15 Juli 2023

Scabies pada Manusia: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Disebabkan tungau, gejala umum scabies adalah gatal dan ruam
Scabies pada Manusia: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi

Foto: Freepik.com/freepik

Scabies pada manusia adalah penyakit kulit umum yang disebabkan oleh tungau atau kutu gatal pada manusia.

Penyakit scabies pada manusia terjadi ketika tungau menggali ke dalam lapisan atas kulit untuk hidup dan makan.

“Kebanyakan orang mendapatkan scabies dari kontak langsung kulit ke kulit.

Tapi mungkin juga scabies menular dari tempat tidur, pakaian, atau furnitur,” ungkap dr. Joshua Zeichner, MD, FAA, asisten profesor dermatologi di Ichan School of Medicine di Mount Sinai, New York seperti melansir laman Infection Control Today.

Berikut ini penjelasan tentang penyebab, gejala, cara mengatasi, dan pencegahan scabies pada manusia yang bisa dilakukan.

Baca Juga: Mengenal Angioedema, Penyakit Alergi yang Membuat Kulit Bengkak

Penyebab Scabies pada Manusia

Gatal Scabies
Foto: Gatal Scabies (findatopdoc.com)

Dalam Journal of Pediatrics Review, scabies pada manusia adalah kondisi kulit yang sangat gatal yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei.

Penyakit ini dapat terjadi pada semua usia tetapi terutama terjadi pada anak-anak, khususnya anak di bawah usia 2 tahun.

Penyakit scabies pada manusia ditandai dengan keropeng pada kulit dan rasa gatal.

Kondisi lingkungan dengan sanitasi yang buruk, lingkungan tempat tinggal yang padat, keadaan sosial ekonomi yang rendah, tingkat pengetahuan yang kurang, dan berganti-ganti pasangan seksual jadi faktor risiko penyebaran penyakit scabies pada manusia.

Penularan Scabies pada Manusia

Scabies pada manusia merupakan penyakit yang menular.

Ini dapat menyebar melalui kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi.

Kontak fisik langsung, seperti berpegangan tangan, adalah cara paling umum orang terkena kondisi ini.

“Karena scabies pada manusia menular, penyakit ini sangat mudah menyebar di antara anak-anak, ibu dengan anak kecil, dan para penghuni panti jompo,” lanjut dr. Zeichner.

Ketika kulit manusia bereaksi terhadap tungau, ruam gatal pun timbul.

Tungau ini sangat kecil sehingga tidak bisa dilihat dengan mata saja.

Tungau dapat hidup selama sekitar 2 sampai 3 hari di pakaian, tempat tidur, atau debu.

Sehingga orang bisa tertular scabies dengan berbagi pakaian, handuk, atau alas tidur yang digunakan oleh penderitanya.

Scabies pada manusia juga paling mudah menyebar di tempat-tempat ramai dengan banyak kontak dekat, seperti pusat penitipan anak, asrama perguruan tinggi, dan tempat umum, mengutip Kids Health.

Mungkin Moms pernah bertanya apakah hewan peliharan dapat menyebabkan scabies?

Anjing dan kucing juga terkena scabies lebih dikenal sebagai kudis.

Namun, kudis anjing dan kudis kucing tidak disebabkan oleh jenis tungau yang sama yang memicu kudis pada manusia, lho Moms.

Meski Moms memegang hewan yang memiliki kudis, Moms tidak dapat tertular, karena tungau ini tidak dapat bereproduksi di kulit manusia.

Baca Juga: Sering Dialami Anak, Apa Perbedaan Panu, Kurap, dan Kudis?

Gejala Scabies pada Manusia

Scabies
Foto: Scabies (Skincare.lovetoknow.com)

Menurut data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada sekitar 130 juta kasus scabies pada manusia di dunia.

Scabies adalah penyakit yang menular sangat mudah dari satu orang ke orang lain lewat kontak kulit langsung, namun scabies pada manusia bukanlah penyakit menular seksual.

Mengutip University of Rochester Medical Center Rochester, diperlukan waktu antara 4 hingga 6 minggu bagi seorang untuk mendapatkan gejala scabies pada manusia setelah bersentuhan dengan orang yang terinfeksi.

Gejala scabies pada manusia antara lain:

Area Munculnya Scabies pada Manusia

Biasanya, gejala scabies pada manusia akan muncul ruam akibat tungau cenderung muncul di kepala, leher, telapak tangan, dan telapak kaki.

Tak jarang juga, scabies pada manusia juga terjadi di salah satu lokasi seperti tangan, di sela-sela jari, pergelangan tangan garis ikat pinggang, paha, pusar, area selangkangan, area dada dan ketiak.

Pada bayi dan anak kecil, tempat umum scabies biasanya meliputi:

Baca Juga: 6 Cara Perawatan Kulit Anak, agar Kulit Si Kecil Selalu Sehat dan Lembap

Cara Mengatasi Scabies pada Manusia

Cara Mengatasi Scabies pada Manusia (Orami Photo Stock)
Foto: Cara Mengatasi Scabies pada Manusia (Orami Photo Stock) (Orami Photo Stock)

Scabies pada manusia yang terjadi umumnya dapat diobati, dan biasanya semua anggota keluarga dirawat pada waktu yang sama.

Perawatan akan tergantung pada gejala, usia, dan kesehatan umum seseorang.

Cara pengobatannya juga akan tergantung pada seberapa parah kondisinya. Perawatan mungkin termasuk:

  • Menggunakan krim dan losion resep seperti permetrin.
  • Minum obat melalui mulut untuk membunuh tungau.
  • Minum obat antihistamin melalui mulut untuk membantu meredakan gatal.
  • Menggunakan obat lain di kulit sesuai kebutuhan.

Penting untuk Moms memotong kuku dalam membantu mencegah infeksi.

Selain itu, penting untuk mencuci semua pakaian dan seprai dengan air panas dan mengeringkannya dengan pengering panas.

Pakaian dan benda lain yang tidak bisa dicuci harus dimasukkan ke dalam kantong plastik minimal selama 1 minggu.

Barang-barang ini dapat berupa bantal dan boneka binatang.

Rasa gatal bisa berlangsung selama berminggu-minggu setelah pengobatan awal.

Jika scabies pada manusia masih ada setelah waktu ini atau jika lubang baru muncul, segera dapatkan perawatan lanjutkan ke dokter kulit.

Baca Juga: Si Kecil Bisa Alami Alergi, Ketahui 3 Penyebab Alergi Kulit Bayi

Bahan Alami dan Obat Scabies pada Manusia

Nah, scabies pada manusia ini bisa saja diobati dengan bahan-bahan alami.

Namun, perlu diingat bahwa bahan-bahan alami ini sifatnya hanya untuk membantu proses penyembuhan saja.

Untuk kesembuhan total, Moms tetap harus mengonsumsi obat dari dokter, ya.

Berikut ini bahan-bahan alami yang bisa membantu kesembuhan scabies pada manusia.

1. Minyak Tea Tree

Minyak Tea Tree
Foto: Minyak Tea Tree (Orami Photo Stock)

Minyak tea tree adalah minyak esensial yang terkenal bisa jadi salah satu penyembuh alami scabies pada manusia.

Dalam beberapa penelitian, ditunjukkan bahwa minyak ini efektif dalam mengobati scabies pada manusia.

Tapi, untuk membasmi telur-telur tungau yang jauh terkubur di dalam kulit, minyak tea tree belum terbukti efektif.

Minyak ini punya sifat antibakteri, anti-inflamasi, acaricidal (mampu membunuh tungau), dan antipruritic (mengurangi rasa gatal).

Namun, Moms tidak bisa hanya menggunakan minyak tea tree saja untuk kesembuhan scabies pada manusia.

Minyak ini cukup digunakan sebagai bahan alami yang membantu proses kesembuhan, disertai obat-obatan yang sudah Moms dapatkan dari dokter.

Minyak ini bisa didapatkan di apotek atau secara online.

Bagi Moms yang punya alergi dengan minyak tea tree, sebaiknya tidak menggunakan minyak ini untuk perawatan scabies dan cari alternatif lain.


2. Neem

Minyak neem, sabun neem, dan krim neem bisa sangat berguna sebagai alternatif pengobatan untuk scabies pada manusia.

Neem atau nimba adalah salah satu herbal dari India yang sudah digunakan secara turun temurun dalam ilmu pengobatan Ayurweda (salah satu ilmu pengobatan di India).

Daun neem punya kandungan anti-inflamasi, antibakteri, dan analgesik.

Penelitian di jurnal Veterinary Parasitology menyebutkan bahwa komponen aktif dalam daun neem bisa membunuh tungau scabies ketika dites laboratorium.

Penelitian lain di jurnal Parasitology Research, juga menyebutkan bahwa menggunakan sampo ekstrak daun neem berhasil menyembuhkan scabies pada anjing yang terinfeksi.

Sebagian besar dari 10 anjing yang diteliti menunjukkan peningkatan setelah 7 hari.

Setelah 14 hari menggunakan sampo, delapan anjing benar-benar sembuh dan dua anjing lain hanya memiliki sisa beberapa tungau.

Meskipun belum ada penelitian lebih lanjut pada manusia, tapi daun neem sangat patut dicoba, Moms.

Baca Juga: Obat Gatal Kulit Alami dan yang Tersedia di Apotek Terdekat!

3. Lidah Buaya

Lidah Buaya
Foto: Lidah Buaya (Sudouest.fr)

Gel lidah buaya punya efek penyembuhan yang menenangkan pada kulit yang terbakar sinar matahari.

Selain itu, ternyata gel ini juga bisa mengurangi gatal dan menghilangkan scabies pada manusia.

Sebuah studi di jurnal Phytotherapy Research menemukan bahwa gel lidah buaya sama ampuhnya dengan benzyl benzoate (pengobatan resep umum) dalam mengobati scabies. Penelitian ini tidak mencatat adanya efek samping.

Apabila Moms mau menggunakan gel lidah buaya untuk mengobati scabies pada manusia, pastikan Moms membeli gel lidah buaya yang murni tanpa zat tambahan apapun.

4. Cabai Rawit

Meskipun belum ada penelitian yang membuktikan hal ini, tetapi beberapa orang percaya kalau cabai rawit bisa mengobati scabies pada manusia secara efektif, lho Moms.

Capsaicin, senyawa yang terkandung dalam cabai rawit membuat kulit jadi peka ketika diaplikasikan langsung.

Senyawa ini bisa membantu meringankan beberapa rasa sakit dan gatal terkait scabies.

Tapi, jangan lupa konsultasikan dulu dengan dokter dan lakukan tes kulit untuk melihat adanya efek alergi atau tidak.

5. Minyak Cengkeh

Cengkeh (Orami Photo Stock)
Foto: Cengkeh (Orami Photo Stock)

Minyak cengkeh punya sifat antimikroba, anestesi, dan antioksidan yang berkontribusi terhadap penyembuhan scabies pada manusia.

Sehingga, minyak ini dianggap sebagai insektisida yang efektif.

Sebuah studi di Public Library of Sciences melakukan penelitian pada sekelompok babi dan kelinci.

Hasilnya, minyak ini sangat efektif untuk mengobati scabies pada subjek yang diteliti, dibandingkan dengan minyak-minyak lainnya.

Meskipun masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut tentang dampak minyak cengkeh pada scabies di tubuh manusia, tetapi patut dicoba, Moms.

Baca Juga: Apakah Gatal-Gatal Tanda Kehamilan? Cari Tahu Kebenarannya di Sini!

6. Kunyit

Salah satu bahan alami lain yang bisa membantu kesembuhan scabies pada manusia dengan cepat adalah kunyit.

Walaupun belum ada penelitian ilmiah yang membuktikannya, tetapi banyak orang percaya bahwa kunyit bisa secara efektif menyembuhkan scabies.

Namun, menggunakan kunyit saja tidak akan menyembuhkan scabies secara total. Masih diperlukan bantuan pengobatan lainnya.

7. Minyak Esensial

Minyak Esensial (Orami Photo Stock)
Foto: Minyak Esensial (Orami Photo Stock)

Moms, minyak esensial juga bisa dijadikan bahan alami untuk mengobati scabies pada manusia, lho.

Walaupun penelitian-penelitian ini hanya berdasarkan pengamatan, tapi berikut ini minyak esensial yang direkomendasikan untuk mengobati scabies:

  • Lavender
  • Thyme
  • Peppermint
  • Biji adas manis
  • Sereh
  • Jeruk
  • Pala

8. Makanan Mengandung Seng

Seng bukanlah pengobatan langsung untuk cara mengatasi scabies pada manusia.

Sebaliknya, para ahli merekomendasikan mengonsumsi makanan yang mengandung seng untuk membantu melawan infeksi yang mungkin diakibatkan oleh luka kulit terbuka akibat garukan seseorang.

Berbagai makanan yang kaya akan seng seperti daging tanpa lemak, telur, hewan laut, kacang-kacangan, lentil serta produk kedelai.

Tiram, daging merah, dan produk hewani merupakan sumber seng yang sangat baik. Kacang panggang, buncis, dan almond juga membantu penyembuhan scabies pada manusia.

Baca Juga: 21 Manfaat Peterseli untuk Kesehatan Kulit hingga Rambut!


9. Air Cuka

Air Cuka Apel
Foto: Air Cuka Apel (Orami Photo Stock)

Cara mengatasi scabies pada manusia selanjutnya yakni dengan air cuka.

Campurkan cuka putih dan air dalam jumlah yang sama di dalam mangkuk.

Gunakan bola kapas untuk mengoleskan larutan pada kulit yang terkena dan biarkan selama beberapa menit.

Bilas dengan air hangat. Ulangi tiga kali sehari selama 10 sampai 15 hari untuk mencegah terjadinya infeksi kulit.

Cuka putih memiliki sifat asam yang membantu mengubah tingkat pH kulit dan perubahan tingkat pH menyebabkan tungau mati.

10. Dadih

Dadih atau olahan produk susu dapat membantu penyembuhan scabies pada manusia.

Dadih kaya dengan beberapa nutrisi penting seperti kalsium, vitamin B-2, vitamin B-12, kalium, dan magnesium.

Memasukkan dadih dan ikan dalam makanan terbukti bisa meredakan gatal dan ruam pada kulit.

Selain memakai bahan-bahan alami dalam mengatasi scabies pada manusia, krim atau salep ini juga menjadi faktor penunjang penyembuhan scabies.

Tentu menggunakan salep ini atas rekomendasi dokter ya, Moms.

11. Salep Kulit

Ilustrasi Pengobatan (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Pengobatan (Orami Photo Stock)

MengutipNational Health Service, perawatan yang paling banyak digunakan untuk mengatasi scabies adalah krim permetrin dan losion malathion.

Kedua obat tersebut mengandung insektisida yang dapat membunuh tungau penyebab scabies pada manusia.

Krim Permethrin 5% biasanya direkomendasikan sebagai pengobatan pertama. Losion malathion 0,5% digunakan jika permetrin tidak efektif.

Centers for Disease Control and Prevention memaparkan, losion atau krim harus dioleskan ke semua area tubuh mulai dari leher hingga kaki dan jari kaki.

Selain itu, saat merawat scabies pada anak, losion atau krim juga harus dioleskan ke seluruh kepala dan lehernya karena kudis dapat memengaruhi wajah, kulit kepala, leher, serta bagian tubuh lainnya.

Hanya salep permetrin atau belerang yang boleh digunakan pada anak.

Losion atau krim harus dioleskan ke tubuh yang bersih dan dibiarkan selama waktu yang disarankan.

Baca Juga: 7+ Masalah Kulit Bayi Baru Lahir yang Umum Terjadi

Pencegahan Scabies pada Manusia

Melansir Raising Children, Moms tidak dapat mencegah infeksi awal scabies yang terjadi pada manusia, tetapi dapat menghentikan penyebaran scabies ke seluruh anggota keluarga di rumah.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, cara terbaik untuk mencegah scabies pada manusia adalah dengan menghindari kontak langsung dengan penderita.

Lebih baik hindari pakaian atau tempat tidur yang telah digunakan penderita scabies dan belum dicuci.

ini karena tungau penyebab scabies pada manusia bisa hidup selama 3 sampai 4 hari setelah jatuh dari tubuh manusia.

Untuk mencegah scabies kembali dan agar tungau tidak menyebar ke orang lain, lakukan langkah-langkah berikut:

  • Apabila Moms ingin mencegah tungau menyebar, pastikan untuk mencuci semua barang-barang seperti pakaian, seprai, handuk, dan bantal dengan air panas dan keringkan dalam pengering yang panasnya sangat tinggi selama 10-30 menit.
  • Apapun yang tidak bisa dicuci, harus segera disingkirkan. Setelah Moms menyedot debu, buang kantong vakum dan bersihkan vakum dengan pemutih dan air panas.
  • Penggunaan pemutih dan air panas ini pun bisa digunakan untuk membersihkan permukaan lain yang mungkin jadi tempat persembunyian tungau scabies.

Baca Juga: 11 Jenis Penyakit Kurap (Tinea) pada Tubuh

Perlu diingat, menyembuhkan scabies tidak hanya bisa dengan bahan-bahan alami, tetapi harus juga menggunakan perawatan medis.

Bahan-bahan alami ini sifatnya hanya membantu mempercepat penyembuhan saja.

Nah, itu dia pembahasan mengenai apa itu scabies pada manusia, serta penyebab, gejala, dan cara mengatasinya.

Apabila Moms mengalami gejala-gejala seperti di atas, segera kunjungi dokter, ya.

Lebih baik segera diobati daripada harus menunggu penyakit menjadi semakin parah dan memberikan ketidaknyamanan.

  • http://jpr.mazums.ac.ir/article-1-175-en.pdf
  • https://kidshealth.org/en/parents/scabies.html
  • https://www.who.int/selection_medicines/committees/expert/22/applications/s6.6_ivermectin.pdf?ua=1
  • https://www.urmc.rochester.edu/encyclopedia/content.aspx?contenttypeid=90&contentid=P01921
  • https://europepmc.org/article/med/24974121
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20711455/#:~:text=Results%20of%20bioassays%20showed%20that,highly%20toxic%20against%20scabies%20mites.&text=Eugenol%2C%20a%20major%20component%20of,within%20an%20hour%20of%20contact.
  • https://www.nhsinform.scot/illnesses-and-conditions/skin-hair-and-nails/scabies#:~:text=The%202%20most%20widely%20used,used%20if%20permethrin%20is%20ineffective.
  • https://www.cdc.gov/parasites/scabies/treatment.html
  • https://raisingchildren.net.au/guides/a-z-health-reference/scabies#prevention-of-scabies-nav-title
  • https://www.cdc.gov/parasites/scabies/prevent.html
  • https://www.infectioncontroltoday.com/view/american-academy-dermatology-offers-tips-what-do-if-you-get-scabies
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/19274696/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb