12+ Ragam Pakaian Adat Aceh dan Ciri Khasnya, Penuh Makna!
7. Patam Dhoe
Sesuai dengan julukan Serambi Mekah dalam busananya, pakaian adat Aceh untuk wanita sedapat mungkin dibuat menutup semua auratnya, termasuk di kepala.
Penutup kepala ini dilapisi bunga segar yang disebut Patam Dhoe.
Patam Dhoe memiliki bentuk seperti mahkota. Bagian tengah mahkota ini diukir membentuk motif daun sulur.
Kemudian di sisi lainnya penutup kepala ini memiliki motif yang disebut Boengong Kalimah dengan dikelilingi bunga dan bulatan.
Selain Patam Dhoe, pakaian adat Aceh perempuan juga dilengkapi dengan beragam perhiasan, seperti:
- Tusuk sanggul anting
- Gelang
- Kalung
8. Perhiasan
Kepala dan bagian tubuh wanita lainnya juga akan dilengkapi dengan berbagai keunikan pernak-pernik perhiasan, seperti:
- Anting
- Gelang
- Kalung
Mulai dari Patham Dhoe perhiasan yang diletakkan pada dahi yang berbentuk mahkota yang terbuat dari emas 24 karat.
Ditambah dengan 5 butir Serkonia putih, beratnya mencapai 160 gram.
Tak lengkap jika pengantin wanita tidak memakai Gleueng Goki, yaitu gelang kaki yang terbuat dari tembaga yang berlapiskan perak.
Baca Juga: 8 Pakaian Adat DKI Jakarta, Kegunaan dan Filosofinya
9. Keureusang
Baju adat Aceh untuk pengantin perempuan terdiri dari:
- Baju kurung
- Celana Cekak Musang
- Penutup kepala
- Perhiasan
Salah satunya yakni memakai Keureusang atau bros. Ini merupakan perhiasan yang memiliki panjang 10 cm dan lebar 7,5 cm.
Perhiasan ini biasa disematkan di gaunnya (jenis bros), terbuat dari emas bertatahkan berlian.
Keureusang digunakan sebagai penyemat pakaian (seperti peneti) di bagian dada.
10. Piring Dhoe
Piring Dhoe merupakan salah satu perhiasan dahi wanita Aceh. Biasanya terbuat dari emas atau dari perak berlapis emas.
Bentuknya seperti mahkota dan terbagi menjadi 3 bagian yang satu sama lain dihubungkan dengan engsel.
Di tengahnya terdapat kaligrafi tulisan ayat suci dan di tengahnya terdapat ukiran motif kalimat Bungong, yang dilingkari titik-titik kecil dan bunga.
Baca Juga: Mengenal Pakaian Adat Lampung Pepadun dan Saibatin yang Bersahaja dan Berkelas
11. Untai Peuniti
Untai Peuniti adalah keunikan perhiasan Aceh lainnya. Terbuat dari emas yang terdiri dari 3 motif ragam hias.
Motif Peuniti Aceh tercipta dari ukiran yang ditenun dengan pola pakis dan berbentuk kuncup bunga.
Di tengahnya terdapat motif boheungkot (titik-titik kecil seperti telur ikan).
Motif Aceh ini terinspirasi dari bentuk rumah Aceh.
Peuniti digunakan sebagai perhiasan wanita, sekaligus sebagai penyemat pakaian.
12. Subang Aceh
Subang Aceh memiliki diameter dengan ukuran sekitar 6 cm.
Sepasang Subang terbuat dari emas dan permata. Bentuknya seperti bunga matahari dengan kelopak berujung runcing.
Keunikannya, pada bagian atas lempengan berbentuk bunga matahari, disebut "Sigeudo Subang".
13. Kain Samping
Ciri khas selanjutnya dari pakaian adat Aceh adalah penggunaan kain samping.
Biasanya, kain ini dikenakan di pinggang sebagai pengganti ikat pinggang pada pakaian adat pria Aceh.
Kain samping seringkali memiliki motif songket atau tenunan yang khas.
Baca Juga: Mengenal Ragam Pakaian Adat Bengkulu, dari Busana Pengantin hingga Batik
Itu dia beragam jenis pakaian adat Aceh yang harus diketahui.
Biasanya dapat kita gunakan untuk pesta pernikahan ala Aceh ya, Moms!
- https://www.adatindonesia.org/pakaian-adat-aceh/
- https://www.matakota.id/news/61936-uniknya-deretan-perhiasan-tradisional-khas-aceh
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.