Niat Puasa Weton serta Cara dan Manfaat Melakukannya
Puasa weton, sebuah tradisi yang sering diikuti oleh masyarakat Jawa dan mereka yang mengikuti ajaran Kejawen.
Ini adalah puasa yang dilakukan pada weton kelahiran seseorang menurut kalender Jawa, Moms.
Ingin tahu informasi lebih lanjut mengenai puasa weton? Simak penjelasannya di artikel ini hingga akhir, yuk, Moms!
Baca Juga: 9 Macam Puasa yang Diharamkan dalam Ajaran Islam, Catat!
Istilah Weton dalam Jawa
Weton berasal dari bahasa Jawa yang memiliki arti hari kelahiran.
Kelahiran dalam tradisi Jawa juga dikenal dalam acara Upacara Wetonan yang dilakukan ketika bayi telah menginjak usia 35 hari.
Pada hari pelaksanaan, pihak keluarga akan mengadakan upacara nyelapani.
Kata “nyelapani” mempunyai bentuk dasar “selapan” yang artinya sama dengan satu bulan dalam perhitungan Jawa (selapan = 35 hari).
Perhitungan tersebut berdasarkan pada perhitungan hari dari berdasarkan penanggalan Masehi (Senin- Jumat) dan kalender Jawa (Pon, Wage, Kliwon, Legi, Pahing).
Weton atau hari kelahiran ini digunakan untuk mengetahui kecocokan jodoh, penentuan tanggal baik, hingga pelaksanaan puasa weton.
Apa Itu Puasa Weton?
Puasa weton biasanya dikenal dengan puasa kelahiran atau secara singkatnya puasa yang dilakukan saat hari kelahiran atau hari pasaran lahir.
Jenis puasa ini merupakan puasa yang berada dalam kepercayaan dan ajaran Kejawen yang pelaksanaannya dilihat dan mengacu pada Kalender Jawa.
Misalnya, Moms lahir pada hari Kamis dengan pasaran Kliwon, maka Moms bisa melakukan puasa weton setiap Kamis Kliwon.
Berdasarkan Primbon Jawa, puasa weton dilakukan seseorang untuk memohon sesuatu kepada Tuhan agar dikabulkan.
Dalam praktiknya, puasa weton dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
1. Puasa Satu Hari Penuh
Jenis puasa weton yang pertama adalah puasa satu hari penuh.
Sesuai dengan namanya, puasa ini dilakukan satu hari penuh yang dimulai sehari sebelum hari kelahiran.
2. Puasa Tiga Hari
Jenis puasa weton selanjutnya adalah puasa tiga hari.
Puasa jenis ini dipercayai oleh kepercayaan Kejawen dengan sebutan "puasa apit weton".
Berbeda dengan jenis sebelumnya, puasa ini dilakukan selama 3 hari. Puasa dimulai sehari sebelum hingga satu hari setelah hari kelahiran.
Orang yang melakukan puasa ini tidak boleh makan dan minum selama 3 hari. Waktu berbuka puasa jatuh pada hari ketiga.
Baca Juga: Puasa Sebelum Menikah (Puasa Mutih): Tata Cara dan Manfaat
Niat Puasa Weton
Sama seperti puasa lainnya, puasa weton juga memiliki bacaan niat yang harus Moms dan Dads lafalkan sebelum menjalankannya.
Berikut ini bacaan niat puasa weton yang bisa Moms bacakan.
Niat Ingsun pasa ing dina kelahiran tanpa mangan tanpa ngombe kangge (sebutkan hajat/keinginan) kerono Allah Ta’ala.
Artinya: “Aku niat berpuasa pada hari kelahiran untuk mendapatkan (sebutkan hajat) karena Allah Ta’ala”.
Tata Cara Puasa Weton
Setelah mengetahui niat puasa weton, Moms dan Dads perlu mengetahui tata cara pelaksanaan puasa ini agar dapat dijalankan dengan sah.
Beberapa tata cara puasa weton di antara lainnya:
- Membaca niat.
- Melakukan sahur sebelum fajar.
- Puasa bisa dilakukan sejak fajar hingga Magrib atau seharian penuh.
- Bagi kaum Muslim, ada baiknya sebelum waktu Subuh tiba untuk melakukan salat sunah dua rakaat.
- Menjaga wudu sepanjang hari. Namun, jika batal segera lakukan wudu kembali.
- Mempersiapkan tujuh jajanan pasar di waktu berbuka serta bubur merah dan putih untuk buka.
- Kemudian sebelum berpuasa ada baiknya melakukan mandi kembang tujuh rupa, siramkan dari atas kepala sampai ujung kaki.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.