04 April 2024

8 Rumah Adat Sunda yang Punya Bentuk Unik, Cek, Yuk!

Namanya juga unik, lho!
8 Rumah Adat Sunda yang Punya Bentuk Unik, Cek, Yuk!

Pernahkan Moms melihat rumah adat Sunda?

Indonesia merupakan negara yang di dalamnya terdapat puluhan suku bangsa dengan beragam kebudayaan yang berbeda-beda, salah satunya Suku Sunda.

Suku ini memiliki warisan budaya yang masih dilestarikan hingga saat ini seperti rumah adat Jawa Barat tersebut.

Selama ini, Suku Sunda dikenal dengan ciri khas logatnya yang sangat khas dan kulinernya yang membuat siapa saja ketagihan.

Namun, tak hanya dua hal tersebut yang dikenal dari Suku Sunda, rumah adat Sunda juga sangat dikenal oleh masyarakat Sunda.

Pasalnya, model bangunan rumah tradisional Jawa Barat inibanyak yang dijadikan sebagai inspirasi dari restoran Sunda yang tersebar di seluruh daerah di Indonesia.

Baca Juga: 5 Resep Ayam Kungpao Bercita Rasa Manis Gurih untuk Keluarga, Yuk Coba!

Keunikan Rumah Adat Sunda

Rumah Adat Sunda
Foto: Rumah Adat Sunda (milenialjoss.com)

Layaknya rumah adat dari daerah lainnya di Indonesia, rumah tradisional ini juga memiliki keunikan tersendiri yang menjadi ciri khas dan tidak dimiliki oleh daerah lainnya.

Rumah adat Sunda pada dasarnya merupakan jenis rumah panggung.

Meski dinamakan rumah panggung, tinggi panggungnya ini tidak setinggi rumah-rumah panggung yang ada di Sumatera.

Rumah adat Jawa Barat ini memiliki panggung yang lebih rendah dengan ketinggian sekitar 0,5-1 meter dari atas permukaan tanah.

Meski beberapa ada yang tinggi panggungnya hingga mencapai 1,5 meter.

Namun, itu tidak banyak dan hanya terdapat pada rumah adat Sunda yang usianya sudah lama sekitar ratusan tahun.

Dikutip dari id.wikipedia.org, arsitekstur rumah tradisional ini ditandai dengan kesederhanaan, kepolosan, fungsionalitas, dan keseragaman dengan sedikit detail yang terdapat pada bagian kayu penyangga serta dinding rumahnya.

Masyarakat Sunda sangat suka sekali menamai rumah adat mereka dengan nama-nama hewan atau benda yang sering berada di sekitar mereka supaya bisa lebih mudah disebutkan dan dikenali.

Jenis rumah adat tersebut ternyata memiliki filosofi yang bisa dikatakan cukup unik.

Bentuknya yang termasuk jenis rumah panggung mempunyai arti kalau rumah tidak boleh menempel ke tanah untuk menghormati orang yang sudah meninggal dunia dan juga para leluhur.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Minggu Ini, 7-13 Juni 2021: Libra, Coba Beranikan Diri untuk Investasi

Rumah Adat Sunda yang Bentuknya Unik

Rumah tradisional Jawa Barat ini tidak hanya memiliki satu jenis saja.

Namun, ada sekitar delapan rumah adat Sunda yang hingga saat ini masih bisa kita jumpai keberadaannya di Jawa Barat.

Rumah adat tersebut punya bentuk yang berbeda-beda dan jika dilihat dari segi arsitekturnya, bentuknya ini unik-unik.

Yuk, coba kita lihat bersama delapan rumah adat Sunda di bawah ini!

1. Capit Gunting

Capit Gunting
Foto: Capit Gunting (ruangarsitek.id)

Rumah adat Sunda yang pertama adalah Capit Gunting. Dari namanya saja sudah terdengar unik bukan?

Dinamakan Capit Gunting karena bentuk dari atap bangunan rumah adat Sunda ini mirip dengan gunting atau huruf X.

Atapnya terbilang cukup tinggi dengan bahan dasar pembuatan bangunan atap dari dedaunan kering yang dimaksudkan supaya suhu di dalam rumah bisa terasa lebih sejuk.

Rumah adat Capit Gunting ini sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu dan termasuk yang paling kuno alias paling lama sehingga lebih susah dijumpai jika dibandingkan rumah adat Sunda lainnya.

Jika ingin melihat rumah ada Sunda Capit Gunting, maka Moms bisa datang ke daerah Tasikmalaya.


2. Jubleg Nangkub

Rumah Adat Sunda Jubleg Nangkub
Foto: Rumah Adat Sunda Jubleg Nangkub (pengajar.co.id)

Jubleg Nangkub merupakan rumah adat Sunda yang memiliki ciri khas bentuk atap yang bertingkat dengan bagian dinding yang dibuat dari bambu-bambu berukuran besar.

Rumah adat Sunda Jubleg Nangkub ternyata punya filosofi yakni merupakan sebuah simbol kepribadian masyarakat yang sopan, ramah, dan bersahaja.

Rumah adat Sunda ini juga melambangkan tanah yang subur, indah, dan makmur.

Jubleg Nangkub banyak dijumpai di daerah Sumedang.

3. Badak Heuay

Rumah Adat Sunda Badak Heuay
Foto: Rumah Adat Sunda Badak Heuay (Rimbakita.com)

Badak Heuay menjadi rumah adat Sunda berikutnya yang banyak dijumpai di Sukabumi.

Penamaannya dipilih karena bentuk atap dari rumah adat Sunda ini mirip dengan badak yang sedang menguap.

Badak Heuay sendiri dalam bahasa Sunda berarti badak yang menguap.

Rumah adat Sunda Badak Heuay dibuat dari bahan dasar kayu untuk bagian lantai dan dindingnya.

Sementara, untuk bagian atapnya dibuat dari genteng tanah liat.

Bagian atap Badak Heuay terbagi menjadi dua bagian yakni atap besar yang menaungi bagian belakang rumah dan atap kecil yang lebih tinggi untuk menaungi bagian depan rumah.

Perbedaan dua atap ini membuat bagian atas rumah Badak Heuay tidak terlihat simetris.

Baca Juga: 3 Wisata Terbaru di Lembang. Semuanya Menarik!

4. Perahu Kumureb

Rumah Adat Sunda Parahu Kumurep
Foto: Rumah Adat Sunda Parahu Kumurep (wikimedia.org)

Dari namanya saja kita sudah bisa membayangkan seperti apa bentuk bangunan dari rumah adat Sunda yang satu ini.

Sesuai dengan namanya, Perahu Kumureb memiliki bentuk yang mirip dengan perahu.

Bentuk mirip perahu ini terdapat pada bagian atapnya yang menyerupai perahu terbalik.

Selain bentuk atapnya yang unik, bentuk pada bagian badan rumah juga tak biasa.

Rumah adat Sunda ini terdiri dari berbagai bentuk, yakni trapesium pada bagian depan dan belakang.

Lalu, segitiga sama sisi pada bagian sisi kanan dan kiri rumah.

Rumah adat Sunda Perahu Kumureb bisa dijumpai di tiga daerah yang ada di Jawa Barat, yakni Ciamis, Garut, dan Tasikmalaya.

5. Tagog Anjing

Tagog Anjing
Foto: Tagog Anjing (budayajawa.id)

Tagog Anjing menjadi salah satu rumah adat Sunda yang dinamai dengan nama hewan.

Mengapa rumah adat Sunda ini dinamakan Tagog Anjing?

Hal ini dikarenakan menurut masyarakat Sunda, bentuk rumah adatnya mirip dengan anjing yang sedang jongkok atau duduk.


Jika dibandingkan dengan rumah adat Sunda lainnya, maka Tagog Anjing punya bentuk rumah panggung dengan posisi lebih rendah.

Ciri khasnya adalah bangunan yang berbentuk persegi panjang memanjang kebelakang.

Pada bagian depan rumah, terdapat atap yang menyambung untuk melindungi rumah dari sinar matahari langsung.

Rumah adat Sunda Tagog Anjing bisa dijumpai di daerah Garut.

Baca Juga: Chemistry Adalah Katalisator dalam Hubungan, Cari Tahu Faktanya!

6. Jolopong

Rumah Adat Sunda Jolopong
Foto: Rumah Adat Sunda Jolopong (Instagram.com/pecintasejarahbudaya)

Selanjutnya ada Jolopong yang punya ciri khas bagian atap yang berbentuk seperti pelana panjang.

Jolopong adalah sebutan untuk atap rumah adat Sunda yang memiliki tiga bagian, di mana bagian tengahnya lebih tinggi daripada bagian sisi-sisinya.

Istilah "jolopong" sendiri mengacu pada atap berbentuk seperti kerucut dengan bagian tengah yang menjulang.

Seperti rumah adat Sunda pada umumnya, rumah adat Sunda Jolopong juga biasanya dibangun di atas panggung.

Panggung ini memberikan perlindungan terhadap banjir, binatang berbahaya, dan memungkinkan sirkulasi udara yang baik di bawah rumah.

Rumah adat ini juga umumnya menggunakan bahan-bahan alami dalam konstruksinya, seperti kayu, bambu, dan ijuk untuk atapnya.

Penggunaan bahan alami ini mencerminkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia di lingkungan sekitar.

Rumah adat Sunda ini terdiri dari beberapa ruangan seperti emper (teras), tengah imah (ruang tengah), pankeh (kamar, dan pawon (dapur). Jolopong banyak ditemukan di daerah Garut.

7. Buka Pongpok

Buka Pongpok
Foto: Buka Pongpok (bagasblogassress.blogspot.com)

Buka Pongpok menjadi rumah adat Sunda yang bagian pintu masuknya sejajar dengan salah satu ujung atap.

Rumah adat Sunda ini terlihat lebih sederhana jika dibandingkan dengan rumah adat Sunda lainnya.

Buka Pongpok jika dilihat dari depan hanya terlihat atap bagian depannya saja karena bagian samping atap ini bentuknya miring mendatar.

Berbeda dengan bagian depan atas yang berbentuk segitiha.

Buka Pongpok dibuat dari kayu untuk pondasi, anyaman bambu untuk dindingnya, dan genteng dari tanah liat.

Baca Juga: Pasangan Melakukan Silent Treatment Kalau Ngambek? Ini Cara Mengatasinya

8. Julang Ngapak

Julang Ngapak
Foto: Julang Ngapak (instagram.com/napakjagatpasundan)

Rumah adat Sunda yang terakhir adalah Julang Ngapak yang meiliki arti sebagai burung yang sedang mengepakkan sayapnya.

Penamaan Julang Ngapak ini dikarenakan posisi atap rumah yang cenderung lebih melebar ke samping seperti burung yang sedang mengepakkan sayapnya.

Dari bentuk atapnya saja kita sudah bisa melihat keunikan dari arsitekstur bangunannya.

Untuk atapnya ini dibuat dari bahan alang-alang, ijuk, dan daun rumbia.

Sedangkan bagian kerangka dan dindingnya dibuat dari campuran kayu dan bambu.

Julang Ngapak bisa dijumpai di daerah Tasikmalaya dan Kuningan.

Meski zaman sudah modern, adat istiadat dan juga warisan budaya masih harus tetap dilestarikan.

Semoga rumah adat Sunda dan juga rumah-rumah adat dari suku lainnya di Indonesia masih terus ada dan tetap dijaga kelestariannya hingga nanti.

  • https://id.wikipedia.org/wiki/Suhunan_Sunda
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_tradisional_Sunda
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sunda#Rumah_Adat
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sunda
  • https://www.dekoruma.com/artikel/119119/rumah-adat-sunda

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb