17 Agustus 2022

Sejarah WR Supratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya yang Pernah Bekerja Sebagai Wartawan

Beliau pandai bermain biola dan menggubah lagu
Sejarah WR Supratman, Pencipta Lagu Indonesia Raya yang Pernah Bekerja Sebagai Wartawan

Foto: direktoratk2krs.kemsos.go.id

Sejarah WR Supratman tidak lepas dari bagian Kemerdekaan Indonesia. Karya-karyanya hingga saat ini masih selalu didengarkan.

Meskipun tidak turun secara langsung dalam memerdekakan Indonesia, namun jasanya pada Indonesia beliau berikan melalui karya-karya yang luar biasa.

WR Supratman atau Wage Rudolf Soepratman adalah seorang guru, wartawan, violinis, dan komponis Hindia Belanda yang lahir pada 19 Maret 1903 dan meninggal pada 17 Agustus 1938.

Beliau dikenal sebagai pencipta lagu kebangsaan Indonesia, yang berjudul "Indonesia Raya", serta merupakan anggota dari grup musik jazz, bernama Black and White Jazz Band.

Atas jasanya tersebut, beliau diberikan gelar sebagai pahlawan nasional Indonesia.

Baca Juga: Sejarah Kemerdekaan Indonesia dan Manfaat Memahaminya untuk Meningkatkan Nasionalisme

Sejarah WR Supratman

Sejarah WR Supratman
Foto: Sejarah WR Supratman

Foto: sejarah WR Supratman (wikipedia.org)

WR Supratman adalah anak ketujuh dari sembilan bersaudara.

Ayahnya bernama Djoemeno Senen Sastrosoehardjo, seorang tentara KNIL Belanda, dan ibunya bernama Siti Senen, serta kakak sulungnya bernama Roekijem.

Pada tahun 1914, Supratman ikut Roekijem ke Makassar. Di sana beliau disekolahkan dan dibiayai oleh suami Roekijem yang bernama Willem van Eldik.

Supratman lalu belajar bahasa Belanda di sekolah malam selama 3 tahun, lalu melanjutkan ke Normaalschool di Makassar hingga selesai.

Ketika berusia 20 tahun, ia menjadi guru di Sekolah Angka 2. Dua tahun selanjutnya ia mendapat ijazah Klein Ambtenaar.

Baca Juga: 15 Inspirasi Puisi Kemerdekaan Indonesia yang Membakar Semangat Perjuangan

Beberapa waktu lamanya ia bekerja pada sebuah perusahaan dagang. Dari Makassar, ia pindah ke Bandung dan bekerja sebagai wartawan di harian Kaoem Moeda dan Kaoem Kita.

Pekerjaan itu tetap dilakukannya walaupun ia telah pindah ke Jakarta.

Dalam masa tersebut, ia mulai tertarik pada pergerakan nasional dan banyak bergaul dengan tokoh-tokoh pergerakan.

Rasa tidak senang terhadap penjajahan Belanda mulai tumbuh dan akhirnya dituangkan dalam buku Perawan Desa.

Buku itu disita dan dilarang beredar oleh pemerintah Belanda. Supratman lalu dipindahkan ke kota Sengkang.

Di Sengkang, beliau tidak menghabiskan waktu lama dan memilih pulang ke Makassar kembali.

1. Sejarah WR Supratman Menciptakan Lagu Indonesia Raya

Sewaktu tinggal di Makassar, Supratman memperoleh pelajaran musik dari kakak iparnya yaitu Willem van Eldik, sehingga pandai bermain biola dan kemudian bisa menggubah lagu.

Kakak Supratman sendiri juga sangat gemar akan sandiwara dan musik. Banyak karangannya yang dipertunjukkan di mes militer.

Selain itu Roekijem juga senang bermain biola. Kegemarannya inilah yang membuat Supratman juga senang main musik dan membaca-baca buku musik.

Ketika tinggal di Jakarta, pada suatu kali ia membaca sebuah karangan dalam majalah Timbul.

Penulis karangan itu menantang ahli-ahli musik Indonesia untuk menciptakan lagu kebangsaan.

Supratman tertantang, lalu mulai menggubah lagu. Pada tahun 1924 lahirlah lagu Indonesia Raya. Saat itu, beliau berada di Bandung dan masih berusia 21 tahun.

Baca Juga: 6 Fakta Menarik Bendera Negara Indonesia yang Bisa Moms Ajarkan pada Si Kecil

Pada bulan Oktober 1928, di Jakarta dilangsungkan Kongres Pemuda II.

Kongres itu melahirkan Sumpah Pemuda, di mana pada malam penutupan kongres, tanggal 28 Oktober 1928, Supratman memperdengarkan lagu ciptaannya secara instrumental di depan peserta umum.

Pada saat itulah untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya dikumandangkan di depan umum.

Semua yang hadir terpukau mendengarnya. Dengan cepat lagu itu terkenal di kalangan pergerakan nasional.

Apabila partai-partai politik mengadakan kongres, maka lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan. Lagu itu merupakan perwujudan rasa persatuan dan kehendak untuk merdeka.

Sesudah Indonesia merdeka, lagu Indonesia Raya dijadikan lagu kebangsaan, lambang persatuan bangsa.

Tetapi, pencipta lagu ini sendiri, yaitu WR Supratman, tidak sempat menikmati hidup dalam suasana kemerdekaan.

Akibat menciptakan lagu Indonesia Raya, beliau selalu diburu oleh polisi Hindia Belanda, hingga jatuh sakit di Surabaya.

Lagu ciptaannya yang terakhir berjudul "Matahari Terbit" yang diciptakan pada awal Agustus 1938.

Beliau lalu ditangkap ketika menyiarkan lagu tersebut bersama pandu-pandu di NIROM Jalan Embong Malang, Surabaya dan ditahan di penjara Kalisosok, Surabaya.

Hingga pada akhirnya, beliau meninggal tanggal 17 Agustus 1938 karena sakit.

Baca Juga: Biografi Soekarno, dari Masa Kecil, hingga Perjalanan Politiknya dalam Memerdekakan Indonesia

2. Menjadi Wartawan

Menjadi Wartawan
Foto: Menjadi Wartawan

Foto: WR Supratman (museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id)

Saat di Bandung, beliau mengikuti kegiatan dan peristiwa politik di tanah air melalui koran. Sebuah koran terbitan Bandung Kaum Muda amat memikat hatinya.

Hal tersebut karena koran tersebut menyajikan tajuk rencana dan karangan-karangan politik yang berbobot.

Hebatnya pula karangan-karangan politik tersebut ditulis oleh tokoh-tokoh pergerakan yang masyhur, seperti Ki Hajar Dewantara, Dr. Mohammad Amir, Abdul Muis , Dr. E.F.E. Douwes Dekker, Dr. Abdul Rivai, Dr. Sutomo dan lain-lain.

Kekagumannya pada koran Kaum Muda itu mendorong hatinya untuk memilih lapangan kerja dalam bidang jurnalistik, yang berarti bekerja sebagai wartawan.

Dengan bekerja sebagai wartawan, beliau hendak mempraktikkan teori-teori jurnalistrik dan ilmu publisistik yang pernah dibacanya dari beberapa buku yang dipinjam dari perpustakaan pribadi Mr. Schulten atau perpustakaan umum sewaktu masih berada di Makasar.

Baca Juga: Mohammad Hatta: Biografi, Pendidikan, dan Perjalanan Politiknya

3. Penghargaan WR Supratman

Beberapa tahun setelah Indonesia merdeka dan bebas dari penjajah. Supratman diberi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah Indonesia dan Bintang Maha Putera Utama kelas III pada tahun 1971.

Hal tersebut diberikan karena sumbangsihnya yang besar untuk negara Indonesia.

Itulah Moms sejarah salah satu tokoh bangsa yaitu WR Supratman, yuk kenalkan pada Si Kecil agar tumbuh rasa nasionalismenya sejak dini.

Nah, menyambut hari kemerdekaan tahun 2022 ini, Orami memberikanpromo kemerdekaan dengan diskon menarik. Yuk cek potongan harganya Moms.

  • http://repositori.kemdikbud.go.id/8392/1/WAGE%20RUDOLF%20SUPRATMAN.pdf
  • https://museumsumpahpemuda.kemdikbud.go.id/mengulik-biografi-sang-pencipta-lagu-indonesia-raya-wage-rudolf-soepratman/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb