21 Agustus 2023

Mengenal Resesi, Mulai dari Penyebab hingga Dampaknya

Resesi tingkatkan kebangkrutan perusahaan dan pengangguran
Mengenal Resesi, Mulai dari Penyebab hingga Dampaknya

2. Dampak Resesi bagi Perusahaan

Tentunya kondisi ini berdampak juga bagi pebisnis atau pengusaha.

Daya beli masyarakat yang turun, pendapatan perusahaan tentu turut menurun.

Akibatnya alur kas terganggu, perang harga terjadi dan kebangkrutan perusahaan tidak bisa terhindarkan.

Perusahaan pun akan menutup area bisnis yang tidak berkembang dan memotong biaya operasional.

Baca Juga: Yuk, Ajarkan Anak Bijak Mengatur Uang Salam Tempel Lebaran!

3. Dampak bagi Pekerja

Resesi juga berdampak bagi pekerja.

Area bisnis yang tidak berkembang tersebut memotong biaya operasional dan pemutusan hubungan kerja.

Jika PHK terjadi, pengangguran meningkat.

Bahkan, baik yang masih bekerja pun bisa berdampak pada pemotongan upah dan hak kerja.

Kemungkinan Resesi di Indonesia tahun 2023-2024

Dari penjelasan di atas, Moms sudah tahu apa itu resesi beserta dengan penyebab dan dampaknya bagi kehidupan masyarakat.

Moms mungkin akan bertanya, lantas seperti apa dampaknya jika Indonesia mengalami resesi?

Hal ini ramai diperbincangkan karena diduga resesi global akan terjadi tahun 2023-2024, termasuk Indonesia akan mengalami resesi.

International Monetary Fund (IMF) telah memberikan peringatan kepada setiap negara bahwa resesi ekonomi diperkirakan akan terjadi di tahun 2023-2024.

Tanda-tanda yang muncul yaitu pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) negatif, pengangguran yang meningkat, pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif.

Didalam prediksi dari IMF, Indonesia merupakan negara yang termasuk akan terkena resesi.

Hal tersebut bahkan dibenarkan oleh Sri Mulyani yang menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia.

Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa situasi ekonomi dunia yang memasuki resesi tersebut akan berdampak kepada Indonesia.

Dr. Luqman Hakim, M.Si. Ak., seorang dosen sekaligus Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Jakarta, melakukan analisis terkait prediksi resesi yang ramai diperbincangkan.

Dari hasil analisis Luqman, Indonesia akan selamat dari jurang resesi, hal tersebut berkaca pada hasil IMF yang mempertahankan proyeksi ekonomi Indonesia di tahun 2022 yang mendapatkan angka sebesar 5.3%.

Angka tersebut mengalami penurunan kecil yang tidak signifikan di tahun 2023 ini yaitu menjadi 5%.

Perubahan tersebut artinya tidak berdampak signifikan dan masih termasuk dalam angkat yang tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi di negara-negara maju.

Analisis dari Luqman juga dibenarkan oleh Cheng Hoon Lim yang merupakan Indonesia Mission Chief, Asia and Pacific Department IMF.

Menurut Chen, Indonesia akan lebih tinggi dibandingkan negara lain karena ekonomi Indonesia ditopang oleh konsumsi dan investasi.

Selain itu, kondisi perekonomian Indonesia juga dicapai berkat kebijakan ekonomi pemerintah yang sangat hati-hati dan berkelanjutan.

Seorang Ekonom senior bernama Muhammad Chatib Basri juga memiliki pendapat yang sama dengan Luqman dan Cheng Hoon Liem.

Namun, Chatib Basri mengingatkan untuk tetap berhati-hati, karena sedikit besarnya dampak resesi akan tetap dirasakan oleh Indonesia.

Dari hasil analisis dan pendapat dari para ahli tersebut, membuat Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani mengubah pendapat dan pesannya kepada masyarakat dan menyatakan bahwa “Indonesia aman tetapi tetap waspada”.

Baca Juga: Cerita Ashanty Pernah Minta Cerai karena Kesulitan Ekonomi

Nah, itu dia Moms informasi tentang resesi. Cukup menyeramkan, ya Moms. Semoga keadaan bisa membaik!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb