14 Agustus 2023

Biografi Sayuti Melik dan Perjuangannya untuk Indonesia

Beliau pernah dipenjara berulang kali
Biografi Sayuti Melik dan Perjuangannya untuk Indonesia

Foto: munasprok.go.id

6. Mengetik Teks Proklamasi

Konsep naskah proklamasi disusun oleh Bung Karno, Bung Hatta, dan Achmad Subardjo.

Pada awalnya, naskah proklamasi yang masih dalam bentuk tulisan tangan tersebut tidak disetujui oleh para pemuda karena dianggap seperti buatan Jepang.

Sayuti pun mengusulkan agar Bung Karno dan Bung Hatta membubuhi tanda tangan pada naskah tersebut.

Sayuti juga mengetik naskah proklamasi tadi dengan menggunakan mesin ketik, serta mengubah kalimat "Wakil-wakil bangsa Indonesia" menjadi "Atas nama bangsa Indonesia".

Baca Juga: Mohammad Hatta: Biografi, Pendidikan, dan Perjalanan Politiknya

7. Sayuti Melik Setelah Kemerdekaan

Setelah Indonesia Merdeka Sayuti menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).

Pada tahun 1946 atas perintah Mr. Amir Syarifudin, beliau ditangkap oleh Pemerintah RI karena dianggap sebagai orang dekat Persatuan Perjuangan.

Dirinya juga dianggap bersekongkol dan turut terlibat dalam Peristiwa 3 Juli 1946.

Setelah diperiksa oleh Mahkamah Tentara, ia dinyatakan tidak bersalah.

Ketika terjadi Agresi Militer Belanda II, Sayuti kembali ditangkap Belanda dan dipenjarakan di Ambarawa.

Setelah selesai KMB, beliau pun akhirnya dibebaskan.

Kemudian, pada 1950 Sayuti diangkat menjadi anggota MPRS dan DPR-GR sebagai Wakil dari Angkatan '45 dan menjadi Wakil Cendekiawan.

8. Pernah Menentang Soekarno

Meski awalnya dikenal sebagai pendukung setia Soekarno melalui afiliasinya dengan PNI, pandangan Sayuti mulai beralih seiring berjalannya pemerintahan Soekarno.

Salah satunya adalah menolak gagasan Bung Karno diangkat sebagai presiden seumur hidup oleh MPRS.

Bung Karno juga memperkenalkan gagasan Nasakom (Nasionalisme, Agama, Komunisme) ke masyarakat, Sayuti pun menunjukkan sikap kritis.

Ia mengusulkan perubahan konsep tersebut menjadi Nasasos, dengan menggantikan elemen "kom" (Komunisme) dengan "sos" (Sosialisme).

Kritik tajamnya terhadap kebijakan Soekarno tercermin dalam tulisannya yang berjudul Belajar Memahami Sukarnoisme.

Artikel tersebut diterbitkan di sekitar 50 media cetak, tapi akhirnya dilarang beredar.

Di era Orde Baru, Sayuti kembali aktif dalam dunia politik, mewakili Golkar dalam pemilihan legislatif 1971 dan 1977.

Namun, pada 27 Februari 1989, setelah berjuang melawan penyakit selama setahun, Sayuti Melik meninggal dunia.

Ia dimakamkan dengan penghormatan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

Baca Juga: 7+ Rekomendasi Hadiah 17 Agustus untuk Pemenang Lomba!

Demikian profil serta riwayat hidup dari Sayuti Melik.

Semoga semangatnya dalam memerdekakan Indonesia, serta rasa nasionalisme yang dimilinya dapat kita jadikan contoh dalam hidup berbangsa dan bernegara.

Selamat menyambut HUT RI yang ke-78, ya Moms!

  • https://books.google.co.id/books?id=VODlHHq4FukC&pg=PA342&lpg=PA342&dq=Jahja+Elim+Elia&source=bl&ots=48lIeq6Z0O&sig=ACfU3U1bI4a2ZhAqo2weANRKpQ1bHDf31w&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwivwcj2kvrzAhXCdn0KHaPNADMQ6AF6BAgOEAM#v=onepage&q=melik&f=false
  • https://www.instagram.com/emia.resa/
  • https://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Sayuti-Melik_42977_unkris_p2k-unkris.html
  • https://twitter.com/kemdikbud_ri/status/633317988016394240
  • https://rri.co.id/cirebon/1754-info-publik/1153778/mengenal-sayuti-melik-juru-ketik-naskah-proklamasi

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb