31 Oktober 2019

Perbedaan Serangan Panik dan Serangan Cemas

Serangan panik dan serangan cemas adalah dua kondisi yang berbeda
Perbedaan Serangan Panik dan Serangan Cemas

Serangan panik dan serangan cemas, keduanya adalah kondisi yang berbeda dan terjadi karena penyebab yang berbeda juga. Jenis serangan ini memiliki intensitas dan durasi yang berbeda, meskipun sebenarnya ada beberapa gejala yang sama.

Serangan panik dapat memengaruhi mereka yang sudah mengidap gangguan panik sebelumnya.

Sedangkan serangan cemas biasanya datang dari gangguan obsesif-kompulsif dan trauma pada kondisi atau kejadian tertentu.

Serangan Panik dan Serangan Cemas

serangan panik dan serangan cemas
Foto: serangan panik dan serangan cemas

Menurut psikolog Amanda Spray di NYU Langone Health, New York City, mengungkapkan serangan panik dan serangan kecemasan adalah dua pengalaman yang berbeda.

“Seseorang yang mengalami serangan panik sebelumnya akan merasa baik-baik saja. Serangan panik bisa terjadi secara tiba-tiba dan tidak dapat diprediksi. Serangan panik umumnya dapat menghilang dalam waktu 30 hingga 60 menit,” ujar psikolog Amanda, menjelaskan.

Sedangkan serangan cemas dapat dipicu oleh faktor tertentu, seperti rasa khawatir berlebihan, merasa terancam, tingkat stres yang tinggi, atau kejadian traumatis.

Perasaan cemas tersebut dapat meningkat selama beberapa waktu dan bahkan bisa bertahan lama.

Namun, perlu diketahui, serangan panik dapat terjadi karena seseorang memiliki gangguan cemas meskipun dua kondisi tersebut berbeda.

Baca Juga: Kenali Tanda dan Gejala Depresi pada Anak Berikut Ini

Perbedaan Gejala Serangan Panik dan Serangan Cemas

serangan panik dan serangan cemas
Foto: serangan panik dan serangan cemas

Ketahui gejala masing-masing dari serangan panik dan serangan cemas agar segera bisa melakukan penanganan yang tepat. Gejala serangan panik, yaitu:

  • Jantung berdetak lebih kencang;
  • Dada terasa sakit;
  • Mual dan sakit perut;
  • Kesemutan;
  • Pusing dan tubuh berkeringat;
  • Sesak napas dan tubuh bergemetar;
  • Merasa kehilangan kendali.

Sedangkan gejala serangan cemas biasanya akan lebih intens dan perlu diwaspadai, yaitu:

  • Mudah kaget;
  • Mulut terasa kering;
  • Merasa takut dan mudah marah;
  • Kehilangan konsentrasi;
  • Sesak napas;
  • Mengalami gangguan tidur;
  • Sering merasa gelisah;
  • Otot terasa nyeri;
  • Merasa khawatir berlebihan dan tertekan.

Baca Juga: Kenali 6 Tipe Gangguan Kecemasan pada Anak

Gejala serangan cemas ini bisa bertahan lama selama berhari-hari, berminggu-minggu, atau bahkan berbulan-bulan.

Serangan panik dan serangan cemas memang memiliki gejala yang serupa, yaitu detak jantung yang cepat, napas pendek, dan unik. Namun, sebaiknya ketahui perbedaannya.

Keduanya merupakan respon emosional dan perlindungan yang tertanam di dalam tubuh manusia. Sebaiknya segera lakukan penanganan agar kondisi ini tidak mengganggu kualitas hidup seseorang.

Penanganan Serangan Panik dan Kecemasan

serangan panik dan serangan cemas
Foto: serangan panik dan serangan cemas

Jangan sepelekan apabila kamu pernah mengalami serangan panik dan cemas, ya, Moms. Nyatanya, kedua kondisi ini bisa mengganggu kesehatan mental. Sebaiknya, segera lakukan penanganan sebagai berikut ini:

  1. Cobalah untuk melatih pernapasan secara perlahan. Kesulitan bernapas menjadi gejala umum yang dapat terjadi. Untuk itu, coba tarik napas dan hembuskan dengan kecepatan stabil sampai gejala mereda.
  2. Melakukan metode relaksasi, seperti relaksasi otot untuk dapat mengurangi perasaan cemas dan panik. Coba juga untuk melatih pikiran agar lebih fokus.
  3. Jika terjadi serangan secara tiba-tiba, tidak ada salahnya untuk memberitahukan orang terdekat saat itu. Meminta bantuan kepada orang lain dapat meredakan rasa panik yang dialami.
  4. Melakukan terapi bisa membantu mengurangi kekambuhan gejala yang ada. Terapi juga membantu mengatasi rasa sakit atau trauma di masa lalu, mengubah perspektif menjadi lebih positif, dan membantu menentukan tujuan di masa depan. Terapi tentunya dilakukan oleh tenaga medis ahli.
  5. Jika sudah mengunjungi dokter atau psikolog, maka obat-obatan dapat diberikan untuk mengurangi gejala yang paling parah. Namun, cara ini tidak bisa dilakukan sembarangan tanpa anjuran dokter, ya.

Baca Juga: 3 Gangguan Kesehatan Mental yang Bisa Serang Ibu Hamil

Itulah yang bisa dilakukan saat gejala serangan panik dan kecemasan melanda, ya, Moms. Selalu ingat untuk berkonsultasi pada ahli agar serangan panik dan cemas bisa mendapatkan penanganan yang tepat.

(DG)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb