Ini Dia 11 Penyebab Telat Haid 1 Minggu, Yuk Disimak!
Telat haid memang sering kali menjadi penyebab kecemasan bagi banyak wanita.
Terutama bagi yang tengah merencanakan kehadiran buah hati, haid yang datang tidak tepat waktu bisa menandakan kehamilan.
Namun, untuk yang tidak merencanakan kehamilan, telat haid 1 minggu bisa disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari ketidakseimbangan hormon hingga kondisi medis tertentu.
Mengetahui penyebabnya sangat penting agar dapat ditangani dengan tepat.
Baca Juga: 4 Fase Proses Terjadinya Menstruasi, Mudah Dipahami!
Apa Itu Telat Haid?
Telat haid merupakan kondisi ketika Moms melewatkan satu atau lebih siklus menstruasi. Siklus menstruasi normal biasanya setiap 21-35 hari sekali.
Beberapa wanita mungkin memiliki siklus menstruasi setiap 23 hari sekali. Durasi perdarahan haid itu sendiri rata-rata berlangsung dari dua sampai delapan hari.
Telat haid sebenarnya masih merupakan kondisi normal, terutama pada masa awal datang bulan dan saat menopause.
Namun, di luar itu, telat haid 1 minggu bisa dianggap tidak normal dan perlu diperhatikan.
Penyebab Telat Haid 1 Minggu
Berikut adalah beberapa penyebab telat haid 1 minggu yang perlu Moms ketahui:
1. Penggunaan alat KB
Beberapa jenis alat kontrasepsi, seperti pil KB, KB suntik, atau KB spiral (IUD), dapat menyebabkan haid tidak lancar atau terlambat. Ini adalah efek samping yang umum dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
Namun, jika merasa tidak nyaman, Moms bisa berkonsultasi dengan dokter untuk menemukan alat kontrasepsi yang lebih sesuai.
2. Kehamilan
Kehamilan adalah salah satu penyebab umum telat haid. Untuk memastikannya, Moms dapat melakukan tes kehamilan dengan test pack yang tersedia di pasaran.
Hormon HcG yang dihasilkan selama kehamilan dapat dideteksi dalam aliran darah 6-12 hari setelah pembuahan.
Baca Juga: Siklus Menstruasi Normal pada Wanita, Moms Wajib Tahu!
3. Kelelahan
Aktivitas fisik yang berlebihan dapat menyebabkan kelelahan dan mempengaruhi siklus menstruasi.
Kehilangan lemak tubuh yang signifikan dapat mengganggu ovulasi dan menyebabkan haid tidak teratur. Mengurangi intensitas aktivitas dan memastikan istirahat yang cukup bisa membantu mengembalikan siklus haid.
4. Hormon Prolaktin Berlebih
Produksi hormon prolaktin yang berlebih dapat menyebabkan telat haid.
Hormon ini biasanya meningkat selama menyusui tetapi bisa juga terjadi akibat kondisi medis tertentu seperti penyakit ginjal, hipotiroid, atau tumor kelenjar pituitari.
Hormon prolaktin yang tinggi dapat mempengaruhi hormon estrogen dan progesteron yang penting untuk menstruasi.
Baca Juga: 7 Manfaat Kalender Masa Subur Bagi Wanita, Moms Harus Tahu!
5. Sindrom Ovarium Polikistik (Polycystic Ovary Syndrome/PCOS)
PCOS adalah kelainan hormonal yang ditandai dengan adanya kista pada ovarium. Kondisi ini dapat mencegah ovulasi dan menyebabkan haid tidak teratur.
Selain telat haid, PCOS juga bisa menyebabkan gejala lain seperti jerawat, pertumbuhan bulu halus, penambahan berat badan, dan masalah kesuburan.
6. Perimenopause Dini
Perimenopause dini terjadi ketika wanita mulai menunjukkan gejala menopause sebelum usia 40 tahun.
Kondisi ini mengindikasikan penurunan kualitas dan kuantitas sel telur, menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur dan akhirnya berhenti sama sekali.
Baca Juga: 12 Cara Mengatasi Telat Haid agar Cepat Menstruasi
7. Perubahan Berat Badan
Perubahan berat badan yang signifikan, baik peningkatan maupun penurunan, dapat mempengaruhi produksi hormon yang diperlukan untuk ovulasi.
Menjaga berat badan yang sehat dan diet seimbang penting untuk siklus menstruasi yang normal.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.