
Rasa sakit saat berhubungan seks adalah hal yang umum terjadi, tetapi jika terus berulang dalam waktu yang lama dan membuat tidak nyaman, ini tidak bisa diabaikan.
Menurut American College of Obstetricians and Gynaecologists, hampir 3 dari 4 wanita akan mengalami rasa sakit saat berhubungan seks dalam hidup mereka.
Adanya masalah pada saat penetrasi atau adanya luka pada alat kelamin sering kali menjadi penyebab utamanya.
Tetapi, pada beberapa kondisi, nyeri saat berhubungan seksual juga bisa disebabkan oleh masalah ginekologi.
Selain itu, dalam banyak kasus, seorang perempuan bisa mengalami nyeri pada vagina saat berhubungan seks apabila tidak ada pelumasan vagina yang cukup.
Biasanya, sakit saat berhubungan ini disebut dengan dispareunia. Rasa sakit tersebut bisa menyebabkan masalah dalam hubungan seksual dengan pasangan.
Selain sakit saat berhubungan secara fisik, ada juga kemungkinan efek emosional yang negatif. Jadi masalahnya harus ditangani segera setelah muncul.
Sebetulnya ketika ini terjadi, Moms bisa mengatasinya dengan bersikap lebih santai, meningkatkan foreplay, atau menggunakan pelumas bersama pasangan.
Baca Juga: 4 Perubahan pada Vagina Saat Anda Sedang Sakit
Foto: Pasangan Berpegangan Tangan (Freepik.com/prostooleh)
Dilansir dari penelitian yang diterbitkan dalam Mayo Clinic Proceedings, masalah sakit saat berhubungan seks bisa menyerang kapan saja.
Tetapi selama menopause, frekuensi sakit saat berhubungan menjadi lebih sering karena adanya penurunan kadar estrogen yang menyebabkan kekeringan dan iritasi pada vagina, sehingga membuat seks tidak nyaman.
Tetapi, apabila vagina terasa sakit saat berhubungan seks ini dirasakan terus menerus, bisa jadi ini adalah masalah yang serius, Moms.
Maka dari itu, sangat penting untuk melakukan pemeriksaan gejala dan penyebabnya agar dapat ditangan dengan tepat.
Secara umum, sakit saat berhubungan seks (dispareunia) bisa disebabkan oleh banyak hal, seperti:
Jika Moms merasa sakit saat berhubungan seks atau setelahnya, tubuh mungkin akan mencoba memberi tahu bahwa ada sesuatu yang salah, jadi jangan diabaikan.
Segeralah temui dokter umum atau kunjungi klinik kesehatan seksual.
Pada awalnya, Moms mungkin merasa malu membicarakan seks, tetapi ingatlah bahwa dokter biasa menangani masalah seperti ini dan menghilangkan rasa ketidaknyamanan yang Moms rasakan saat berhubungan.
Mengutip National Health Service, tidak hanya wanita, rasa sakit saat berhubungan seks dapat juga menyerang pria.
Foto: Ilustrasi Nyeri Vagina (Freepik.com/feepikcontributorthailand)
Moms bisa mengalami rasa sakit selama atau setelah berhubungan seks, baik di vagina atau lebih dalam di panggul.
Nyeri pada vagina ini bisa disebabkan oleh:
Luka atau infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia, gonore atau herpes genital.
Infeksi di area genital atau saluran kemih juga dapat menyebabkan sakit saat berhubungan.
Eksim atau masalah kulit lainnya di area genital kita juga bisa menjadi masalahnya.
Perubahan kadar hormon setelah memasuki masa menopause dapat membuat vagina kita kering.
Kurangnya gairah seksual pada usia berapa pun dapat mengakibatkan menegangnya otot dan membuat produksi cairan pelumas berkurang.
Ini adalah kondisi yang umum. Suatu kondisi di mana otot-otot di dalam atau di sekitar vagina menutup rapat, yang memicu rasa sakit saat berhubungan.
Baca Juga: 7 Cara Mengobati Vulvodynia, Pahami Juga Jenis, Penyebab, serta Gejala Nyeri di Vagina Ini
Adanya iritasi atau alergi pada organ genital, dapat disebabkan oleh spermisida, kondom lateks atau produk seperti sabun dan sampo.
Selain itu, terjadinya cedera atau iritasi akibat kecelakaan, operasi panggul, sunat pada wanita atau luka terjadi saat melahirkan untuk memperbesar jalan lahir (episiotomi).
Kelainan bawaan adalah masalah yang muncul saat lahir, seperti tidak adanya vagina yang terbentuk sempurna (agenesis vagina) atau perkembangan selaput yang menghalangi lubang vagina (selaput dara imperforata).
Ini dapat menyebabkan dispareunia.
Umumnya, penis bisa mencapai serviks dengan penetrasi maksimal.
Namun, jika ada masalah pada serviks (seperti infeksi) bisa menyebabkan nyeri saat penetrasi dalam.
Ini mengacu pada nyeri kronis yang memengaruhi organ seksual eksternal wanita, yang secara kolektif disebut vulva, termasuk labia, klitoris, dan lubang vagina.
Ini dapat terjadi hanya di satu tempat, atau memengaruhi area yang berbeda dari satu waktu ke waktu berikutnya.
Sebagian besar penyebab vulvodynia tidak dapat diketahui sebab kondisi ini tidak menunjukkan adanya infeksi seperti pada infeksi menular seksual (IMS).
Pengobatannya pun membutuhkan waktu. Dokter yang menangani pastinya akan menemukan kombinasi perawatan yang tepat sesuai dengan keadaan pasien.
Tidak hanya pada wanita, sakit saat berhubungan seksual bisa juga terjadid pada pria.
Beberapa penyebab seks yang menyakitkan pada pria meliputi:
Baik wanita maupun pria bisa mengalami sakit saat berhubungan, tetapi kondisi ini memang lebih sering terjadi pada wanita.
Dispareunia adalah salah satu masalah paling umum pada wanita pascamenopause.
Sekitar 75% wanita mengalami hubungan yang menyakitkan pada suatu waktu, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists.
Moms akan berada pada peningkatan risiko lebih tinggi jika kondisinya:
Baca Juga: Waspada, Ini 7 Penyebab Vagina Terasa Sakit
Foto: Minum Obat (Freepik.com/stefamerpik)
Moms mungkin bingung apa yang harus dilakukan jika sakit saat berubungan masih terus berlanjut.
Jangan bingung Moms, beberapa cara di bawah ini mungkin bisa membantu.
Perawatan dispareunia didasarkan pada penyebab kondisi tersebut.
Jika rasa sakit Moms disebabkan oleh infeksi atau kondisi yang mendasari, dokter akan mengobatinya dengan:
Namun, pemberian obat ini harus disesuaikan dengan penyebab infeksi pada organ seksual.
Pengobatan yang tidak tepat bisa menimbulkan masalah yang semakin serius.
Maka dari itu, penggunaan obat ini harus menggunakan resep dokter.
Jika obat jangka panjang menyebabkan kekeringan pada vagina, dokter mungkin mengubah resep obat untuk penderitanya.
Mencoba pengobatan alternatif dapat memulihkan pelumasan alami dan mengurangi rasa sakit. Kadar estrogen yang rendah menyebabkan dispareunia pada beberapa wanita.
Tablet resep, krim, atau cincin fleksibel dapat mengirimkan estrogen dalam dosis kecil dan teratur ke vagina.
Obat bebas estrogen yang disebut ospemifene (Osphena) bekerja seperti estrogen pada jaringan vagina. Ini efektif dalam membuat jaringan lebih tebal dan tidak terlalu rapuh.
Hal ini dapat mengurangi rasa sakit saat berhubungan seksual yang biasa dialami wanita.
Beberapa perawatan rumahan juga dapat mengurangi gejala dispareunia
Berikut beberapa contohnya.
Dokter Moms mungkin juga merekomendasikan terapi untuk mengatasi sakit saat berhubungan.
Ini bisa termasuk terapi sensitifitas atau terapi seks. Dalam terapi desensitisasi, Moms akan mempelajari teknik relaksasi vagina, seperti senam kegel, yang dapat mengurangi nyeri.
Dalam terapi seks, Moms bisa belajar bagaimana membangun kembali keintiman dan meningkatkan komunikasi dengan pasangan kita.
Baca Juga: 10 Obat Nyeri Saat Berhubungan Seks
Foto: Konsultasi (Freepik.com/freepik)
Tentu saja membicarakan hal seperti ini dengan dokter bukan topik yang menyenangkan ya, Moms.
Tapi biar bagaimanapun, apabila sakit saat berhubungan seks ini sudah sangat mengganggu sekali, Moms tetap harus berkonsultasi dengan dokter.
Berikut ini beberapa tanda-tanda yang bisa Moms imbau dan waspadai supaya tahu kapan harus ke dokter.
Salah satu pertanda Moms harus segera melakukan konsultasi ke dokter ketika mengalami sakit saat behubungan seks adalah ketika penggunaan pelumas tidak dapat meredakan gesekan yang memicu rasa nyeri.
"Ini terjadi sangat sering, hubungan seksual yang menyakitkan paling sering disebabkan oleh kekeringan pada vagina," kata Arianna Sholes-Douglas, MD, FACOG, seorang Obgyn dari Arizona, Melansir dari Prevent.
Jadi, jika pelumas tidak membantu Moms saat berhubungan seks, sebaiknya segera konsultasikan pada dokter.
Apabila rasa sakit setelah berhubungan seks disertai dengan perdarahan, Moms harus waspada.
Sebab, penyakit menular seksual seperti klamidia atau gonore bisa menyebabkan bercak dan rasa sakit setelah berhubungan seks.
Foto: Wanita Berbaring (greatist.com)
Dilansir dari Medline Plus, apabila Moms merasakan sensasi gatal atau terbakar saat buang air kecil, bisa jadi Moms terkena infeksi yeast atau bacterial vaginosis.
Ini adalah infeksi bakteri umum yang menyebabkan ketidakseimbangan antara bakteri baik dan jahat dalam vagina.
Menurut dr. Sholes-Douglas, apabila rasa sakitnya bertahan lama, intens, dan membuat Moms tidak nyaman dalam menjalani aktivitas sehari-hari, maka Moms harus segera berkonsultasi ke dokter.
Apalagi jika rasa sakit disertai dengan segala jenis trauma, luka, atau keputihan yang tidak normal.
Baca Juga: 9 Tips Fingering untuk Mencapai Orgasme dan Risikonya Terhadap IMS
Moms, itulah penyebab vagina sakit saat berhubungan seks dan kapan harus mengunjungi dokter.
Tetap waspada dan kenali diri sendiri. Apabila rasa sakitnya sudah membuat Moms jadi sangat tidak nyaman, jangan ragu untuk segera pergi ke dokter.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.