04 Oktober 2022

Kenali Multiple Sclerosis, Penyakit Autoimun yang Lebih Sering Terjadi pada Wanita

Penderita MS masih bisa beraktivitas seperti biasa lho
Kenali Multiple Sclerosis, Penyakit Autoimun yang Lebih Sering Terjadi pada Wanita

Multiple Sclerosis (MS) adalah penyakit langka yang berkaitan dengan autoimun.

Penyakit ini muncul karena sistem kekebalan tubuh menyerang lapisan lemak yang melindungi serabut saraf (mielin).

Hal ini menyebabkan gangguan komunikasi antara otak dan seluruh tubuh.

Umumnya MS tidak menunjukkan gejala yang kasat mata dan bisa diprediksi.

Penderita MS dari luar terlihat baik-baik saja, namun saat penyakit ini kambuh, mereka bisa saja tiba-tiba lumpuh, mengalami kelelahan sampai menderita sakit kepala yang tak kunjung sembuh.

Gejala MS pun tidak sama antara penderita yang satu dengan yang lain

Yuk, ketahui lebih lanjut mengenai multiple sclerosis di bawah ini!

Baca Juga: 9 Penyebab Sakit Leher Sebelah Kiri, Salah Satunya Terlalu Lama Menatap Layar!

Apa Itu Multiple Sclerosis?

Ilustrasi Multiple Sclerosis
Foto: Ilustrasi Multiple Sclerosis (Istockphoto.com)

Melansir Cell Journal, multiple sclerosis (MS) adalah penyakit progresif yang muncul akibat sistem imun yang keliru.

Alih-alih melindungi, sistem imun ini justru menyerang selaput pelindung saraf (mielin) dalam otak dan saraf tulang belakang.

Saraf-saraf yang rusak ini lama-kelamaan akan mengeras dan membentuk jaringan parut atau sklerosis.

Rusaknya mielin bisa menghalangi sinyal-sinyal persarafan yang dikirim melalui otak.

Alhasil, akan terjadi miskomunikasi antara otak dengan bagian tubuh lain.

Selain itu, bila menyerang otak seseorang bisa saja lupa atau mengalami gangguan memori.

Tidak sedikit penderita multiple sclerosis yang sudah pada tingkatan parah mengalami kelumpuhan atau kesulitan berjalan, sementara yang lain mengalami berbagai gejala lainnya.

Sayangnya, kondisi ini tidak bisa diobati.

Pengobatan yang dilakukan untuk multiple sclerosis biasanya bertujuan untuk membantu proses pemulihan dari serangan MS dan mengurangi gejala.

Secara global, sekitar 2,1 juta orang menderita MS.

Peluang mengidap MS beragam, tergantung grup etnik yang berbeda-beda.

Penyakit ini mampu teratasi dengan mengurangi faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Baca Juga: Begini Kronologi KDRT yang Dilakukan Rizky Billar, Tubuh Lesti Kejora Sempat Dibanting!

Jenis-Jenis Multiple Sclerosis

Jenis Multiple Sclerosis
Foto: Jenis Multiple Sclerosis (Istockphoto.com)

Multiple sclerosis yang dialami oleh masing-masing individu bisa sangat berbeda.

Artinya, masing-masing individu memiliki gejala dan kondisi yang juga berlainan.

Bahkan, ada saja orang yang mengalami multiple sclerosis tapi tidak menyadari kondisinya.

Namun, ada pula yang mengalami kondisi yang cukup parah dari multiple sclerosis.

MS sendiri dibedakan ke dalam empat tipe, di antaranya:

1. Multiple Sclerosis Relapsing Remitting

Pasien akan merasakan gejala yang muncul dan kemudian menghilang jika mengalami tipe MS yang satu ini.

Serangan akan muncul secara tiba-tiba selama berulang kali lalu menghilang dengan sendirinya.

2. Multiple Sclerosis Progresif Sekunder

Tipe MS yang satu ini terjadi setelah beberapa tahun pasien mengalami MS relapsing-remitting.

Pola serangan dari tipe ini adalah gejala yang bertahan lebih lama.

Meski begitu, jumlah serangan menjadi lebih sedikit daripada sebelumnya.

3. Multiple Sclerosis Progresif Primer

Multiple sclerosis tipe ini dimulai dari tidak adanya serangan.

Akan tetapi, serangan akan perlahan-lahan bertambah semakin parah seiring berjalannya waktu.

4. Multiple Sclerosis Progresif Relapsing

Dibandingkan tipe MS lainnya, tipe yang satu ini tergolong jarang terjadi.

Biasanya, tipe ini dimulai dengan kondisi yang muncul secara perlahan, tapi semakin berjalannya waktu, kondisi akan memburuk dengan cepat.

Gejala Multiple Sclerosis

Wanita Kelelahan
Foto: Wanita Kelelahan (Istockphoto.com)

Gejala yang timbul pada masing-masing pasien multiple sclerosis dapat berbeda.

Penyakit ini juga dapat menyerang bagian tubuh mana pun.

Gejala yang mungkin dialami antara lain:

1. Kesemutan dan Mati Rasa

Kesemutan dan mati rasa yang dirasakan selama berhari-hari merupakan gejala awal multiple sclerosis yang perlu diwaspadai.

Hal ini merupakan pertanda bahwa sistem saraf pusat di otak dan sumsum tulang belakang mulai mengalami kerusakan sehingga otak tidak mampu untuk mengirimkan sinyal pergerakan ke bagian tubuh lainnya.

Bagian tubuh yang mengalami kesemutan biasanya dirasakan pada wajah, lengan, tangan, dan kaki sehingga penderita menjadi sulit untuk berjalan.

Beberapa di antaranya merasakan sensasi air yang menetes di sekujur tubuh atau seperti ada serangga yang sedang merangkak di kulit mereka.

2. Rasa Lelah Berlebihan

Rasa lelah dan lemas berlebihan kerap dialami para penderita multiple sclerosis.

Rasa lemas yang muncul biasanya disebabkan karena atrofi otot, atau kondisi saat jaringan otot menyusut dan mengecil.

Biasanya lemas pertama kali menyerang kaki sebelum dirasakan anggota gerak lainnya.

Sementara itu, kelelahan berhubungan dengan peradangan dan lesi atau kerusakan jaringan di otak.

Lebih lanjut, kelelahan kronis atau kelelahan yang terjadi dalam jangka panjang disebabkan oleh kerusakan saraf sumsum tulang belakang. 

Baca Juga: 4 Gerakan Senam Jantung Sehat yang Mudah Dilakukan. Tubuh Jadi Segar dan Bugar!

3. Gangguan Penglihatan

Bila Moms mengalami mata buram setelah terlalu lama menatap layar komputer, ini termasuk hal yang wajar.

Akan tetapi, jika penglihatan cenderung meredup, buram, menimbulkan penglihatan ganda, bahkan sampai kehilangan penglihatan, terutama hanya pada satu mata, maka kondisi ini disebut dengan neuritis optik.

Neuritis optik merupakan satu gejala umum multiple sclerosis yang menyebabkan radang saraf mata.

Penderita cenderung merasakan sakit saat menggerakkan bola mata atau penurunan penglihatan pada warna-warna yang mencolok.

Contohnya, warna merah akan terlihat lebih pudar dan kusam menjadi merah keabu-abuan.

Meski demikian, neuritis optik tidak selalu dikaitkan dengan multiple sclerosis karena bisa juga disebabkan oleh infeksi, kekurangan vitamin, atau penyakit autoimun lainnya.

4. Penurunan Hasrat Seksual

Disfungsi seksual ialah tanda lain yang umum terjadi pada pasien multiple sclerosis.

Dilansir Cleveland Clinic, gejalanya berupa penurunan hasrat seksual, tidak cukup lubrikasi vagina, disfungsi ereksi, hingga kesulitan mencapai orgasme sehingga sulit dipuaskan.

Alasan utama yang melatarbelakangi hal ini ialah rusaknya saraf di otak bagian korteks dan sumsum tulang belakang.

Ini memicu mati rasa dan kesemutan yang langsung berdampak pada organ intim.

Penyebab sekundernya berhubungan dengan kelelahan, rasa lemas, dan perubahan emosi yang juga umum dialami.

Baca Juga: Rekomendasi Bedak Wardah untuk Kulit Berminyak, Bebas Kilap Sepanjang Hari!

5. Masalah Kognitif dan Emosional

Dilansir dari WebMD, setengah dari penderita multiple sclerosis mengembangkan beberapa masalah kognitif, di antaranya masalah daya ingat, masalah bahasa, gangguan tidur, gangguan daya ingat, kesulitan multitasking, dan masalah konsentrasi atau memusatkan perhatian.

Hal ini disebabkan karena sistem saraf di otak mengalami gangguan sehingga membuat penderita menjadi sulit mengendalikan dirinya untuk menjalankan fungsi tubuh secara teratur.

Ketika mencapai gejala secara emosional, penderita multiple sclerosis cenderung menjadi mudah tersinggung, depresi, dan perubahan suasana hati secara drastis sehingga dapat menangis atau tertawa secara tiba-tiba.

6. Kesulitan Mengunyah dan Berbicara

Kelainan saraf pada sistem saraf pusat biasanya menyebabkan kesulitan mengunyah dan berbicara.

Ini diketahui lantaran saraf tidak bisa memberikan impuls untuk menstimulasi kontraksi otot di area mulut.

Menurut keterangan dari National Multiple Sclerosis Society, kesulitan mengunyah dan berbicara biasanya terjadi bersamaan.

Beberapa orang mengalami gejala yang ringan, sementara yang lainnya merasakan gejala berat.

Namun, perawatan yang tepat dapat membantu mengembalikan kemampuan berbicara dan mengunyah seperti sedia kala.

Baca Juga: 12 Pantangan Jantung Bengkak, Kenali dan Hindari Agar Tak Memicu Komplikasi

7. Penurunan Fungsi Kandung Kemih dan Usus

Sebuah penelitian International Journal of MS Care, menunjukkan bahwa enurunan fungsi kandung kemih merupakan salah satu gejala yang terjadi pada 80 persen penderita multiple sclerosis.

Menurut Kathleen Costello, seorang praktisi perawat dan wakil bidan akses kesehatan di National Multiple Sclerosis Society, banyak penderita yang mengeluh mereka lebih sering bolak-balik ke kamar mandi karena tidak mampu menahan kencing (inkontinensia urine), terutama di malam hari.

Beberapa penderita juga memiliki masalah dengan fungsi ususnya, di antaranya mengalami konstipasi, diare, dan pergerakan usus yang tidak terkendali.

8. Siklus Menstruasi Terganggu

Dilansir Women's Health Magazine, hampir semua penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh, termasuk multiple sclerosis dapat menyebabkan amenorea.

Kondisi di mana perempuan tidak mengalami menstruasi sebagaimana mestinya. 

Siklus menstruasi yang terlewat selama satu atau dua bulan mungkin bukan masalah besar.

Namun, jika kamu tak mengalaminya selama lebih dari tiga bulan, ini merupakan tanda bahwa kamu harus segera memeriksakan kesehatan.

Baca Juga: Biodata dan Profil Hanggini, Aktris, Penyanyi, dan YouTuber Bertalenta!

Penyebab Multiple Sclerosis

Multiple Sclerosis
Foto: Multiple Sclerosis (Istockphoto.com)

Penyakit multiple sclerosis berkaitan dengan sistem saraf dalam tubuh, khususnya pada otak dan saraf tulang belakang.

Sistem saraf manusia terdiri dari jaringan sel saraf yang dalam keadaan normal diselimuti oleh myelin.

Myelin ini berfungsi melindungi sel saraf dan membantu jalannya pesan dari otak ke bagian tubuh yang lain melalui sel saraf.

Pada penderita multiple sclerosis, sistem imun tubuh akan menyerang myelin sehingga lepas sebagian atau seluruhnya dari sel saraf.

Selain lepas, bisa pula terjadi scarring atau timbul  jaringan parut pada myelin.

Akibatnya, terjadi gangguan penghantaran pesan melalui sel saraf, yaitu lebih pelan, salah pesan, ataupun pesan yang tidak sampai.

Selain kerusakan pada myelin, multiple sclerosis juga dapat menimbulkan kerusakan pada sel saraf.

Penyebab di balik sistem imun tubuh yang menyerang myelin, yang sebetulnya merupakan bagian dari tubuh sendiri masih belum diketahui secara jelas.

Baca Juga: 23 Cara Mencegah Kehamilan, dari KB Alami Metode Kalender, Ramuan Herbal hingga Alat Kontrasepsi

Faktor-Faktor Risiko Multiple Sclerosis

Ilustrasi Penyakit Autoimun
Foto: Ilustrasi Penyakit Autoimun (Istockphoto.com)

Menurut Mayo Clinic, faktor risiko untuk multiple sclerosis adalah:

1. Riwayat Kesehatan Keluarga

Jika salah satu anggota keluarga terdekat, baik orangtua maupun saudara kandung pernah mengalami MS, risiko yang Moms miliki lebih besar dibandingkan orang lain yang tidak memiliki riwayat kesehatan keluarga untuk MS.

2. Usia

Meski pada dasarnya MS bisa terjadi pada siapa saja, tapi umumnya, kondisi ini dialami oleh orang yang berusia kisaran antara 20-40 tahun.

Namun, tak menutup kemungkinan bahwa orang dengan usia yang lebih tua ataupun lebih muda mengalami kondisi ini.

3. Jenis Kelamin

Kondisi ini lebih rentan terjadi pada wanita dibandingkan pada laki-laki.

Bahkan, risiko para wanita mengalami MS bisa mencapai tiga kali lipat besarnya.

4. Penyakit Gangguan Autoimun

Jika Moms memiliki penyakit gangguan autoimun seperti gangguan tiroid, psoriasis, diabetes tipe 1, dan inflammatory bowel disease, risiko mengalami MS menjadi sedikit lebih besar dibanding orang lain.

Baca Juga: 8 Resep Cumi Asam Manis Sederhana, Bumbunya Juara Banget!

5. Infeksi Tertentu

Multiple sclerosis adalah kondisi yang sering kali dikait-kaitkan dengan berbagai macam virus, termasuk Epstein-Barr, yaitu virus yang menyebabkan infeksi mononukleosis.

6. Ras

Orang yang berkulit putih, khususnya yang berasal dari Eropa Utara sangat rentan mengalami kondisi ini.

Sementara itu, orang Asia, Afrika dan penduduk asli Amerika memiliki risiko yang lebih kecil.

7. Kekurangan Vitamin D

Kadar vitamin D yang terlalu rendah di dalam tubuh, termasuk kurangnya paparan sinar matahari dapat meningkatkan risiko mengalami kondisi ini.

8. Merokok

Jika Moms memiliki kebiasaan merokok, sebaiknya mulailah berhenti merokok dari sekarang.

Pasalnya, perokok lebih rentan mengalami multiple sclerosis dibanding yang tidak merokok.

Baca Juga: Batas Laut Indonesia dan Kebijakan Kelautan Nasional, Catat!

Cara Mengobati Multiple Sclerosis

Ilustrasi Obat-obatan
Foto: Ilustrasi Obat-obatan (Istockphoto.com)

Multiple sclerosis belum bisa disembuhkan.

Namun ada beberapa perawatan untuk mempercepat pemulihan setelah serangan, memperlambat progresivitas penyakit, dan meringankan gejala yang timbul.

Beberapa bentuk pengobatan yang dapat diberikan oleh dokter untuk meredakan gejala multiple sclerosis adalah:

1. Obat-obatan

Dokter dapat memberikan obat kortikosteroid, seperti methylprednisolone dan prednisone, untuk mengurangi peradangan pada saraf akibat multiple sclerosis.

Sedangkan untuk mengurangi kaku otot, dokter bisa memberikan obat pelemas otot, seperti baclofen dan tizanidine.

Sementara methylphenidate dan obat antidepresan diberikan untuk mengurangi rasa lelah.

2. Fisioterapi

Terapi fisik dan terapi okupasi dilakukan untuk meningkatkan kekuatan fisik pada pasien.

Hal ini akan memudahkan pasien dalam menjalani kesehariannya.

3. Plasmapheresis

Dokter akan membuang plasma darah dalam tubuh pasien menggunakan alat khusus.

Untuk mengganti plasma yang dibuang, dokter akan memasukkan cairan infus khusus, seperti albumin.

Baca Juga: Profil Regi Datau, Suami Ayu Dewi yang Diisukan Berselingkuh dengan Denise Chariesta!

Cara Mencegah Multiple Sclerosis

Berhanti Merokok
Foto: Berhanti Merokok (Istockphoto.com)

Para ahli belum dapat mengembangkan metode untuk mencegah multiple sclerosis.

Salah satu alasan utamanya adalah penyebab MS belum sepenuhnya diketahui.

Para ahli percaya bahwa kombinasi faktor genetik dan lingkungan berkontribusi pada perkembangan MS.

Mengidentifikasi faktor-faktor tersebut mungkin bisa membantu mengetahui penyebab dan membuka pintu untuk pengengembangan pengobatan dan pencegahan MS.

Meskipun MS tidak dapat dicegah, namun dapat dilakukan upaya gaya hidup sehat untuk mencegah serangan, memperbaiki gejala, dan memperlambat perkembangan penyakit, seperti:

  • Menghindari stres
  • Menghindari panas (panas matahari, mandi air panas)
  • Berolahraga teratur
  • Melatih kekuatan dan peregangan otot
  • Tidak merokok
  • Mengonsumsi vitamin D
  • Rajin berjemur

Baca Juga: Mengenal Medan Magnet dan Penggunaannya dalam Kehidupan

Itu dia Moms penjelasan mengenai penyakit multiple sclerosis. Jika Moms atau keluarga memiliki gejala di atas, segera periksa ke dokter ya!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5241505/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4338639/
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/multiple-sclerosis/symptoms-causes/syc-20350269
  • https://www.nationalmssociety.org/What-is-MS/Definition-of-MS
  • https://www.nhs.uk/conditions/multiple-sclerosis/symptoms/
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17248-multiple-sclerosis

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb