10 Penyakit yang Timbul Setelah Operasi Caesar, Waspada Moms!
5. Pendarahan Vagina Berlebihan
Pendarahan sering terjadi setelah operasi caesar seperti setelah melahirkan melalui vagina.
Ini karena pelepasan normal dari plasenta setelah persalinan.
Dalam kebanyakan kasus, pendarahan secara bertahap akan mereda dan kian mereda.
Jika pendarahan vagina berlanjut atau memburuk, itu mungkin pertanda darurat medis.
Pendarahan hebat sering kali terjadi jika plasenta tumbuh lebih dalam ke dinding rahim daripada biasanya.
Jika begini, tidak jarang dokter melakukan pembedahan untuk membantu mencegah pendarahan terjadi.
Hubungi rumah sakit atau pergi ke ruang gawat darurat terdekat jika Moms mengalami gejala berikut:
- Pendarahan yang memenuhi pembalut dalam 15 menit
- Pendarahan yang membasahi lebih dari 1 pembalut dalam waktu 1 jam
Sebaliknya, jika tidak ada perdarahan sama sekali, itu mungkin juga menjadi perhatian. Terutama jika Moms mengalami nyeri dan demam.
Hal yang sama berlaku jika Moms mendapati urine yang ada darahnya. Jadi, Moms jangan ragu untuk langsung berkonsultasi dengan dokter, ya!
6. Pembekuan Darah
Deep Vein Thrombosis (DVT) merupakan kasus penyakit yang timbul setelah operasi caesar.
DVT atau bekuan darah di kaki Moms dapat menyebabkan nyeri dan bengkak. Ini bisa sangat berbahaya jika menyebar ke paru-paru atau emboli paru.
Kondisi ini menjadi penyebab utama kematian di antara wanita hamil di sebagian besar negara maju.
Untungnya, gumpalan tersebut biasanya menyebabkan pembengkakan dan nyeri di kaki.
Jika bekuan darah ditemukan lebih awal, kondisi ini dapat diobati dengan obat pengencer darah.
Kadang-kadang, tidak ada tanda peringatan sampai gumpalan pecah dan mencapai paru-paru.
Kebanyakan wanita sembuh dengan pengobatan, tetapi terkadang gumpalan bisa sangat besar sehingga menyebabkan kematian.
Sayangnya, tampaknya tidak ada cara yang dapat diandalkan untuk menghindari atau mendeteksi kondisi ini.
Baca Juga: Melahirkan di Rumah, Apakah Aman? Yuk, Ketahui!
DVT biasanya disebabkan oleh beberapa kondisi selama persalinan berlangsung, seperti:
- Ibu kelebihan berat badan
- Operasi lama atau rumit
- Ibu sudah lama istirahat di tempat tidur setelah operasi
Pembekuan darah jauh lebih umum di masa lalu, ketika wanita biasanya diminta untuk tetap di tempat tidur selama berminggu-minggu setelah melahirkan.
Untungnya, keadaan ini jarang terjadi pada masa ini.
Penggumpalan darah lebih sering terjadi saat seorang wanita hamil daripada saat dia tidak hamil, karena:
- Jumlah Estrogen Besar
Estrogen diproduksi dalam jumlah besar oleh plasenta. Ini meningkatkan produksi protein pembekuan tubuh.
Darah harus segera menggumpal setelah melahirkan untuk menghindari komplikasi perdarahan di atas.
- Tekanan dari Rahim
Saat bayi tumbuh, rahim menekan pembuluh darah yang mengalirkan kembali darah dari kaki ibu. Ini memperlambat aliran darah selama kehamilan.
Kombinasi aliran darah yang lambat dan peningkatan kemampuan untuk menggumpal menyebabkan risiko komplikasi pembekuan yang lebih tinggi selama kehamilan.
Baca Juga: 10 Makanan Cepat Hamil, Cocok untuk Program Hamil, Catat Moms!
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.