Mengenal Sulah Nyanda, Rumah Adat Banten Suku Baduy nan Unik
4. Ikuti Aturan Budaya
Keunikan dari rumah adat Banten lainnya adalah pembangunannya yang menaati peraturan leluhur.
Hal ini dilakukan karena adanya aturan adat yang cukup kental.
Tujuannya, agar masyarakat yang membangun rumah tidak merusak alam sekitarnya.
Di samping itu, ini pun berlaku untuk menjaga kelestarian kampung Baduy.
Sehingga, setiap orang yang ingin membangun rumah harus mengikuti kontur dan kemiringan tanah.
Malahan, ini jadi ciri khas tersendiri untuk kampung Baduy.
5. Ruang Tamu Tradisional
Pada rumah adat Banten, terdapat beberapa bagian yang dibedakan berdasarkan kegunaannya.
Pada bagian depan Rumah Sulah Nyanda, disebut sosoro.
Area ini digunakan sebagai ruang tamu. Sebab, tamu tidak diperbolehkan masuk ke dalam rumah penghuni.
Selain itu, arena ini juga dipakai untuk tempat bersantai sekaligus menenun bagi kaum perempuan.
Bentuk area ini melebar ke samping dan terdapat beberapa lubang di lantai.
Baca Juga: 13+ Makanan Khas Banten Paling Nikmat, Wajib Coba!
6. Ruangan Khusus Keluarga
Seperti rumah pada umumnya, rumah adat Banten juga memiliki ruang tidur. Ini terdapat pada bagian tengah rumah Sulah Nyanda.
Ruangan tengah ini dipakai untuk tempat beristirahat atau pertemuan keluarga.
Biasanya, hanya anggota keluarga saja yang boleh memasuki ruangan privat ini.
Angin sepoi-sepoi yang sejuk dapat terasa meskipun tak memiliki ventilasi di dalamnya.
7. Ruang Hasil Panen
Sedangkan, pada bagian belakang rumah tradisional ini disebut imah.
Area ini digunakan sebagai tempat memasak dan menyimpan hasil ladang juga beras.
Tiap ruangan itu dilengkapi dengan lubang di bagian lantainya.
Lubang-lubang tersebut berfungsi sebagai sirkulasi udara. Hal ini karena Rumah Sulah Nyanda tidak memiliki ventilasi atau jendela.
Selain itu, ini dilakukan agar penghuni rumah yang ingin melihat luar harus keluar rumah.
Baca Juga: Baru Punya Rumah? Ini 11 Perabot Rumah Tangga yang Wajib Dibeli!
8. Konstruksi Bangunan Alami
Ada sejumlah konstruksi bangunan yang berbeda di rumah adat Banten dengan rumah adat lainnya di Indonesia.
Berikut penjelasannya berdasarkan setiap bahan bangunan:
- Fondasi
Pada rumah adat Banten, fondasinya menggunakan batu yang tidak dipecah atau ditanam lebih dulu.
Batu-batu tersebut adalah landasan tiang kayu rumah. Batu itu diambil di sekitar lokasi pembangunan rumah.
- Tiang
Pada bagian tiang, terbuat dari balok kayu berukuran besar.
Sedangkan, di bagian atas tutupnya dibuat dari bambu yang dipecah lalu diratakan.
Jika sedang beristirahat, masyarakat suku Baduy akan tidur tanpa alas atau lesehan menggunakan tikar pandan.
- Dinding
Di bagian dindingnya dibuat dari anyaman bambu yang berjarak. Sementara itu, pada bagian bawah dinding dibuat anyaman yang lebih rapat.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.