Scroll untuk melanjutkan membaca

KESEHATAN UMUM
19 Oktober 2022

Kenali Prosedur Pasang Behel Gigi, Jenis, dan Biaya yang Harus Dikeluarkan

Jenis behel tergantung keparahan rusaknya gigi
Kenali Prosedur Pasang Behel Gigi, Jenis, dan Biaya yang Harus Dikeluarkan

Pasang behel gigi merupakan prosedur untuk memperbaiki posisi rahang atau susunan gigi yang tidak rapi.

Posisi rahang yang normal ketika menggigit adalah gigi bagian atas berada sedikit di depan gigi bagian bawah, serta gigi geraham atas selaras dengan gigi geraham bawah.

Tentu saja, posisi rahang dan gigi yang tidak rapi dapat mengganggu proses mengunyah makanan, merusak gigi, dan mengganggu bentuk wajah.

Cara terbaik untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan pasang behel gigi.

Namun, sebelum memasangnya, Moms mesti mengenal serba-serbi behel gigi dan rentang harga perawatannya.

Cek di bawah ini untuk tahu selengkapnya, ya!

Baca Juga: 5 Rekomendasi Obat Gusi Bengkak karena Tumbuh Gigi Geraham

Manfaat Pasang Behel Gigi

Kawat Gigi

Foto: Kawat Gigi (Freepik.com/artphotostudio)

Gigi yang tidak rapi, membuat sebagian orang tidak percaya diri untuk tersenyum.

Kondisi ini membuat pasang behel menjadi alternatif untuk mengatasinya.

Berikut sederet manfaat dan fungsi behel gigi, di antaranya:

1. Struktur Gigi Lebih Rapi

Melansir British Dental Journal, pasang behel gigi bermanfaat untuk kebersihan gigi dan mulut lebih efektif.

Sebab, gigi yang tidak rapi akan lebih sulit dibersihkan, sehingga risiko penumpukan plak gigi lebih tinggi dibanding yang memiliki gigi rapi.

Telah terbukti bahwa gigi yang berantakan akan lebih sulit untuk disikat dan dibersihkan dengan benang.

Selain itu, makanan cenderung mudah tersangkut di antara gigi yang tidak sejajar.

Oleh karena itu, setelah menjalani perawatan kawat gigi, akan lebih mudah untuk menjaga kebersihan mulut dan gigi lebih rapi.

2. Menjaga Sistem Pencernaan

Salah satu fungsi utama gigi adalah untuk memotong dan menggiling makanan yang diterima.

Fungsi ini tidak dapat dilakukan dengan baik ketika gigi tidak sejajar.

Dalam hal ini, makanan yang tidak terpotong dengan baik dapat mempengaruhi pencernaan.

Setelah perawatan kawat gigi, gigi akan jauh lebih efisien dalam hal ini dan ini akan meningkatkan fungsi pencernaan.

3. Cegah Pengeroposan Tulang Gigi

Dalam kondisi normal, tulang rahang menerima tekanan dari gigi di atasnya.

Tekanan ini merangsang pertumbuhan tulang dan menjaga kesehatan tulang rahang.

Ketika ini terjadi, beberapa area tulang rahang mungkin tidak menerima rangsangan apa pun sementara yang lain mengalami tekanan tinggi.

Seiring waktu, ini menyebabkan erosi tulang, yang dapat dicegah dengan menjalani perawatan ortodontik seperti behel.

Baca Juga: 6 Cara Menghilangkan Embun di Kamera HP yang Ampuh

Prosedur Pasang Behel Gigi

Dokter Gigi Anak

Foto: Dokter Gigi Anak (Thedentalcare.com.sg)

Pasang behel umumnya dilakukan oleh ortodontis, yaitu dokter gigi yang telah menjalani pelatihan khusus untuk mempelajari tentang posisi gigi, rahang, dan wajah.

Umumnya, dokter gigi spesialis ini akan menentukan jenis behel yang tepat untuk digunakan, sesuai kondisi yang Moms alami.

Pasang behel idealnya dilakukan saat anak memiliki masalah pada gigi saat berusia 12-13 tahun.

Sebab, di usia tersebut mulut dan rahang masih dalam masa pertumbuhan sehingga lebih mudah diperbaiki.

Setelah dipasang, kawat gigi harus digunakan setidaknya selama 1-3 tahun untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Berikut ini prosedur pasang behel gigi yang harus Moms ketahui:

1. Konsultasi ke Dokter Gigi

Prosedur pertama yang harus dilakukan sebelum pasang behel adalah melakukan konsultasi terlebih dahulu ke dokter gigi.

Moms akan melakukan beberapa pemeriksaan fisik dan melakukan sinar X untuk melihat struktur kondisi gigi.

Nantinya, dari hasil pemeriksaan tersebut dokter gigi akan mendiagnosis apakah Moms memerlukan pasang behel atau tidak.

Jika memerlukan pasang behel, dokter gigi akan berdiskusi mengenai pilihan terapi dan jenis behel yang harus Moms jalani.

Setelah itu, Moms bisa membuat janji pertemuan berikutnya untuk pasang behel.

2. Proses Pasang Behel

Jenis Behel Gigi

Foto: Jenis Behel Gigi (Elevatedental.com)

Sebelum pasang behel gigi dilakukan, permukaan gigi Moms akan dibersihkan, dihaluskan, dan dikeringkan agar kawat gigi melekat dengan sempurna.

Kemudian, sebuah lem akan dipasangkan pada permukaan gigi dan kawat gigi akan dipersiapkan.

Pada kawat gigi terdapat bracket yang berfungsi sebagai ‘jangkar’ bagi kawat gigi.

Bracket juga akan dipasang lem, lalu dilekatkan ke gigi pada tempat yang telah ditentukan sebelumnya.

Lem tersebut akan disinari dengan cahaya berkekuatan tinggi agar menjadi keras, sehingga kawat gigi tidak mudah lepas.

Proses ini membutuhkan waktu kurang lebih 30-40 menit tergantung dari tingkat keparahan kondisi gigi.

Baca Juga: 20 Makanan Menurunkan Kolesterol, Mudah Didapat!

3. Setelah Proses Pasang Behel

Setelah proses pasang behel gigi selesai, Moms akan merasa tidak nyaman.

Hal ini karena kawat gigi akan menarik gigi Moms yang menimbulkan rasa nyeri dan sakit terutama 4-6 jam setelah pemasangan selesai.

Moms akan mengalami nyeri pada gigi hingga 3-5 hari dan setelah itu akan mulai berkurang.

Dokter akan memberikan obat pereda nyeri untuk mengurangi rasa sakit.

Dokter juga menganjurkan Moms untuk mengonsumsi makanan yang lunak agar tidak menimbulkan rasa nyeri.

4. Kontrol Rutin ke Dokter Gigi

Perawatan Dokter Gigi

Foto: Perawatan Dokter Gigi (Healthline.com)

Kontrol rutin ke dokter gigi sangat penting dilakukan setelah pasang behel.

Sebab, karet behel sifatnya mudah longgar dan putus dalam waktu tertentu. Selain itu, saat kontrol nanti, dokter gigi juga perlu mengganti kawat behel.

Kawat yang digunakan mulai dari yang ukurannya paling tipis sampai paling tebal.

Waktu ideal untuk kontrol adalah 2-3 minggu sekali. Umumnya, lama perawatan behel berkisar 18-30 bulan.

Perhitungan ini masih harus ditambah 6 bulan untuk melakukan fiksasi jaringan di sekitar gigi.

Jika dihitung secara keseluruhan, butuh sekitar 32 kali ganti karet behel untuk menyelesaikan perawatan gigi dalam setahun.

Namun dengan catatan, kontrol untuk penggantian karet behel harus dilakukan rutin dan tepat waktu.

Baca Juga: 15 Makanan Tinggi Gula yang Jarang Disadari

5. Pelepasan Kawat Gigi dan Perawatan Setelah Pelepasan

Saat dokter gigi memastikan bahwa terapi telah selesai, pasang behel gigi akan dilepas.

Secara perlahan lem di gigi akan dipecah dengan hati-hati dan dibersihkan.

Setelah pelepasan pasang behel, Moms diharuskan untuk menggunakan alat yang disebut sebagai retainer.

Melansir American Association of Orthodontists, dokter gigi akan membuatkan alat retainer yang menjadi satu langkah penting untuk mempertahankan posisi lengkung gigi setelah perawatan ortodontik berakhir.

Ada beberapa jenis retainer dari dokter sesuai dengan kondisi gigi.

Fase perawatan "retensi" ini sangat penting untuk menjaga stabilitas jangka panjang hasil perawatan.

Pastikan untuk selalu membersihkan retainer dengan sikat gigi yang lembut setelah menggunakannya.

Waktu yang Tepat untuk Pasang Behel

Behel Transparan

Foto: Behel Transparan (Orami Photo Stocks)

Melansir Australian Dental Journal, pasang behel sebaiknya dilakukan pada saat gigi permanen sudah tumbuh, yaitu sekitar usia 12 tahun.

Namun, sebaiknya pemeriksaan dilakukan sejak dini untuk memperkirakan apakah akan mengalami masalah susunan gigi atau tidak.

Menemui dokter gigi di usia dini, tidak selalu harus pasang behel.

Untuk usia di bawah 12 tahun, biasanya disarankan untuk menggunakan behel jenis lepasan yang efektif pada usia dini atau tumbuh kembang.

Selain itu, pemasangan behel pada usia muda akan lebih efektif juga karena tulang rahang yang masih berkembang.

Moms, tidak ada kata terlambat untuk pasang behel gigi.

Terapi ini juga akan bekerja sama baiknya pada orang dewasa, tetapi yang membedakan adalah jangka waktu pemakaiannya.

Orang dewasa biasanya akan memerlukan waktu perawatan yang lebih lama.

Ini lantaran karena tulang gigi yang tidak lagi berkembang dan permasalahan yang pada umumnya lebih kompleks.

Baca Juga: 15 Manfaat Brokoli untuk Kesehatan dan Ibu Hamil, Salah Satunya Mencegah Risiko Cacat Janin!

Jenis dan Biaya Pasang Behel

Biaya pasang behel biasanya bervariasi tergantung tarif dokter gigi yang menangani dan jenis behel yang digunakan.

Termasuk klinik atau rumah sakit tempat Moms pasang behel juga akan berpengaruh terhadap biaya yang dikenakan.

Berikut ini jenis serta biaya pasang behel secara umum:

1. Jenis Behel Konvensional (Rp7,5 Juta-20 Juta)

Behel Konvensional

Foto: Behel Konvensional (Sabkadentist.com)

Jenis kawat gigi konvensional atau metal braces merupakan jenis kawat gigi yang banyak digunakan saat ini. Umumnya, lama perawatan sekitar 2 tahun

Kawat gigi jenis ini terbuat dari logam stainless steel yang ditempelkan pada bagian depan gigi menggunakan semen khusus.

Logam (bracket) yang ada pada masing-masing gigi akan dihubungkan dengan karet elastis (elastic band) dan kawat khusus (wire).

Tujuannya adalah untuk memberikan tekanan pada gigi, agar dapat bergeser perlahan ke posisi yang diinginkan.

Selain terbuat dari logam, bracket gigi konvensional juga ada yang berbahan dasar keramik.

Namun, kawat gigi bahan keramik tidak direkomendasikan pada penderita deep bite.

Ini adalah kelainan susunan gigi yang membuat gigi bagian atas menutupi gigi bawah secara berlebihan, saat menggigit.

2. Jenis Behel Lingual (Rp22 Juta-35 Juta)

Behel Lingual

Foto: Behel Lingual (Dentalaesthetics.pk)

Lingual braces atau kawat gigi lingual memiliki kesamaan dengan kawat gigi konvensional.

Hanya saja letak bracket berada di sisi dalam gigi, sehingga kawat gigi tidak terlihat dari luar.

Beberapa pasien yang menggunakan kawat gigi jenis ini akan mengalami perubahan artikulasi bicara dalam 1-3 bulan setelah pemasangan.

Selain itu, kawat gigi jenis ini berisiko mengganggu kebersihan lidah dan menyebabkan rasa sakit pada lidah.

Baca Juga: Cara Mengunci WA agar Tidak Disadap, Aman dan Mudah!

3. Jenis Behel Keramik (Rp25 Juta-50 Juta)

Behel Keramik

Foto: Behel Keramik (Myorthodontistus.com)

Keunggulan jenis behel keramik adalah lebih tidak terlihat daripada behel konvensional.

Sebab, bracket gigi ini terbuat dari bahan bening atau serupa dengan warna gigi.

Hanya saja, warna kawat gigi keramik lebih cepat berubah ketika Moms mengonsumsi makanan atau minuman yang menimbulkan noda, seperti kopi.

Tidak hanya itu, behel yang satu ini lebih rapuh dan mudah pecah sehingga membutuhkan waktu yang lebih banyak untuk bekerja dalam merawat gigi.

4. Jenis Behel Self Ligating (Rp25 Juta- 40 Juta)

Behel Self Ligating

Foto: Behel Self Ligating (Raganortho.com)

Jenis behel self-ligating memiliki tampilan yang sama seperti kawat gigi konvensional.

Hanya saja, behel self-ligating, memiliki klip logam kecil pada bracket yang mampu 'mengunci' dengan sendirinya dan tidak membutuhkan karet.

Hal ini tentu menciptakan sedikit gesekan dan membuatnya lebih mudah bagi Moms untuk menyikat diantara behel dan menjaga kebersihan gigi selama perawatan.

Keunggulan lainnya, Moms tidak perlu cabut gigi untuk behel jenis ini.

Baca Juga: Setelah Tes HSG, Mungkinkan Peluang untuk Hamil Akan Meningkat?

Jadi, apakah behel bisa merapikan gigi? Moms sudah tahu jawabannya lewat penjelasan di atas, bukan?

Satu hal yang perlu Moms ingat terkait pasang behel gigi, pastikan hanya melakukan prosedur ini di klinik bermutu yang punya dokter gigi berpengalaman.

Hindari pasang behel gigi di tempat-tempat yang tidak jelas kredibilitasnya, karena hanya akan merugikan.

Jangan sampai perawatan behel gigi yang sudah dilakukan hanya berujung sia-sia belaka, ya, Moms!

  • https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/adj.12474
  • nature.com/articles/sj.bdj.2015.51
  • https://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/b/braces
  • https://www.yourdentistryguide.com/braces-procedure/
  • https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/braces/about/pac-20384607#
  • https://www.dentusfamilydental.com/10-benefits-of-braces/

Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.