
Scroll untuk melanjutkan membaca
Banyak perubahan yang terjadi pada tubuh ibu hamil. Tidak terkecuali dengan terjadinya gusi berdarah saat hamil.
Wanita hamil dapat rentan terhadap penyakit gusi karena perubahan hormon dan peningkatan aliran darah.
Sehingga, sangat penting bagi wanita yang hamil untuk mempraktikkan kebiasaan kebersihan mulut yang baik.
Moms, perut bukanlah satu-satunya hal yang membengkak saat hamil.
Gusi juga bisa menjadi sangat lunak, bengkak, merah, sensitif, dan mudah mengalami pendarahan selama kehamilan, terutama saat menyikat gigi atau menggunakan benang gigi.
Tak perlu panik, gusi berdarah saat hamil merupakan hal yang normal. Keadaan ini kemungkinan akan kembali seperti semula setelah melahirkan.
Tapi, ada baiknya Moms untuk meningkatkan kesehatan mulut sebelum mengalami gusi berdarah saat hamil.
Baca Juga: 7 Jenis Antibiotik untuk Gusi Bengkak
Dokter gigi mungkin memberi Moms diagnosis gingivitis kehamilan ketika mengeluh tentang gusi berdarah saat hamil.
Gingivitis suatu bentuk penyakit gusi yang ringan berasal dari kata Latin untuk gusi g-gingiva.
Adapun penyebab gusi berdarah saat hamil meliputi:
Penyebab gusi berdarah saat hamil yang pertama adalah hormon.
Moms, dapat menyalahkan gusi bengkak pada hormon kehamilan (estrogen dan progesteron) yang mengalir melalui darah dan meningkatkan aliran darah ke semua selaput lendir.
Penyebab gusi berdarah saat hamil yang selanjutnya adalah perubahan menu makan. Setelah Moms hamil, mungkin akan lebih banyak karbohidrat, permen untuk penghilang mual, dan makanan cepat saji sebagai bentuk ngidam.
Sebuah studi yang dikeluarkan oleh National Institutes of Health pada tahun 2016, hal-hal tersebut bisa menyebabkan gusi berdarah saat hamil.
Penyebab gusi berdarah saat hamil yang selanjutnya adalah produksi air liur menurun. Kehamilan berarti lebih banyak hormon dan bagi sebagian orang ini mungkin berarti memiliki sedikit produksi air liur.
Lebih sedikit air liur berarti karbohidrat yang Moms makan berkeliaran di permukaan gigi lebih lama sehingga berpotensi menyebbakan penumpukan plak.
Plak adalah benda lunak dan lengket yang menumpuk di gigi dan penuh bakteri sehingga menyebabkan kerusakan gigi serta gusi berdarah saat hamil.
Penyebab gusi berdarah saat hamil yang selanjutnya adalah perubahan air liur.
Moms, tidak hanya memiliki lebih sedikit air liur tetapi air liur pun bisa menjadi lebih asam daripada wanita yang tidak hamil.
Asam tersebut dapat meningkatkan risiko erosi, dan kerusakan gigi seperti gusi berdarah saat hamil.
Baca Juga: Obat Radang Gusi Alami dan yang Tersedia di Apotik!
Selain pendarahan, Moms mungkin memperhatikan gejala gusi lainnya:
Seiring dengan gusi berdarah, Moms mungkin memperhatikan bahwa gusi Anda bengkak, sakit, dan merah.
Ini mungkin terdengar berbahaya, tetapi ini umumnya tidak berbahaya, dan menurut penelitian dari Obstetrics and Gynaecology Research, sebanyak 0,5-5 persen wanita hamil mengalaminya.
Hal ini juga disebut granuloma piogenik, pembengkakan yang tampak mentah dan merah ini paling sering terjadi di antara gigi. Kabar baiknya adalah bahwa mereka mungkin akan lenyap ketika Si Kecil telah lahir ke dunia.
Baca Juga: Punya Masalah Gigi? Ini 5 Rekomendasi Dokter Gigi Surabaya
Sementara itu, untuk mengobati gusi berdarah saat hamil, Moms bisa mencoba hal-hal di bawah ini.
Moms bisa menyiapkan 1 sendok teh garam ditambahkan ke 1 cangkir air hangat.
Berkurangnya plak berarti lebih sedikit peradangan. Baking soda juga dapat membantu menetralkan asam berbahaya pada gigi jika Moms mengalami mual di pagi hari.
Seperti banyak dari gejala-gejala yang kerap dikeluhkan, gusi berdarah saat hamil akan hilang pada saatnya. Biasanya, Moms, hanya harus menunggu hingga Si Kecil yang dalam kandungan lahir ke dunia.
Gusi berdarah saat hamil memang tidak menyenangkan akan tetapi dengan pengetahuan yang Moms peroleh hal tersebut dapat teratasi dengan mudah.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.