07 Desember 2023

12 Ragam Pakaian Adat Yogyakarta yang Anggun Berwibawa

Dari kebaya hingga batik khas Yogyakarta
12 Ragam Pakaian Adat Yogyakarta yang Anggun Berwibawa

6. Blangkon

Blangkon
Foto: Blangkon (Istockphoto.com)

Ketika mengenakan pakaian adat untuk acara resmi, pria Jawa kerap mengenakan tutup kepala berupa blangkon.

Dikenal 2 jenis blangkon, yaitu blangkon Yogkarta dan Solo.

Ada beberapa perbedaan blangkon Yogyakarta dan Solo, salah satunya pada bagian belakang atau mondolan blangkon.

Mondolan blangkon Solo berbentuk datar, sementara blangkon Yogyakarta berbentuk monjol.

Selain itu, blangkon Solo terbuat dari kain batik berwarna kecoklatan, sedangkan blangkon Jogja dibuat dengan kain batik yang warnanya senderung putih.

Menurut UPT Perpustaan Universitas Sebelas Maret, blangkon gaya Yogyakarta memiliki berbagai motif dengan makna khusus, seperti:

  • Motif Modang memiliki makna kesakitan meredam angkara morko
  • Motif Celengkewengen menggambarkan keberanian juga berarti sifat kejujuran dan kepolosan
  • Motif Kumitir menyimbolkan tidak mau berdiam diri dan selalu berusaha keras dalam kehidupan
  • Motif Blumbangan, berasal daari kata blumbang yang berarti kolam atau tempat yang penuh dengan air, sumber kehidupan
  • Motif Jumputan berarti mengambil beberapa unsur yang baik
  • Motif Taruntum bermakna bahwa kehidupan manusia tidak lepas dari 2 hal, seperti gelap terang, bungah susah, kaya miskin
  • Motif Wirasat memiliki makna pengharapan supaya dikabulkan semua permohonnnya secara materi
  • Motif Sido Asih, bermakna harapan mendapat perhatian dari sesama dan saling mengasihi

Baca Juga: 6 Tempat Wisata di Berastagi dengan Pemandangan Indah

7. Batik Yogyakarta

Batik Yogyakarta
Foto: Batik Yogyakarta (Istockphoto.com)

Batik merupakan salah satu identitas Yogyakarta, sehingga sering disebut sebagai Kota Batik.

Awalnya batik yang merupakan seni gambar atau lukis di atas kain, hanya dikerjakan terbatas dalam lingkungan keraton saja.

Hasilnya digunakan untuk pakaian raja, keluarga kerajaan serta para pengikutnya.

Di masa sekarang siapapun bisa mengenakannya, bahkan sudah diakui menjadi warisan budaya oleh UNESCO.

Motif batik Yogyakarta memiliki ciri khas, yaitu banyak bidang putih bersih dan motif geometrisnya dibuat besar-besar.

Jauh lebih besar dibandingkan motif geometris batik Surakarta.

Selain itu, berlatar belakang putih, hitam, cokelat dan abu-abu.

Motif batik Yogyakarta terdiri dari beberapa jenis, antara lain:

  • Motif Parang Rusak Barong

Motif ini hanya boleh digunakan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono, dan digunakan untuk menerima tamu utusan dari berbagai negara atau untuk upacara perkawinan.

  • Motif Slobog

Batik ini bermotif kotak-kotak yang membentuk segitiga.

Kain batik yang khas dengan unsur geometris jenis ini umumnya digunakan dalam acara pelantikan pejabat ataupun melayat.

  • Motif Sidomukti

Ini adalah motif batik khas dari keraton. Sesuai dengan namanya Sidomukti yaitu sejahtera dan mulia.

Pemakaian motif ini diharapkan membawa kebahagiaan, kesejahteraan, dan kecukupan.

  • Motif Ceplok Kesatrian

Motif ini memiliki makna filosofis menerima kritikan dari segala arah yang diperuntukkan untuk Sultan dan kerabatnya.

  • Motif Truntum

Ini adalah motif batik Yogyakarta yang digunakan untuk akad nikah.

  • Motif Sido Asih

Sementara, motif Sido Asih digunakan untuk resepsi.

Baca Juga: Sontek 12 Inspirasi Fashion Najwa Shihab, Effortlessly Chic!

8. Sabukwala

Sabukwala (Lionmag.net)
Foto: Sabukwala (Lionmag.net)

Dalam budaya masyarakat Yogyakarta, terdapat upacara adat tetesan yaitu upacara sunat untuk anak perempuan.

Dalam upacara adat ini, anak perempuan akan mengenakan pakaian adat Yogyakarta yang dikenal dengan sebutan sabukwala.

Komponen dari pakaian tradisional sabukwala ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu kain cindhe, lonthong atau sabuk, ikat pinggang yang disebut kamus bludiran, dan slepe.

Selanjutnya, dalam pemakaiannya dilengkapi juga dengan ditambahkan aksesori di antaranya subang, gelang kana, dan kalung susun.

Hal ini dilakukan agar semakin mempercantik anak perempuan tersebut.

Pakaian adat Yogyakarta selanjutnya adalah Semekan.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb