26 Maret 2022

9 Cara Mengatasi Gusi Berdarah, Ketahui Juga Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Gusi berdarah juga bisa jadi tanda penyakit serius, lho Moms!
9 Cara Mengatasi Gusi Berdarah, Ketahui Juga Penyebab, Gejala, dan Cara Mencegahnya

Moms pernah mengalami gusi berdarah? Sering kali gusi yang berdarah dapat terjadi hanya karena masalah sepele.

Salah satunya seperti menggunakan teknik yang salah saat menyikat atau menggunakan benang gigi untuk membersihkan gigi.

Keadaan ini sering dianggap hal biasa., Namun adanya darah pada gusi menandakan terjadi suatu peradangan.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 47% orang dewasa di atas usia 30 tahun rentan mengalami penyakit periodontal (masalah kesehatan gigi dan mulut).

Gusi berdarah sering menjadi ciri khas penyakit gusi dan merupakan gejala yang tidak boleh diabaikan.

Penyebab Gusi Berdarah

Penyebab Gusi Berdarah
Foto: Penyebab Gusi Berdarah

Foto: Orami Photo Stock

Meskipun kondisi keluarnya darah dari gusi merupakan gejala yang umum, namun terjadinya pendarahan bisa jadi menunjukkan adanya masalah kesehatan lainnya.

Berikut ini beberapa penyebab gusi berdarah.

1. Radang gusi

Gingivitis atau radang gusi dapat menyebabkan terjadinya pendarahan pada gusi.

Ini adalah bentuk penyakit gusi yang paling umum dan ringan, yang disebabkan oleh penumpukan plak di garis gusi.

Gingivitis ditandai dengan gusi yang iritasi, memerah, dan bengkak. Tak heran, ketika sedang menyikat gigi, gusi menjadi rentan berdarah.

Sebenarnya, melakukan perawatan gigi dengan baik dapat menghilangkan masalah ini.

Moms dapat menerapkan perawatan gigi yang baik dengan cara sikat gigi, menggunakan benang gigi, menggunakan obat kumur, dan melakukan pemeriksaan ke dokter gigi secara teratur.

2. Periodontitis

Gingivitis yang tidak ditangani dengan baik, dapat menyebabkan penyakit periodontal atau periodontitis yaitu suatu gangguan gusi jangka panjang.

Masalah kesehatan ini dapat merusak jaringan dan tulang yang menopang gigi.

Penderita periodontitis akan mengalami gusi meradang dan terinfeksi, serta mebuat gigi menarik diri dari akar gigi, yang membuat gusi berdarah.

Lebih lanjut kondisi ini juga bisa menyebabkab bau mulut, rasa tidak enak di mulut, perubahan susunan gigi saat menggigit, dan iritasi pada gusi.

Jika tidak ditangani, gigi akan mudah copot atau tanggal.

3. Diabetes

Gusi berdarah atau bengkak bisa menjadi pertanda adanya kondisi diabetes tipe 1 atau tipe 2.

Ketika memiliki penyakit ini, sistem kekebalan tubuh tidak kuat melawan kuman yang ada di dalam mulut, sehingga gusi menjadi rentan mengalami pendarahan.

Kadar gula darah yang tinggi membuat tubuh lebih sulit untuk menyembuhkan diri, sehingga dapat memperburuk masalah gusi.

Baca Juga: Cara Mengatasi Sakit Gigi pada Ibu Hamil

4. Leukemia

Gusi berdarah bisa menjadi tanda leukemia, yang merupakan kanker darah.

Leukemia merupakan kondisi di mana sel darah putih dalam tubuh diproduksi secara abnormal dalam jumlah yang banyak, serta sel darah merah rendah (anemia) dan trombosit yang rendah (trombositopenia).

Trombosit darah (keping sel darah) memiliki fungsi dalam proses pembekuan darah yang membantu menghentikan pendarahan saat mengalami luka.

Hal tersebut menyebabkan luka atau gusi yang berdarah menjadi sulit untuk sembuh.

5. Hemofilia atau Penyakit Von Willebrand

Hemofilia merupakan penyakit darah bawaan yang ditandai dengan darah yang sulit membeku.

Penderitanya sering kali mengalami pendarahan yang spontan (tiba-tiba), cedera, atau bahkan saat sendang membersihkan gigi.

Karena kondisi ini membuat darah sulit membeku, maka gusi berdarah akan sulit untuk sembuh.

Baca Juga: 11 Obat Sakit Gigi Alami Cepat Sembuh, Ampuh Banget!

6. Kekurangan Vitamin C

Gusi merah, bengkak, dan berdarah merupakan salah satu tanda umum dari kekurangan vitamin C.

Vitamin ini dapat membantu proses pertumbuhan dan perbaikan jaringan.

Vitamin yang umumnya ditemukan dalam buah jeruk ini dapat menyembuhkan luka dan memperkuat tulang dan gigi.

Jika tubuh tidak memiliki asupan vitamin C yang telah dianjurkan, maka dapat menyebabkan tubuh lemah dan lelah, nyeri sendi, radang gusi dan gusi berdarah, serta proses penyembuhan luka yang lama.

7. Kekurangan Vitamin K

Vitamin K menjadi salah satu vitamin yang membantu proses pembekuan darah, serta baik untuk kesehatan tulang.

Kurangnya asupan vitamin K atau proses penyerapan vitamin yang buruk, dapat menyebabkan masalah pendarahan, seperti gusi berdarah.

Untuk itu, Moms perlu untuk memenuhi kebutuhan vitamin K setiap hari dengan mengonsumsi sumber vitamin K dari makanan, seperti sayuran berdaun hijau, buah kiwi, keju, dan daging.

Baca Juga: Hati-Hati, Jangan Sembarang Suntik Vitamin C!

Gejala Gusi Berdarah

Gejala Gusi Berdarah
Foto: Gejala Gusi Berdarah

Foto: Orami Photo Stock

Selain adanya pendarahan, beberapa hal di bawah ini juga menjadi gejala yang dapat dialami bagi Moms yang menderita gusi berdarah, meliputi:

1. Bau Mulut (Halitosis)

Bau mulut atau yang dikenal dengan nama medis halitosis, merupakan keadaan yang cukup umum terjadi pada sebgaian masyarakat.

Terdapat banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya aroma mulut yang tidak sedap, seperti kebersihan mulut yang buruk, penyakit gusi, kerusakan gigi, atau infeksi pada mulut.

2. Nyeri

Pendarahan yang terjadi pada gusi di dalam mulut umumnya juga diikuti dengan rasa nyeri dan akan tampak memerah di area yang mengalami masalah.

3. Pembengkakan

Benjolan yang terasa saat mengalami gusi yang berdarah dapat terasa keras ataupun lunak.

Benjolan dapat terjadi di mana saja, dan terkadang muncul disebabkan oleh beberapa kondisi, seperti adanya infeksi bakteri, abses pada gusi, tumor, kanker, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Memangnya Gusi Bisa Sariawan? Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Cara Mengatasi Gusi Berdarah

Cara Mengatasi Gusi Berdarah
Foto: Cara Mengatasi Gusi Berdarah

Foto: Orami Photo Stock

Mengidentifikasi penyebab gusi berdarah adalah kunci untuk menentukan pengobatan apa yang perlu dilakukan.

Setelah mengetahui penyebabnya, berikut sejumlah cara mengobati gusi berdarah, meliputi:

1. Menjaga Kebersihan Mulut

Gusi berdarah dapat menjadi tanda kebersihan gigi dan mulut yang buruk. Gusi menjadi meradang dan berdarah ketika ada penumpukan plak di sepanjang garis gusi.

Plak adalah lapisan lengket yang mengandung bakteri yang menutupi gigi dan gusi.

Untuk itu, dalam upaya meningkatkan kebersihan mulut, sikatlah gigi dan gunakan benang gigi setiap hari.

Selain itu, kebersihan mulut yang baik juga sangat penting bagi wanita yang sedang menjalani masa kehamilan.

Sebab perubahan hormon selama kehamilan juga dapat memicu penyakit gusi seperti gusi berdarah.

2. Bilas Mulut dengan Hidrogen Peroksida

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di Journal of Periodontology, menggunakan obat kumur hidrogen peroksida (H2O2) dapat menurunkan risiko terjadinya peradangan pada gusi.

Selain itu juga bisa membantu menghilangkan plak, meningkatkan kesehatan gusi, dan menghentikan pendarahan pada gusi.

Jika Moms mengalami gusi berdarah, berkumurlah dengan obat kumur hidrogen peroksida setelah menyikat gigi. Tapi, jangan sampai tertelan ya, Moms!

Baca Juga: Atasi Gusi Bengkak Saat Hamil Dengan Cara Ini

3. Berhenti Merokok

Selain meningkatkan risiko kanker paru-paru, penyakit jantung, dan stroke, merokok juga dapat menjadi penyebab dari gusi berdarah.

Kebiasaan merokok dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga membuat tubuh lebih rentan terserang bakteri penyebab plak, dan risiko penyakit gusi pun makin meningkat.

4. Mengurangi Tingkat Stres

Sebuah studi di Industrial Psychiatry Journal menunjukkan penyakit periodontal dapat dipicu oleh stres emosional.

Stres emosional memiliki dampak negatif pada sistem kekebalan tubuh.

Hal ini dapat mengakibatkan melemahnya sistem pertahanan tubuh dalam mencegah infeksi di gusi.

Selain itu, stres emosional juga dapat membuat beberapa orang bisa mengabaikan kesehatan mulut, yang tentunya berpengaruh pada penumpukan plak.

Untuk itu, penting bagi Moms agar dapat mengotrol stres dengan baik.

Baca Juga: 9+ Manfaat Vitamin D untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Meningkatkan Imun Tubuh lho!

5. Tingkatkan Asupan Vitamin C dan K

Makan makanan yang kaya vitamin C dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam membantu melawan infeksi gusi yang menjadi salah satu penyebab gusi berdarah.

Sebaliknya, tidak mendapatkan cukup asupan vitamin C dapat memperburuk proses penyembuhan luka, seperti gusi berdarah.

Makanan yang kaya vitamin C yang bisa Moms konsumsi, antara lain:

  • Buah-buahan, seperti jeruk, stroberi, kiwi, pepaya, dan jambu biji.
  • Sayuran, seperti paprika dan brokoli.

Jika vitamin C dari sumber makanan tidak dapat mencukupi kebutuhan nutrisi vitamin C, Moms dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan resep suplemen vitamin.

Selain itu, Moms juga perlu meningkatkan asupan vitamin K sesuai yang telah dianjurkan dalam peraturan angka kecukupan gizi.

6. Kompres Menggunakan Es Batu

Salah satu penyebab gusi berdarah bisa jadi dikarenakan adanya trauma atau cedera pada jaringan gusi.

Mengompres menggunakan es sangat membantu untuk meredakan nyeri, inflamasi, pembengkakan, serta pendarahan pada gusi di dalam mulut.

Moms dapat mengompres sekitar 10 menit, lalu berhenti selama 10 menit, dan melanjutkan kompres lagi seperti sebelumnya sampai pendarahan mereda.

Namun, bila pendarahan tidak kunjung berhenti, segera melakukan pemeriksaan ke dokter.

Baca Juga: 5 Penyebab dan Cara Mengatasi Gusi Bengkak pada Anak, Jangan Panik Dulu!

7. Mengurangi Konsumsi Gula dan Karbohidrat

Kandungan gula yang juga terdapat dalam makanan karbohidrat dapat meningkatkan aktivitas bakteri penyebab penyakit di dalam mulut.

Bakteri Streptococcus mutans memakan kandungan gula yang kita konsumsi, dan menyebabkan mulut menjadi asam, serta memicu beragam masalah pada mulut.

Selain itu, karbohidrat dan makanan manis juga mendorong penumpukan plak.

Semakin banyak plak yang terakumulasi pada gusi, semakin besar pula terjadinya risiko pendarahan pada gusi.

Untuk itu, mengurangi asupan karbohidrat dapat meningkatkan kesehatan mulut, termasuk gusi dan gigi.

Meskipun menyikat gigi dan flossing secara teratur dapat mengurangi penumpukan plak, namun menjaga makanan yang dikonsumsi dapat sangat efektif dalam mencegahnya.

8. Minum Teh Hijau

Minum teh hijau setiap hari juga dapat mengatasi penyakit periodontal dan menghentikan gusi berdarah.

Teh hijau mengandung senyawa katekin, yang merupakan antioksidan alami yang dapat menurunkan respon inflamasi tubuh terhadap bakteri di dalam mulut.

9. Berkumur dengan Air Garam

Karena bakteri dan peradangan di mulut menyebabkan penyakit gusi, berkumur secara teratur dengan campuran air garam hangat juga dapat mengurangi bakteri serta menghentikan pendarahan gusi.

Tambahkan 1/2 sendok teh garam ke dalam segelas air hangat dan berkumur selama beberapa detik setiap 3 - 4 kali sehari.

Jika pendarahan berasal dari cedera atau trauma, berkumur dengan campuran air garam juga dapat menjaga mulut tetap bersih dan menghilangkan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi luka.

Mencegah Gusi Berdarah

Mencegah Gusi Berdarah
Foto: Mencegah Gusi Berdarah

Foto: unsplash.com

Cara terbaik untuk menghindari gusi berdarah adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat.

Beberapa tips di bawah ini dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya pendarahan pada gusi, meliputi:

  • Menyikat gigi 2 kali sehari dan flossing sekali sehari
  • Mengganti sikat gigi setiap 3 - 4 bulan sekali.
  • Mengunjungi dokter gigi secara teratur
  • Mengonsumsi makanan sehat
  • Menghindari merokok

Baca Juga: 8 Penyebab Gusi Bernanah dan Cara Mengobatinya, Cari Tahu Yuk, Moms!

Itulah informasi terkait penyebab, cara mengatasi dan mencegah gusi berdarah.

Selain untuk diri sendiri, Moms juga perlu mengedukasi tentang kesehatan mulut kepada keluarga di rumah, terutama Si Kecil. Karena anak-anak cukup rentan mengalami masalah gigi dan gusi.

  • https://www.cdc.gov/oralhealth/fast-facts/gum-disease/index.html
  • https://www.mouthhealthy.org/en/az-topics/g/gum-disease
  • https://www.nidcr.nih.gov/health-info/gum-disease/more-info?_ga=2.260092749.1557476863.1590514752-1076046649.1587561590#causes
  • https://www.health.harvard.edu/diseases-and-conditions/bleeding-gums-you-may-need-more-vitamin-c
  • https://www.webmd.com/oral-health/bleeding-gums-other-conditions
  • https://www.healthline.com/health/bleeding-gums#treatment
  • https://www.healthline.com/health/how-to-stop-bleeding-gums#5.-Increase-your-intake-of-vitamin-C
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3895311/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/15025217/
  • https://medlineplus.gov/ency/article/003062.htm
  • https://www.news-medical.net/health/Bleeding-Gums-When-to-be-Concerned.aspx
  • https://crest.com/en-us/oral-health/conditions/gums/bleeding-gums-causes-treatments-prevention
  • https://www.medicinenet.com/bleeding_gums/symptoms.htm
  • https://www.nhs.uk/conditions/gum-disease/symptoms/
  • https://www.kowhaidental.co.nz/help-centre/bleeding-gums
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/324613#long-term-treatment-and-prevention
  • https://www.medicinenet.com/bleeding_gums/symptoms.htm

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb