
Sinusitis pada anak adalah peradangan di lapisan hidung dan sinus (rongga kecil yang saling terhubung melalui saluran udara di dalam tulang tengkorak).
Infeksi ini sangat lazim terjadi pada anak-anak sehingga menyebabkan sinusitis pada anak. Ada 3 jenis sinusitis jika dilihat dari lama terjadinya, seperti berikut:
Sebagai catatan, mengutip The Journal of Pediatrics, pasien dengan sinusitis akut sering mengalami infeksi bakteri sebagai komplikasi patofisiologis utama.
Selain itu, ada beberapa jenis sinusitis pada anak yang bisa terjadi, yakni:
Jika Moms merasa Si Kecil tengah mengalami sinusitis, berikut ini informasi lengkap tentang sinusitis pada anak yang bisa disimak.
Baca Juga: Anak Batuk Pilek, Jangan Asal Inhalasi Pakai Nebulizer!
Foto: Sinusitis pada Anak (Orami Photo Stock)
Sinusitis pada anak bisa menyerang Si Kecil di usia berapa saja.
Terkadang, infeksi sinus terjadi setelah infeksi saluran pernapasan atas (upper respiratory infection) atau anak mengalami flu biasa.
Infeksi saluran pernapasan atas ini menyebabkan peradangan pada saluran hidung yang dapat menghalangi pembukaan sinus paranasal, dan menyebabkan infeksi sinus.
Alergi juga dapat menyebabkan sinusitis karena pembengkakan jaringan hidung dan peningkatan produksi lendir. Kondisi lain yang mungkin menyebabkan sinusitis meliputi:
Saat sekresi tersumbat, bakteri mungkin mulai tumbuh. Hal ini menyebabkan infeksi sinus, atau sinusitis. Bakteri paling umum yang menyebabkan sinusitis akut meliputi:
Baca Juga: 4 Makanan Terbaik Untuk Anak Yang Menderita Sinusitis
Foto: Sinusitis pada Anak (Istockphoto)
Seperti pada sinusitis dewasa, sinusitis pada anak bisa jadi sulit didiagnosis karena gejalanya mungkin disebabkan oleh masalah lain.
Masalah tersebut seperti pilek akibat virus, alergi, atau infeksi bakteri, terutama di hari-hari awal anak merasakan sakit.
Gejala berikut bisa mengindikasikan infeksi sinus bakterial pada anak menurut American Family Physician.
Ada beberapa perbedaan dengan pilek akibat virus, yakni:
Gejala ini berlangsung lebih dari 10 hari tanpa perbaikan.
Berbeda dengan sinusitis viral akut yang biasanya berlangsung 5-10 hari (gejala memuncak di hari ke-3 atau 5, lalu membaik dan hilang di hari 7-10).
Batuk pada pilek akibat virus makin parah di malam hari.
Pada pilek akibat virus, demam umumnya rendah (sumeng) dan terjadi di awal pilek selama 1-2 hari.
Pada pilek akibat virus, awalnya ingus encer dan bening, kemudian menjadi kental serta berwarna putih, kuning, atau hijau di hari kedua.
Setelah beberapa hari, ingus menjadi encer lagi dan kemudian mengering.
Diikuti dengan sakit tenggorokan, batuk, napas bau, mual, dan/atau muntah.
Atau sakit sekitar mata yang makin parah ketika anak membungkuk. Hal ini biasanya terjadi pada anak berusia enam tahun ke atas.
Meskipun jarang terjadi, infeksi sinusitis pada anak akibat bakteri dapat menyebar ke mata atau sistem saraf pusat (otak).
Jika anak Moms mengalami gejala berikut, segera hubungi dokter anak:
Baca Juga: 4 Cara Mengobati Sinusitis Saat Hamil yang Mudah Dilakukan
Foto: Sinusitis pada Anak (Orami Photo Stock)
Umumnya, penyedia layanan kesehatan anak dapat mendiagnosis sinusitis pada anak berdasarkan gejala dan pemeriksaan fisik terhadap Si Kecil.
Dalam beberapa kasus, tes lain dapat dilakukan untuk memastikan diagnosis. Tes yang mungkin dilakukan termasuk:
Tes diagnostik yang menggunakan pancaran energi elektromagnetik tak terlihat untuk menghasilkan gambar jaringan internal, tulang, dan organ ke dalam film.
(Sinar-X biasanya tidak digunakan, tetapi dapat membantu dalam diagnosis.)
Metode pencitraan yang menggunakan sinar-X dan teknologi komputer untuk menghasilkan gambar horizontal atau aksial (sering disebut irisan) tubuh.
Tes laboratorium yang melibatkan pertumbuhan bakteri atau mikroorganisme lain untuk membantu diagnosis.
Baca Juga: 5 Cara Mencegah Penularan Batuk Pilek dari Orang Tua ke Anak
Foto: Sinusitis pada Anak (Orami Photo Stock)
Infeksi virus influenza atau flu adalah infeksi pada sistem pernapasan anak.
Hal ini menyebabkan produksi lendir (ingus) berlebih, terutama pada saluran hidung.
Bila ingus terjebak dalam sinus anak, bakteri akan berkembang biak dan menyebabkan infeksi baru.
Inilah mengapa biasanya sinusitis muncul setelah anak terserang flu.
Foto: Sinusitis pada Anak (Orami Photo Stock)
Bayi dan balita rentan terkena infeksi hidung, sinus, dan telinga.
Anak-anak biasanya didiagnosis mengalami sinusitis viral atau infeksi saluran pernapasan atas viral. Mengatasi gejalanya saja akan membuat kondisi anak membaik.
Namun, jika anak mengalami sinusitis bakterial, dokter akan meresepkan antibiotik minimal untuk 10 hari.
Berikut beberapa cara meredakan gejala sinusitis pada anak di rumah:
Obat yang tidak disarankan:
Baca Juga: Ini Dia 3 Penyebab Anak Sering Pilek
Namun sebenarnya Moms juga bisa mengatasi sinusitis pada anak dengan cara rumahan yang alami dan aman, lho.
Jika Moms tertarik, simak caranya di bawah ini yuk.
Foto: Sinusitis pada Anak (Orami Photo Stocks)
Mandi air hangat sangatlah baik karena uap membasahi saluran sinus yang membantu Si Kecil merasa lebih baik.
Menurut Barbara Rolnick, dokter anak di Jaringan Praktik Perawatan Primer Rumah Sakit Anak Philadelphia, mandi air hangat juga dapat mengeluarkan gumpalan lendir.
Kemudian, dapat menghangatkan saluran sinus Si Kecil sehingga mandi air hangat sangat dianjurkan untuk mengatasi sinusitis pada anak.
Namun, ia tidak menyarankan untuk membungkuk di atas sepanci berisi air panas seperti yang kadang-kadang sering dilakukan orang dewasa.
Karena anak mungkin akan menyentuh atau menjatuhkan air sehingga kulitya bisa terbakar.
Sebaliknya, dia menyarankan untuk menempatkan anak di kamar mandi dengan air hangat, lalu Moms bisa temani mereka jika anak tersebut masih kecil.
Alternatif lainnya untuk mengobati sinusitis pada anak adalah membiarkan anak berbaring di tempat tidur sementara Moms meletakkan kain lap hangat di atas hidung dan pipinya.
Cara terbaik untuk memanaskan waslap adalah dengan merendamnya di air hangat, lalu peras airnya. Siapkan kain lap kedua agar Moms bisa menggantinya saat sudah dingin.
Saat sinusitis pada anak semakin parah, pertimbangkan untuk memasang pelembap udara di kamar buah hati kita. Anak kita akan bisa bernapas lebih lega.
Meskipun tinjauan dari beberapa penelitian mengatakan tidak ada konfirmasi ilmiah bahwa menghirup minyak meningkatkan peradangan sinus.
Namun, banyak anak-anak yang merasakan manfaat minyak kayu putih sehingga membantu Si Kecil bernapas lebih lega.
Moms tentu tidak ingin mengoleskan minyak esensial langsung ke kulit Si Kecil, kan?
Sebagai gantinya, taruh beberapa tetes minyak kayu putih di atas kapas, juga bisa menambahkan setetes lavender atau minyak relaksasi lainnya.
Lalu, tahan beberapa inci di depan hidung anak, lalu minta mereka untuk menghirupnya.
Baca Juga: Amankah Menggunakan Minyak Esensial saat Hamil?
Semprotan hidung membantu mengencerkan lendir dan membuka saluran hidung anak, membantu kondisi sinusitis pada anak.
Awalnya, Si Kecil mungkin menolaknya, tetapi itu akan sepadan dengan usaha karena lendirnya melunak dan dapat dengan mudah dikeluarkan.
Gunakan semprotan saat bayi dalam posisi tegak setidaknya beberapa kali sehari atau sesuai dengan petunjuk penggunaan.
Mungkin anak-anak yang sudah lebih besar akan langsung melepas penutup hidung segera setelah Moms memasangnya.
Namun ketika strip hidunh terpasang dengan baik, akan membuka lorong cukup untuk membantu anak bernapas lebih mudah.
Jika anak Moms mau dan tidak menolak menggunakan strip hidung tersebut, terutama saat mereka tidur, cara ini patut dicoba.
Foto: Sinusitis pada Anak (Freepik.com/jcomp)
Jika Si Kecil tidak dapat istirahat karena sinusitis pada anak sangat parah, cobalah perawatan rumahan yang sedikit agresif.
Campurkan satu tetes minyak pohon teh atau tea tree oil dengan minyak kelapa atau almond dan oleskan pada lubang hidung bayi menggunakan kapas.
Sifat anti jamur dan anti bakteri dari minyak pohon teh akan membantu Si Kecil melawan infeksi dan terbukti menjadi obat sinus yang efektif untuk anak-anak.
Tawarkan anak Moms air dan jus segar sepanjang hari untuk menjaga tubuhnya tetap terhidrasi.
Ini akan membantu mengencerkan lendir dan membersihkan sinus anak dengan cara yang paling alami.
Baca Juga: 8 Manfaat Minum Air Putih Bagi Kesehatan
Rempah-rempah seperti cabai rawit dengan sifat anti-inflamasi dan antibakteri, membantu mengurai dan mengeluarkan lendir yang tersumbat.
Demikian pula, lobak dapat dicampur dengan cuka sari apel dan jus lemon untuk membuat ramuan pelarut lendir.
Sebagai alternatif, 1/4 sendok teh akar lobak yang baru diparut dapat disimpan di mulut selama beberapa menit, setelah rasanya menguap, ia dapat ditelan oleh anak jika Si Kecil mau.
Anak-anak pasti menyukai makanan berkuah hangat satu ini. Dari sup ayam hingga sup sayuran dengan bumbu segar, Moms dapat memilih mana yang jadi favorit Si Kecil.
Ini adalah uap yang dikombinasikan dengan banyak bahan sehat yang membantu membersihkan sinus pada anak.
Salah satu cara menangani dan mengobati sinusitis pada anak adalah memperhatikan jumlah cairan yang masuk ke tubuh anak per harinya.
“Untuk membantu produksi mucus (lendir) dapat keluar dengan mudah, pasien perlu mengonsumsi air putih yang cukup,” jelas Joseph E. Kelleher, MD, Spesialis Alergi dan Imunologi, dikutip dari Everyday Health.
Cairan berupa air putih dapat membantu mengencerkan lendir dan membantunya keluar dengan mudah
Selain air putih, Moms dapat membuat minuman hangat dengan campuran lemon dengan madu dan jahe untuk meredakan sinusitis pada anak.
Baca Juga: Mengenal Flu Perut (Gastroenteritis) dari Gejala hingga Pencegahannya
Jika Si Kecil mengalami sinusitis pada anak yang kronis dan cara rumahan hingga terapi medis gagal menyembuhkan anak, konsultasikan langsung ke dokter THT.
Dokter THT mungkin akan menyarankan bedah sebagai cara yang aman dan efektif mengatasi penyakit sinusitis pada anak. Namun, hal ini sangat jarang terjadi.
Semoga berguna ya, Moms.
Copyright © 2023 Orami. All rights reserved.