11 Juli 2022

Bacaan Surat Al Hujurat Ayat 13 Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Surat Al Hujurat ayat 13 juga menghapuskan diskriminasi dan sistem kasta
Bacaan Surat Al Hujurat Ayat 13 Lengkap dengan Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Dalam surat Al Hujurat ayat 13, salah satu kandungannya adalah dapat menjadi landasan untuk menghapuskan diskriminasi yang terjadi saat ini.

Dilansir dari NU Online, surat Al Hujurat Ayat 13 ini menghapus sistem kasta dalam masyarakat Arab saat itu.

Juga menegaskan bahwa sebagai hamba Allah SWT, bukan bukan, harta, bentuk rupa atau status pekerjaan yang menentukan keutamaan sebagi hamba Allah, tetapi ketaqwaan yang dilihat oleh-Nya.

Baca Juga: 59 Nama Lain dari Alquran, Masya Allah!

Bacaan Surat Al Hujurat Ayat 13

surat al quraisy
Foto: surat al quraisy

Foto Alquran (Sumber: Orami Photo Stock)

Berikut ini adalah bacaan surat Al Hujurat ayat 13 beserta tulisan Arab, latin, dan artinya:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

(Yā ayyuhan-nāsu innā khalaqnākum min żakariw wa unṡā wa ja'alnākum syu'ụbaw wa qabā`ila lita'ārafụ, inna akramakum 'indallāhi atqākum, innallāha 'alīmun khabīr)

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.

Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS Al Hujurat: 13)

Baca Juga: 10 Adab Membaca Alquran yang Baik Menurut Islam

Tafsir Surat Al Hujurat Ayat 13

ayat Alquran tentang jodoh
Foto: ayat Alquran tentang jodoh (Orami Photo Stocks)

Foto Alquran (Sumber: Orami Photo Stock)

Mengandung banyak sekali penjelasan mengenai toleransi dan menolak diskriminasi, tafsir surat Al Hujurat ayat 13 ini adalah:

1. Manusia adalah Satu Keturunan

Nabi Adam AS adalah manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT, dengan Hawa sebagai pendampingnya. Oleh karena itu, sebenarnya seluruh manusia di bumi berasal dari kakek dan nenek moyang yang sama.

Ini menunjukkan bahwa semua orang sama dan setara karena berasal dari keturunan yang sama. Apapun warna kulit, suku, bahkan keturunannya, semua sama di mata Allah SWT

2. Prinsip Saling Mengenal

Karena berasal dari satu keturunan yang sama, kemudian manusia berkembang dan bertebaran di muka bumi menjadi berbangsa-bangsa dan bersuku-suku.

Kata ta’arafu (تعارفوا) dalam ayat ini berasal dari kata ‘arafa (عرف) yang berarti mengenal. Sehingga artinya adalah saling mengenal.

Ini menjadi prinsip dasar hubungan manusia. Bahwa sudah sunnatullah manusia itu beragam, dan Allah SWT menghendaki agar manusia saling mengenal.

Semakin saling mengenal, maka semakin terbuka peluang untuk bekerja sama dan saling memberi manfaat. Rasulullah SAW bersabda:

تَعَلَّمُوا مِنْ أَنْسَابِكُمْ مَا تَصِلُونَ بِهِ أَرْحَامَكُمْ فَإِنَّ صِلَةَ الرَّحِمِ مَحَبَّةٌ فِى الأَهْلِ مَثْرَاةٌ فِى الْمَالِ مَنْسَأَةٌ فِى الأَثَرِ

Artinya: “Pelajarilah nasab-nasab kalian untuk mempererat silaturahim, karena silaturahim itu menanamkan rasa cinta kepada kekeluargaan, memperbanyak harta dan memperpanjang usia.” (HR Tirmidzi)

3. Kemuliaan dan Ketakwaan

Allah SWT tidak menyukai orang-orang yang memperlihatkan kesombongan dengan keturunan, kepangkatan, atau kekayaannya.

Kebiasaan manusia memandang kemuliaan itu selalu ada sangkut-pautnya dengan kebangsaan dan kekayaan.

Padahal menurut pandangan Allah SWT, orang yang paling mulia itu adalah orang yang paling takwa kepada-Nya.

Ayat ini menegaskan bahwa manusia yang beragam itu semuanya setara di hadapan Allah SWT. Yang membedakannya adalah ketakwaannya.

Orang yang mulia adalah memiliki ketakwaan dalam hatinya. Untuk menjelaskannya, dalam sebuah hadis Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak memandang rupa dan harta kalian, tetapi Dia memandang hati dan amal perbuatan kalian.” (HR Muslim)

Melalui ayat dan hadis ini, Rasulullah SAW menegaskan bahwa fanatisme keturuan dan diskriminasi sama sekali tidak berharga.

4. Allah Maha Mengetahui

Sifat ‘aliim (عليم) dan khabir (خبير) keduanya menunjukkan kemahatahuan Allah SWT. ‘Alim menggambarkan pengetahuan-Nya menyangkut segala sesuatu.

Sedangkan Khabir menggambarkan pengetahuan-Nya yang menjangkau sesuatu. Dalam Alquran, penggabungan ‘alimun khabir ini digunakan tiga kali.

Dan ketiganya terkait dengan hal yang sangat sulit bahkan mustahil diketahui manusia. Yakni tentang kematian seseorang yang terdapat dalam Surat Luqman ayat 34.

Kemudian tentang rahasia yang sangat dipendam dalam Surat At Tahrim ayat 3. Dan tentang ketakwaan seseorang dalam Surat Al Hujurat ayat 13 ini.

Dengan demikian, ayat ini mengisyaratkan bahwa hanya Allah SWT yang mengetahui tingkat ketakwaan seseorang.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Aplikasi Alquran Terbaik, Ada Buatan Indonesia!

Kandungan Surat Al Hujurat Ayat 13

ayat-alquran-tentang-toleransi.jpg
Foto: ayat-alquran-tentang-toleransi.jpg

Foto ilustrasi pendidikan multikultural (Sumber: Orami Photo Stock)

Dalam studi IAIN Palangkaraya, terdapat konsep pendidikan multikultural dalam surat Al Hujurat ayat 13.

Di dalamnya terdapat pemahaman tentang keragaman dan perbedaan sebagai sunatullah. Hidup dengan mengakui egaliter (persamaan manusia), persaudaraan (ukhuwah), saling tolong menolong, dan saling mengenal.

Multikultural yang terkandung di dalmanya menurut Hamka antara lain: al-musawah (persamaan/ kesetaraan), ukhuwah (persaudaraan), ta’aruf (saling mengenal), dan tasamuh (toleransi).

Selain itu, kandungan lain dalam Surat Al Hujurat ayat 13 adalah:

  • Memberitahukan bahwa manusia berasal dari satu keturunan yakni Nabi Adam dan Hawa. Sehingga pada hakikatnya mereka setara.
  • Keragaman adalah sunnatullah, karena Allah SWT menjadikan manusia berkembang sehingga menjadi berbangsa-bangsa dan bersuku-suku.
  • Keragaman bukanlah untuk berpecah belah tetapi untuk saling mengenal. Dengan pengenalan yang baik, akan terjalin kedekatan, kerja sama dan saling memberikan manfaat.
  • Seluruh manusia setara di hadapan Allah SWT. Yang membedakan adalah ketakwaannya. Dan manusia yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah yang paling bertakwa.
  • Allah Maha Mengetahui segala hal yang dilakukan oleh manusia, termasuk tingkat ketaqwaannya dan bagaimana sikapnya terhadap manusia lainnya khususnya terkait keragaman.
  • Ayat ini mengajarkan kesetaraan, toleransi dan kerjasama serta menghapus diskriminasi.

Semoga setelah mengetahui kandungan Surat Al Hujurat ayat 13, umat Islam dalapt meningkatkan ketaqwaan dan menghapus diskriminasi di muka bumi.

  • http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2550/1/Sri%20Agustini-17016080.pdf
  • https://tafsirweb.com/9783-surat-al-hujurat-ayat-13.html
  • https://risalahmuslim.id/quran/al-hujurat/49-13/
  • https://bersamadakwah.net/surat-al-hujurat-ayat-13/
  • https://islam.nu.or.id/tafsir/tafsir-al-hujurat-ayat-13-tak-kenal-maka-tak-sayang-Q6MV7

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb