan zawo-zawo.

Konon katanya, zaman dahulu kala ketika Suku Nias masih sering berperang, batu-batu yang ditumpuk setinggi 2 meter ini biasanya dijadikan benteng pertahanan.

Selain menjadi benteng, batu yang ditumpuk ini juga digunakan untuk melatih para prajuritnya melompati batu-batu yang tinggi sebelum terjun ke medan perang.

Hingga kini, zawo-zawo masih dilestarikan oleh penduduk setempat. Bahkan, zawo-zawo sering dipertunjukkan pada ritual tertentu bagi seorang pemuda yang akan menikah.

Baca Juga: 4 Ritual Memandikan Bayi Yang Perlu Mama Ketahui

7. Karapan sapi

olahraga tradisional
Foto: olahraga tradisional

Foto: republika.co.id

Karapan sapi masuk dalam kategori olahraga pacu yang berasal dari wilayah Madura.

Olahraga tradisional Indonesia ini mirip dengan balap kuda, tapi menggunakan sapi dan dilakukan di lahan basah seperti sawah yang tidak sedang digarap.

Kunci olahraga ini adalah kelihaian pemacunya agar sapi dapat melaju sekencang mungkin hingga garis akhir. Akan tetapi, tidak jarang juga permainan ini mengandalkan keberuntungan.

8. Bedil Jepret

bedil jepret.jpg
Foto: bedil jepret.jpg

Foto: Indonesiakaya.co.id

Olahraga tradisional yang terakhir adalah Bedil Jepret yang dahulu dimainkan anak-anak tanah Sunda di ladang sambil menunggu orangtua mereka bertani.

Nama bedil digunakan mengingat olahraga tradisional ini dimainkan dengan cara ditembakkan layaknya senapan.

Bedil Jepret umumnya terbuat dari bambu kuning yang sudah berumur tua.

Cara pembuatannya pun sangat sederhana. Awalnya bambu dipotong sebatas ruas, kemudian bagian depannya diberi rongga sepanjang 15 cm dengan kelebaran 5 cm.

Pada bagian belakangnya yang tertutup oleh ruas bambu juga diberi rongga untuk memasukkan bambu pelontar.

Uniknya, pelontar ini juga terbuat dari bambu yang sudah dipotong pipih sehingga dapat mudah lentur.

Pelontar inilah yang kemudian mampu melejitkan biji peluru yang dimasukkan ke dalam bambu.

Jika dahulu anak-anak menggunakan batuan kerikil sebagai peluru, kini peluru yang digunakan adalah lenca.

Ini adalah sejenis sayuran yang biasa digunakan oleh masyarakat Sunda sebagai lalapan.

Baca Juga: 7 Negara Ini Punya Cara Tradisional untuk Memberikan Nama Bayi

Itu dia Moms ragam olahraga tradisional yang kian tergerus zaman. Ikut lestarikannya bersama, yuk!

  • https://daihatsu.co.id/tips-and-event/tips-sahabat/detail-content/kumpulan-olahraga-tradisional-indonesia/
  • https://sahabatnestle.co.id/content/gaya-hidup-sehat/tips-parenting/manfaat-olahraga-tradisional-bela-diri-untuk-si-kecil.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb