31 Mei 2023

Mengenal Sindrom PANDAS: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Salah satu penyebab OCD pada anak yang jarang diketahui
Mengenal Sindrom PANDAS: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

Bicara soal gangguan obsesif kompulsif atau sering disebut dengan OCD, tak banyak orang yang tahu hubungannya dengan sindrom PANDAS pada anak.

Menurut penjelasan dari National Institute of Mental Health, PANDAS adalah singkatan dari Pediatric Autoimmune Neuropsychiatric Disorders Associated with Streptococcal Infections.

Secara singkat ini bisa diterjemahkan menjadi gangguan autoimun neuropsikiatrik yang berhubungan dengan infeksi Streptococcus pada anak.

Sindrom PANDAS biasanya muncul pada anak berusia 3-12 tahun yang pernah mengalami infeksi Streptococcus, serta menyebabkan perubahan drastis secara mendadak pada kepribadian, perilaku, dan gerakan anak.

Lalu seperti apa sebenarnya hubungan antara autoimun, infeksi Streptococcus, dan OCD?

Simak penjelasan berikut untuk tahu lebih banyak ya, Moms.

Baca Juga: Mengenal Tanda dan Gejala OCD, Salah Satunya Terlalu Sering Mengecek Ulang Segala Hal!

Penyebab Sindrom PANDAS

Anak Demam
Foto: Anak Demam (Verywellhealth.com)

Mengutip dari Cleveland Clinic, sindrom PANDAS terjadi ketika sistem kekebalan tubuh anak menghasilkan antibodi untuk melawan bakteri yang menyebabkan infeksi radang.

Sindrom PANDAS pada anak dimulai dari infeksi bakteri Streptococcus, yang selama ini diketahui menyebabkan gejala ringan seperti radang tenggorokan dan infeksi kulit ringan.

Dari beberapa masalah kesehatan tersebut menjadi masalah kesehatan yang lebih serius seperti infeksi strep dan demam scarlet.

Meski butuh penelitian lebih lanjut, sindrom PANDAS diduga terjadi akibat kesalahan respon sistem imun saat menghadapi bakteri Streptococcus yang masuk ke dalam tubuh.

Akibatnya, antibodi menyerang area otak yang disebut dengan basal ganglia dan menyebabkan gejala neuropsikiatrik.

Diketahui pula kalau infeksi lain seperti penyakit lyme, mononukleosis, mikoplasma (pneumonia berjalan), dan flu H1N1 juga bisa memicu gejala neuropsikiatrik akibat reaksi autoimun yang dikenal dengan sindrom PANS.

Baca Juga: Mengenal Sindrom Asperger, Sindrom yang Memiliki Kemampuan Intelektual Tinggi

Gejala Sindrom PANDAS

Anak Serangan Panik
Foto: Anak Serangan Panik

Berbeda dengan gejala OCD pada umumnya yang muncul secara perlahan dan bertahap, gejala sindrom PANDAS pada anak muncul secara mendadak dan dengan cepat menjadi lebih parah.

Seperti dikutip dari laman International OCD Foundation, gejala sindrom PANDAS biasanya muncul dalam kurun waktu 4-6 minggu setelah anak terkena infeksi Streptococcus.

Selain ditandai dengan munculnya gejala OCD dan sindrom Tourette secara mendadak, juga diikuti dengan gejala lain seperti:

  • Separation anxiety dan serangan panik parah
  • Halusinasi visual atau auditori
  • Kemunduran emosional dan perkembangan
  • Depresi dan pikiran bunuh diri
  • Tic dan gerakan fisik abnormal
  • Kemunduran kemampuan menulis dan motorik halus
  • Gangguan ingatan dan gangguan tidur
  • Hiperaktivitas atau masalah konsentrasi

Gejala neurologis yang telah dilaporkan terkait sindrom PANDAS meliputi:

  • Perubahan keterampilan motorik (gerakan otot), seperti masalah dengan tulisan tangan
  • Sulit berkonsentrasi atau belajar
  • Prestasi buruk di sekolah
  • Koordinasi berkurang
  • Sensitivitas terhadap cahaya dan suara

Tidak semua anak penderita sindrom PANDAS mengalami semua gejala secara bersamaan, tapi umumnya menunjukkan kombinasi beberapa gejala fisik dan psikiatrik seperti di atas.

Baca Juga: 8 Cara Mencegah Sindrom Kematian Bayi Mendadak (SIDS)

Diagnosis Sindrom PANDAS

Tes Darah
Foto: Tes Darah (Istockphoto.com)

Kebanyakan anak dengan OCD tidak bersumber karena sindrom PANDAS atau PANS, lho Moms.

Maka dari itu, untuk mendiagnosis PANDAS atau PANS, dokter akan berbicara dengan orang tua dan mengajukan pertanyaan tentang gejala Si Kecil.

Selain itu, dokter juga akan melakukan beberapa tes untuk mengecek infeksi, seperti:

  • Tes untuk bakteri strep atau riwayat bakteri diperlukan untuk memastikan anak menderita PANDAS, yang dapat meniru gangguan lain
  • Jika tidak muncul setelah usap tenggorokan atau tes antibodi, dokter harus memeriksa tempat lain yang cenderung disembunyikan oleh radang, seperti sinus atau pantat dan alat kelamin anak
  • Tes darah dapat menunjukkan apakah anak mengalami infeksi strep baru-baru ini meskipun sudah sembuh

Baca Juga: Mengenal Sindrom Klinefelter, Adanya Kelebihan Kromosom pada Balita

Pengobatan Sindrom PANDAS

Anak Minum Obat
Foto: Anak Minum Obat (Freepik.com/user18526052)

Pengobatan sindrom PANDAS pada anak biasanya dilakukan untuk gejala fisik maupun psikiatrik.

Perawatan untuk sindorm PANDAS mungkin termasuk:

  • Antibiotik

Anak-anak dengan infeksi radang aktif, termasuk gejala karakteristik infeksi (seperti demam, sakit tenggorokan, nyeri saat menelan), memerlukan antibiotik.

Antibiotik diberikan untuk memastikan infeksi bakteri Streptococcus sembuh sepenuhnya dan tidak berulang.

Pada tahap ini, anggota keluarga lain juga perlu di tes untuk infeksi Streptococcus, tidak bergantian dalam menggunakan peralatan makan, juga mengganti sikat gigi dengan yang baru.

  • Anti Inflamasi

Obat ini dapat menenangkan sistem kekebalan tubuh.

Anak mungkin mendapatkan pil steroid selama beberapa hari. Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) seperti ibuprofen juga dapat membantu.

  • Terapi Perilaku Kognitif (CBT)

Setelah itu gejala psikiatrik akan ditangani dengan terapi perilaku kognitif dan pemberian obat tertentu.

CBT adalah bentuk psikoterapi. Ini dapat membantu anak Anda mengelola kesulitan mental dan emosional dengan lebih baik.

Pada kasus yang parah, Si Kecil mungkin harus menjalani pertukaran plasma darah untuk menyingkirkan antibodi abnormal dari tubuh.

  • Antidepresan

Obat yang disebut inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) dapat membantu mengelola OCD.

Tapi mereka bisa berbahaya bagi anak-anak, dan anak-anak dengan PANDAS tampaknya sangat mungkin memiliki efek samping.

Jika dokter merekomendasikannya, pastikan Moms memahami dosis yang tepat untuk diberikan dan masalah yang harus diperhatikan.

Jika tak segera diatasi hingga tuntas, gejala fisik dan psikiatrik dari sindrom PANDAS bisa bertambah parah dan menyebabkan kerusakan kognitif permanen.

Pada beberapa kasus, anak juga bisa mengalami kondisi autoimun kronis.

Baca Juga: Serba-serbi Sindrom Savant, Sindrom dengan Kecerdasaan Menonjol pada Anak Autisme

Cara terbaik untuk mencegah sindrom PANDAS pada anak adalah segera mengatasi infeksi Streptococcus dengan pemberian antibiotik sesuai resep dokter hingga tuntas.

Moms juga perlu membiasakan anak untuk tidak berbagai peralatan makan, sikat gigi, maupun makanan dan minuman untuk memperkecil resiko terkena infeksi Strep.

Menurut Moms, adakah cara lain yang perlu dilakukan supaya Si Kecil tidak rentan terkena penyakit menular?

  • https://kids.iocdf.org/professionals/md/pandas/
  • https://kidshealth.org/en/parents/pandas.html
  • https://www.webmd.com/children/what-is-pandas-syndrome
  • https://www.nimh.nih.gov/health/publications/pandas
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23553-pandas-syndrome

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb