Postinor (Pil KB Darurat): Manfaat, Dosis, dan Efek Samping
Dosis Postinor Secara Umum
Karena termasuk dalam obat keras, pil kontrasepsi darurat ini hanya terdiri dari 2 tablet dalam 1 stripnya.
Jenis kontrasepsi ini ini mengandung levonorgestrel 0.75 mg dan hanya terdapat 2 pil dalam setiap stripnya.
Obat ini dapat diminum untuk mencegah kehamilan 1 tablet dalam 24-72 jam setelah berhubungan intim dan tambahan 1 tablet dalam 12 jam setelah dosis pertama.
Tanpa perlindungan di sini maksudnya adalah tidak menggunakan kondom padahal ingin menunda kehamilan.
Bisa juga karena lupa minum pil KB, atau telah melakukan hubungan intim secara terpaksa (diperkosa).
Akan tetapi di kalangan masyarakat telah beredar luas bahwa menggunakan pil kontrasepsi ini adalah obat untuk aborsi.
Padahal obat ini digunakan untuk menunda kehamilan bukan membatalkan kehamilan yang sudah terjadi.
Baca Juga: 4 Jenis Kondom Sutra untuk Momen Intim yang Lebih Gereget
Aturan Menggunakan Postinor atau Alat Kontrasepsi Darurat
Penggunaan kontrasepsi darurat diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 97 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan, Pelayanan Kontrasepsi, dan Pelayanan Kesehatan Seksual.
Kontrasepsi darurat diberikan kepada wanita yang tidak terlindungi dari penggunaan kontrasepsi atau korban perkosaan untuk mencegah kehamilan.
Pemberian kontrasepsi darurat harus dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai standar.
Pelayanan kontrasepsi darurat pada wanita yang tidak terlindungi kontrasepsi meliputi:
- Kondom bocor, lepas atau salah menggunakannya.
- Diafragma pecah, robek atau diangkat terlalu cepat.
- Kegagalan senggama terputus.
- Salah hitung masa subur.
- AKDR ekspulsi.
- Lupa minum pil KB lebih dari 2 tablet.
- Terlambat lebih dari 1 minggu untuk suntik KB yang setiap bulan dan terlambat lebih dari 2 minggu untuk suntik KB yang tiga bulanan.
Baca Juga: Cara Kerja Promil dengan Pil KB, Efektif untuk Dilakukan!
Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Minum Postinor
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan sebelum meminum obat postinor, yaitu:
1. Interaksi Obat Tertentu
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius.
Simpan daftar semua produk yang digunakan (termasuk obat-obatan resep atau nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau bidan yang menangani.
Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter.
Berikut adalah obat-obatan yang sebaiknya Moms hindari ketika menggunakan postinor:
- Mmpicilin
- Rifampicin
- Tetracycline
- Chloramphenicol
- Neomycin
- Sulphonamide
- Obat-obatan barbiturat
- Fenilbutazon
2. Makanan Atau Minuman
Obat-obatan tertentu tidak bisa digunakan pada saat minum atau mengonsumsi makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi.
Merokok tembakau atau mengonsumsi alkohol sering kali dapat menyebabkan interaksi obat terjadi.
Untuk itu, pastikan diskusikan dengan dokter terlebih dahulu bila Moms mengonsumsi alkohol atau merokok tembakau sebelum memperoleh postinor.
Baca Juga: Ingin KB Permanen? Kenali Prosedur Vasektomi dan Tubektomi!
3. Ibu Hamil dan Menyusui
Bila Moms dalam keadaan hamil atau menyusui, jangan sembarangan mengonsumsi postinor tanpa resep dan konsultasi dari dokter.
Obat ini tidak direkomendasikan untuk digunakan selama kehamilan atau saat sedang menyusui.
Sebelum Moms mengonsumsi obat ini, harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter kandungan.
Hal ini penting untuk memastikan keselamatan Moms dan bayi yang dikandungnya atau bayi yang sedang disusui.
4. Riwayat Penyakit
Selain itu, Moms yang memiliki kondisi medis tertentu juga harus berhati-hati dalam menggunakan obat ini.
Beberapa kondisi medis yang dapat mempengaruhi penggunaan postinor 1 atau postinor 2.
Hal ini termasuk riwayat penyakit jantung, hipertensi, diabetes, gangguan hati atau ginjal, dan kondisi medis tertentu yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.
Jangan menggunakan obat ini jika Moms memiliki alergi atau intoleransi terhadap bahan aktif atau komponen lain dalam obat tersebut.
Bahaya dan Efek Samping Postinor
Secara umum, alat kontrasepsi ini cenderung aman digunakan.
Namun, tetap saja ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah Moms menggunakan postinor sebagai kontrasepsi darurat.
Beberapa efek samping postinor yang mungkin terjadi, yakni:
- Sakit kepala
- Pusing
- Payudara terasa lunak
- Sakit perut
- Diare
- Kelelahan
- Mual
- Muntah
- Perdarahan
Baca Juga: Mengenal Tubektomi, Kontrasepsi Permanen untuk Wanita
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.