
Apakah obat yang Moms minum saat flu datang menyerang? Salah satu obat yang punya fungsi untuk mengatasi flu, alergi, dan penyakit terkait pernapasan ada phenylpropanolamine.
Sayangnya, keamanan obat phenylpropanolamine atau fenilpropanolamin masih menjadi pertanyaan.
Apakah obat ini aman untuk dikonsumsi dan seperti apa aturan minumnya?
Foto: phenylpropanolamine
Foto: Orami Photo Stock
Fenilpropanolamin atau phenylpropanolamine adalah obat yang bermanfaat meredakan hidung tersumbat karena flu, alergi, demam, maupun penyakit pernapasan lainnya.
Penyakit terkait pernapasan yang bisa ditangani dengan obat ini meliputi rhinitis dan sinusitis.
Phenylpropanolamine adalah golongan obat dekongestan.
Obat ini biasanya tidak beredar dengan kandungan tunggal, melainkan dicampur dengan kandungan obat lainnya.
Baca Juga: Moms, Cari Tahu Nilai Normal MCV dalam Darah
Phenylpropanolamine bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh darah vena dan arteri pada tubuh.
Area pembuluh darah yang secara khusus mengalami penyempitan yakni di sinus, hidung, dan dada.
Tujuannya untuk mengurangi penyumbatan, seperti di hidung yang bisa tersumbat akibat flu.
Namun, penting untuk dipahami, Food and Drug Administration (FDA) atau setara dengan BPOM di Indonesia, sudah mengambil langka untuk menghilangkan obat phenylpropanolamine ini.
Bahkan, FDA telah berusaha meminta agar para produsen obat menghentikan pemasaran produk dengan kandungan phenylpropanolamine.
Baca Juga: 12 Obat Flu untuk Ibu Hamil, Mudah Dibeli di Apotek
Foto: phenylpropanolamine (Orami Photo Stock)
Foto: Orami Photo Stock
Dosis obat phenylpropanolamine tidak selalu sama untuk setiap orang.
Perbedaan dosis obat ini umumnya ditentukan berdasarkan kondisi, usia, tingkat keparahan penyakit, dan respons terhadap pengobatan.
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk mendapatkan dosis yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan Moms atau Dads.
Penting memerhatikan aturan minum obat eperisone sesuai dengan arahan dokter dan petunjuk pada label kemasan obat.
Berikut dosis minum obat phenylpropanolamine yang dianjurkan untuk hidung tersumbat.
Dosis minum obat phenylpropanolamine HCl 18 mg, yaitu 1-2 kaplet dengan frekuensi minum obat setiap 4 jam sekali.
Dosis maksimal minum obat, yaitu 4-8 kaplet per hari.
Sementara dosis obat phenylpropanolamine HCl 25 mg, yaitu 1 kaplet setiap 4 jam sekali.
Dosis maksimal minum obat adalah 4 kaplet per hari.
Dosis minum obat phenylpropanolamine HCl 18 mg yakni 1 kaplet dengan frekuensi minum obat setiap 4 jam sekali.
Dosis maksimal minum obat, yaitu 4 kaplet per hari.
Namun, dosis obat di atas tetap harus Moms konsultasikan lebih lanjut dengan dokter.
Wajib tahu, sebaiknya jangan minum obat fenilpropanolamin lebih dari 7 hari sekali pun kondisi yang dialami tidak kunjung membaik.
Hindari minum obat melebihi saran dari dokter.
Jika Moms atau Dads terlalu banyak minum obat jenis apa pun, akan ada risiko overdosis yang berbahaya.
Baca Juga: Obat Bronkris untuk Batuk Berdahak, Ketahui Dosis dan Efek Sampingnya
Foto: phenylpropanolamine
Foto: Orami Photo Stock
Obat phenylpropanolamine atau fenilpropanolamin berisiko menimbulkan efek samping berupa pusing dan mengantuk.
Itulah seseorang dilarang mengemudi, mengoperasikan mesin, maupun melakukan aktivitas lain yang membutuhkan konsentrasi serta fokus setelah minum obat ini.
Terkait larangan penggunaan obat apa pun yang mengandung phenylpropanolamine atau fenilpropanolamin dari FDA, ada alasannya tersendiri.
Obat phenylpropanolamine memiliki risiko meningkatkan stroke hemoragik pada wanita, yakni pendarahan ke dalam otak atau ke dalam jaringan di sekitar otak.
Baca Juga: 4 Cara Lakukan Uap Bayi, Bisa Atasi Pilek hingga Gejala Sinusitis
Tak hanya pada wanita, pria juga mungkin memiliki risiko yang sama.
Meski risiko serangan stroke hemoragik sebagai efek samping dari phenylpropanolamine tidak begitu tinggi, FDA tetap tidak menyarankan penggunaan obat dengan kandungan ini.
Beberapa efek samping phenylpropanolamine yang mungkin muncul termasuk:
Jika muncul satu atau beberapa efek samping di atas, maupun kondisi yang Moms alami tidak kunjung membaik setelah minum obat, segera periksakan diri lebih lanjut ke dokter.
Foto: phenylpropanolamine
Foto: Orami Photo Stock
Hindari minum obat fenilpropanolamine bila Moms sedan menggunakan obat inhibitor monoamine oksidase (MAOI).
Seperti, isocarboxazid (Marplan), phenelzine (Nardil), atau tranylcypromine (Parnate) dalam 14 hari terakhir.
Sebab, penggunaan obat-obat tersebut secara bersamaan dapat menimbulkan interaksi obat yang berisiko serius.
Sebelum minum obat phenylpropanolamine, beri tahu dokter bila Moms memiliki kondisi berikut:
Baca Juga: Ini Fungsi Bronkus dan Bronkiolus pada Sistem Pernapasan Manusia
Bila ada informasi yang belum jelas mengenai obat ini, jangan ragu untuk bertanya lebih lanjut dengan dokter ya, Moms!