03 Januari 2024

9 Cara Mengatasi Nyeri Perut Bawah Saat Berhubungan Intim

Bisa jadi tanda kehamilan atau bahkan penyakit berat
9 Cara Mengatasi Nyeri Perut Bawah Saat Berhubungan Intim

5. Kista Endometriosis

Kista Endometriosis
Foto: Kista Endometriosis (Medicalnewstoday.com)

Ini merupakan kondisi yang dapat mengikuti saat endometriosis terlanjur lama didiamkan.

Menurut Mayo Clinic, jaringan endometrium yang tumbuh di luar rahim sebenarnya akan luruh bersamaan dengan siklus datang bulan.

Namun, jaringan tersebut tidak keluar melalui vagina, melainkan luruh ke sekitar organ reproduksi dan mengendap di sana.

Jika dibiarkan dan tak segera ditangani, lama kelamaan endapan tersebut akan menimbulkan jaringan parut, peradangan, hingga kista.

Jaringan endometrium atau jaringan dinding rahim yang tumbuh di dalam atau di permukaan indung telur (ovarium) disebut kista endometriosis.

Kista jenis ini berupa kantong berisi cairan berukuran besar dan bisa menyebabkan nyeri panggul kronis utamanya saat menstruasi datang.

Gejala lain yang biasanya turut menyertai adalah nyeri punggung bagian bawah atau paha, perasaan penuh dan berat di perut, kembung, dan nyeri perut bawah saat berhubungan.

6. Mioma

Miom atau fibroid adalah pertumbuhan jaringan yang berkembang di dalam atau di sekitar rahim. Kondisi ini dapat dikatakan cukup umum.

Diperkirakan sekitar 1 dari 3 wanita mengalami gejala fibroid.

Meskipun umumnya jaringan ini termasuk non-kanker, namun keberadaan miom dapat menimbulkan ketidaknyamanan akibat rasa nyeri.

Beberapa gejala lain yang mungkin muncul di antaranya:

  • Sakit perut atau punggung bawah
  • Menstruasi yang menyakitkan
  • Volume darah haid yang berlebihan
  • Nyeri perut bawah saat berhubungan
  • Nyeri punggung
  • Sembelit
  • Nyeri saat berkemih

Baca Juga: 17 Sekolah Internasional di Jakarta Terbaik, dari Jenjang TK hingga SMA

7. Infeksi Saluran Kemih (ISK)

Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Foto: Infeksi Saluran Kemih (ISK) (istockphoto)

Infeksi saluran kemih (ISK) atau cystitis menjadi salah satu penyakit yang cukup sering diderita oleh wanita dibandingkan laki-laki.

Alasannya karena wanita memiliki saluran kemih yang lebih pendek daripada pria, sehingga bakteri lebih mudah menjangkau kandung kemih.

Kebanyakan ISK pada wanita dipicu oleh dinfeksi bakteri E. coli yang menular saat berhubungan intim.

Namun risiko tertular dapat lebih tinggi meskipun tak aktif secara seksual jika memiliki kondisi seperti sedang hamil, menopause, penggunaan produk kewanitaan tertenu, dan penggunaan KB jenis diafragma.

Segera periksakan diri apabila merasakan gejala-gejala seperti nyeri saat buang air kecil, buang air kecil lebih sering, nyeri perut bawah saat berhubungan, demam dan menggigil, dan nyeri berlebihan di punggung.

8. Penggunaan KB IUD

Biasanya salah satu efek yang dirasakan dari pemasangan IUD atau KB spiral adalah rasa nyeri atau kram perut.

Hal ini dapat berlangsung beberapa minggu setelah dilakukannya pemasangan.

Meski wajar, namun intensitas nyeri ini dapat meningkat saat berhubungan seksual.

Jika rasa nyeri menjadi tak terhankan atau berlangsung lama lebih dari beberapa minggu, bisa jadi hal tersebut merupakan tanda Moms perlu memeriksakan diri ke dokter.

Baca Juga: Terbukti Ampuh! Ini 8 Cara Membasmi Telur Kecoa di Rumah

9. Masalah Usus

Kram Perut
Foto: Kram Perut (shutterstock.com)

Nyeri perut bawah saat berhubungan bisa datang dari usus besar dikarenakan sistem pencernaan yang buruk.

Pada kondisi seperti ini, sakit tersebut juga bisa terjadi pada perempuan dan pria.

Gejala lain yang mungkin terjadi akibat permasalahan usus ini adalah nyeri terkait dengan buang air besar, perubahan kebiasaan buang air besar, kehilangan darah saat buang air besar, dan kembung karena angin.

Penyebab potensial rasa sakit yang timbul dari usus adalah irritable bowel syndrome (IBS) yang dapat menimbulkan diare, sembelit, dan kembung secara bergantian.

Pada kondisi lain atau terjadi pada pasien yang lebih tua, penyakit divertikular dan komplikasinya mungkin saja terjadi.

Begitu pula penyakit radang usus (kolitis ulserativa atau Crohn), serta diagnosis yang jarang ditemukan namun penting yaitu kanker kolorektal.

Usus buntu pun bisa menjadi salah satu penyakit yang ditandai dengan timbulnya nyeri perut bawah saat berhubungan.

Bahkan nyeri yang ditimbulkan bisa membuat Moms membungkuk.

10. Torsi Ovarium

Torsi ovarium terjadi ketika ovarium dan terkadang tiba falopi berubah bentuk jadi bengkok dan memutus suplai darah organ.

Kondisi ini juga dikenal sebagai torsi adneksa dan bisa menyebabkan sakit perut bagian bawah yang dapat dibilang parah, Moms!

Gejala torsi ovarium sendiri sangatlah beragam.

Mulai dari menstruasi yang tak teratur, mengalami sakit saat berhubungan seksual, mual hingga muntah dan lain sebagainya.

Pengobatannya pun bisa dilakukan dengan berolahraga dan menghindari latihan yang membuat Moms melompat terlalu sering.

Pemberian Pil KB serta alat kontrasepsi berbentuk hormonal lain pun bisa menjadi alat yang membantu mencegah kista pada indung telur.

Hal ini bisa mengurangi Moms terkena torsi ovarium.

Namun tetaplah diskusikan dengan dokter ya, Moms untuk melakukan atau mengonsumsi pil KB.

11. Prostatitis

Periksa ke Dokter
Foto: Periksa ke Dokter (Orami Photo Stock)

Erica Jacques, Terapis Bersertifikasi Pusat Trauma Level 1 US, mengungkapkan seorang pria mungkin mengalami sakit perut pada bagian bawah, bisa jadi disebabkan disfungsi urin atau IBS.

Namun, prostatitis adalah satu-satunya penyebab yang paling sering terjadi.

Kondisi ini menunjukkan pembengkakan dan radang kelenjar prostat. Ini bisa menyakitkan dan sulit diobati tergantung pada penyebabnya.

"Prostatitis kronis sering dijumpai dan menyerang hingga 10% pria dewasa," jelasnya.

Karena banyak kasus prostatitis dengan penyebab yang tidak diketahui, mendapatkan perawatan agar bisa membuat lebih baik akan cukup memakan waktu.

Sayangnya, rasa sakit yang disebabkan oleh prostatitis bisa sulit diobati.

Baca Juga: 20 Restoran Korean BBQ Jakarta Populer dan Enak, Serbu Moms!

12. Adhesi Rahim

Adhesi rahim, juga dikenal sebagai sindrom Asherman, adalah kondisi dimana jaringan parut atau luka membentuk perlengketan pada rahim atau serviks.

Hal ini dapat mengakibatkan sejumlah gejala yang mengganggu. Salah satunya adalah nyeri perut bawah saat berhubungan seks.

Selain itu, ada juga gejala haid yang sangat sedikit atau bahkan tidak ada sama sekali, serta nyeri atau kram yang parah.

Biasanya, adhesi rahim terjadi sebagai komplikasi dari operasi rahim seperti dilatasi atau kuret.

Namun, kondisi ini juga bisa timbul akibat operasi caesar, terapi radiasi, endometriosis, atau infeksi.

13. Penyakit Menular Seksual

Penyakit menular seksual (PMS) bisa menjadi salah satu pemicu sakit perut saat berhubungan seks.

Gejala yang muncul dapat beragam tergantung pada jenis dan kondisi PMS yang dialami. Pada wanita, beberapa gejala yang mungkin timbul adalah:

  • Nyeri atau perdarahan selama atau setelah berhubungan seksual.
  • Keputihan yang tidak normal, berbeda dari biasanya, bahkan bisa berbau tidak sedap.
  • Sensasi terbakar atau nyeri saat buang air kecil.
  • Nyeri pada panggul atau perut bagian bawah.
Nyeri perut bawah saat berhubungan seks dapat menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan dan...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb