
Provinsi Jambi di Pulau Sumatera mayoritas didiami oleh etnis Melayu. Terlihat pada pakaian adat Jambi yang kental dengan budaya Melayu dalam coraknya.
Masyakarat Jambi termasuk yang menjunjung tinggi warisan budaya. Oleh karenanya, tidak heran jika pakaian adat Jambi masih kerap dijumpai sehari-hari.
Misalnya saja, dikenakan dalam upacara pernikahan, acara adat Jambi, pagelaran budaya hingga acara kantor dan sekolah.
Foto: pakaian adat jambi
Foto: Facebook.com/dazzlingphoto.id
Pakaian adat Jambi memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan busana adat daerah Sumatera lainnya.
Keunikannya tidak hanya pada tampilan busananya saja, namun juga atribut pelengkap berupa perhiasan atau aksesorisnya.
Kira-kira apa saja keistimewaan pakaian adat Jambi yang perlu diketahui? Yuk, simak ulasannya berikut!
Baca Juga: 10 Pakaian Adat Sumatera Barat yang Perlu Dikenal
Foto: pakaian adat jambi
Foto: Jambi.tribunnews.com
Tengkuluk atau kuluk merupakan penutup kepala kaum wanita yang dijadikan sebagai pelengkap pakaian adat Jambi.
Berbagai sumber menyatakan tradisi penutup kepala atau tengkuluk sudah ada sebelum masyarakat Jambi mengenal agama Islam.
Di masa itu tengkuluk dijadikan sebagai hiasan kepala sebagai suatu keindahan kaum perempuan Melayu Jambi, yang dikenakan saat pesta atau hari-hari besar.
Selain itu, tengkuluk juga dijadikan sebagai penahan kepala dari beban ketikan meletakkan barang bawaan di atas kepala.
Penutup kepala ini juga bisa menjadi pelindung kepala dari teriknya sengat matahari sewaktu berladang atau berumo.
Setelah masuknya agama Islam, kebiasaan menggunakan baju kurung dipadukan dengan tengkuluk, diartikan sebagai bentuk ketaatan dalam menjalankan agama Islam.
Tengkuluk sendiri mempunyai berbagai macam bentuk, jenis dan cara lipat sesuai fungsinya.
Berikut jenis-jenis tengkuluk yang dikenal di kalangan perempuan Jambi:
Ini merupakantengkuluk yang dipakai wanita yang sudah berumur atau sudah menikah pergi ke umo atau sawah, untuk melindungi kepala dan wajah dari terik matahari.
Tekuluk ini dikenakan wanita yang sudah menikah, menanti di pesta pernikahan.
Jenis tengkuluk ini dipakai oleh anak gadis untuk pergi ke sawah menuai padi.
Sementara, jenis yang satu ini digunakan untuk menari menunggu musim panen, yang mencerminkan kegembiraan dalam menunggu panen.
Tekuluk duo kain biasanya dikenakan kaum wanita ketika keluar rumah. Saat malam hari hanya bagian mata saja yang terlihat.
Sedangkan pada siang hari wajah boleh diperlihatkan.
Tekuluk kipas dikenakan untuk menari dalam upacara adat menanti tamu.
Jenis tengkuluk ini dipakai oleh wanita yang belum menikah dalam upacara adat, pesta, tari dan acara resmi.
Foto: pakaian adat jambi
Foto: Indonesia.go.id
Baca Juga: Yuk Gunakan Kembali Aksesoris Kepala yang Hits Pada 90-An Ini, Moms!
Penutup kepala yang satu ini dapat dikenakan untuk acara resmi maupun sehari-hari.
Ini dipakai wanita yang sudah menikah untuk kegiatan sehari-hari.
Sedangkan yang ini dipakai oleh kaum ibu yang sudah menikah pada upacara adat, pesta perkawinan, tari dan acara resmi, yang mencerminkan keramahan seorang ibu.
Tengkuluk ini dikenakan dalam menanti tamu dan menari, yang mencerminkan bersifat sabar, lapang hati dan berpandangan luas.
Tengkulak ini dikenakan untuk menunggu tamu dalam acara adat.
Penutup kepala yang satu ini dipakaia anak gadis untuk menanti tamu dalam pesta pernikahan, mencerminkan kegembiraan seorang gadis dalam menari.
Terakhir, tekuluk ini dikenakan saat menari dan menanti tamu di pesta pernikahan.
Foto: pakaian adat jambi
Foto: Instagram.com/akhwat_jambi
Lacak atau dikenal dengan sebutan tanjak adalah ikat kepala yang digunakan oleh laki-laki sebagai pelengkap pakaian adat Jambi.
Lacak terbuat dari bahan kain beludru berwarna merah, di bagian dalam diberi kertas tebal agar menjadikannya tegak.
Lacak biasanya dikenakan sebagai pasangan tengkuluk, yaitu penutup kepala perempuan.
Sesuai namanya, lacak bermakna berkacak atau gagah, dan merupakan simbol kewibawaan, kebijaksanaan, serta status sosial pemakainya.
Di masa lalu, lacak hanya dikenakan oleh para raja, laskar, dan para panglima. Namun, di masa sekarang siapapun bisa memakainya.
Penutup kepala lacak memiliki banyak jenis mulai dari warna, motif dan bentuk. Laki-laki berstatus lajang mengenakan lacak yang mata lacak atau arahnya disebelah kiri.
Sedangkan bagi yang sudah dewasa atau menikah, menggunakan mata lacak yang arahnya di sebelah kanan.
Foto: pakaian adat jambi
Foto: Generasihijau.com
Pakaian adat Jambi lebih terlihat dalam busana pengantinnya.
Busana pengantin perempuan berupa baju kurung tanggung di atas lutut.
Baju kurung ini terbuat dari bahan beludru, saten atau santung dengan warna merah, emas, biru dan warna lainnya, yang memakai sulaman benang emas.
Motifnya bermacam-macam yaitu bunga tanjung, bunga teratai, bunga kangkung, bunga pucuk paku atau pakis, dan bunga pucuk rebung.
Untuk paduannya berupa kain songket Jambi dengan motif serupa dengan baju kurung, di mana kain songket menggambarkan keagungan seorang wanita.
Selain baju kurung dan kain songket, busana pengantin wanita juga dilengkapi dengan atribut-atribut seperti:
Foto: pakaian adat jambi
Foto: Goodminds.id
Baca Juga: Serunya Pernikahan Adat Palembang, Banyak Aksesoris Penuh Makna
Foto: pakaian adat jambi
Foto: Id.pinterest.com
Pakaian adat Jambi untuk pengantin laki-laki berupa baju jas terbuka tanpa kancing, yang terbuat dari bahan beludru merah bersulam benang emas.
Adapun motifnya serupa dengan busana pengantin wanita. Baju dalamannya tanpa lengan dengan dihiasi sulaman benang emas dan payet.
Sementara rompinya terbuat dari bahan beludru, saten atau santung, juga disulam dengan benang emas. Celana dari bahan yang sama seperti rompinya.
Kain songket serupa dengan pengantin wanita dengan panjang di atas lutut.
Pengantin pria juga mengenakan lacak sebagai hiasan kepala, yang terbuat dari bahan beludru merah bersulam benang emas.
Untuk atribut atau aksesoris pelengkap, pengantin pria memakai pending atau ikat pinggang dari bahan lempengan tembaga, keris yang diselipkan di pinggang.
Pengantin juga mengenakan alas kaki berupa selop dari bahan dan warna yang sama seperti bajunya yang berpayet.
Dengan perpaduan bahan beludru dan sulaman emas pada busananya, membuat mempelai pria dan wanita Jambi terlihat anggun dan berwibawa ketika memakainya.
Baca Juga: 16 Makanan Khas Jambi yang Wajib Dicicipi saat Bertandang ke Jambi
Itulah dia ragam dan keunikan pakaian adat Jambi, mulai dari hiasan kepala berupa tengkuluk dan lacak, juga busana pengantinnya.
Pemakaian busana adat ini masih terpelihara sampai sekarang dan disesuaikan dengan zaman yang semakin modern.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.