13+ Pilihan Obat Pencegah Kehamilan, Bisa Dicoba Moms!
6. Tablet Suppositoria Spermisida
Obat pencegah kehamilan selanjutnya adalah tablet suppositoria spermisida yang termasuk alat kontrasepsi non-hormonal.
Spermisida umumnya aman dari risiko efek samping terkait hormon.
Artinya, ini tidak akan menyebabkan perubahan siklus menstruasi, dan juga aman digunakan oleh ibu hamil.
Keamanan dari spermisida telah dibuktikan dalam berbagai penelitian.
Salah satunya adalah studi pada 2012 terhadap peserta wanita sehat dan aktif secara seksual berusia 18-40 tahun.
Ditemukan bahwa spermisida dengan kandungan nonoxynol-9 secara keseluruhan efektif dan aman.
Hasil penelitian ini diterbitkan di jurnal Obstetrics & Gynecology.
7. Kontrasepsi Kondom
Mencegah kehamilan tidak hanya bisa dilakukan dengan beberapa obat anti hamil yang tadi dijelaskan.
Ada banyak pilihan alat kontrasepsi lainnya yang juga bisa dipilih, jika Moms tidak cocok dengan yang sebelumnya.
Kondom adalah pilihan obat pencegah kehamilan yang murah dan mudah didapatkan di apotek.
Alat kondom ini juga bisa digunakan bersamaan dengan kontrasepsi lain.
Misalnya jika Moms lupa minum pil KB, bisa menggunakan kondom untuk memastikan kehamilan tidak terjadi.
8. Intrauterine Device (IUD) atau KB Spiral
IUD atau dikenal juga dengan sebutan KB spiral adalah alat kecil yang dimasukkan dokter ke dalam rahim.
Ada dua jenis IUD, yaitu IUD hormonal dan tembaga. IUD hormonal biasanya bertahan setidaknya 5 tahun setelah dipasang.
Sementara IUD tembaga biasanya dapat memberi perlindungan hingga 10 tahun. Terlepas itu, IUD juga memiliki tanggal kedaluwarsa.
Jika menggunakannya lebih lama dari jumlah waktu yang disarankan, memiliki peluang kehamilan yang sedikit lebih tinggi.
Obat pencegah kehamilan ini seharusnya berada di dalam rahim dalam waktu yang lama.
Tapi, terkadang ini bisa keluar dari tempatnya dan masuk ke leher rahim. Jika ini terjadi, seseorang lebih mungkin untuk hamil.
Baca Juga: Serba-serbi Penyimpanan ASI Perah yang Tepat, Jangan Salah!
9. Cincin Vagina
Cincin vagina atau vaginal ring juga bisa menjadi pilihan dari obat pencegah kehamilan.
Alat berbahan plastik kecil dengan bentuk seperti cincin ini ditempatkan di dalam vagina selama 3 minggu.
Lalu, alat ini akan melepaskan hormon ke dalam tubuh untuk mencegah kehamilan.
Cincin harus dilepas selama 7 hari untuk memungkinkan periode menstruasi datang, sebelum memasukkan cincin baru.
Jika menggunakannya dengan sempurna, cincin vagina akan 99% efektif.
Banyak orang menyukai cincin kontrasepsi ini karena membuat menstruasi mereka teratur dan mudah diprediksi.
Hormon di dalam cincin juga dapat membantu mengatasi kram menstruasi dan membuat gejala menstruasi lebih ringan.
10. Diafragma
Diafragma adalah metode kontrasepsi penghalang yang ditempatkan di dalam vagina.
Maka, diafragma juga masuk ke dalam obat pencegah kehamilan, Moms.
Penting untuk mengoleskan spermisida ke diafragma sebelum digunakan agar lebih efektif.
Ketika digunakan dengan spermisida, alat ini memiliki efektivitas hingga 90% untuk mencegah kehamilan.
Baca Juga: Bolehkah Bayi Dimandikan Setelah Imunisasi? Ini Kata Dokter!
Alat ini harus dipasang beberapa jam sebelum berhubungan, setidaknya selama 6 jam setelah berhubungan intim.
Lalu, alat pencegah kehamilan ini bisa dilepas setelah 24 jam kemudian.
Terlepas itu, diafragma tidak melindungi dari infeksi menular seksual seperti layaknya kondom.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.