26 Februari 2024

Tahapan Cacar Air dari Fase Perkembangan Virusnya di Tubuh

Mau tahu, bagaimana cacar air menyerang? Ini Tahapannya.
Tahapan Cacar Air dari Fase Perkembangan Virusnya di Tubuh

Luka Mulut (Enathem)

Bahkan sebelum perkembangan vesikel kulit, mungkin ada wabah lepuh pada selaput lendir mulut (disebut sebagai enathem).

Sementara mereka dipicu dengan cara yang sama seperti pada kulit.

Lesi oral mungkin lebih tepat digambarkan sebagai lepuh kecil atau ulserasi yang dikelilingi oleh area kemerahan, yang bisa sangat menyakitkan.

"Enathem cacar air bisa sangat menyakitkan ketika meletus, membuat makan menjadi sulit," kata dr. Mary.

Ia menambahkan, "Mereka dapat diobati dengan analgesik oral topikal dan juga makanan yang lunak dengan makanan dingin (seperti es, milkshake, dan smoothie)."

Dr. Mary lalu mengingatkan untuk menghindari makanan pedas atau asam seperti tomat atau jeruk.

Ruam Tahap Awal

Tahapan Cacar Air (Fatherly.com)
Foto: Tahapan Cacar Air (Fatherly.com) (fatherly.com)

Kecepatan berkembangnya cacar air bisa sangat mencengangkan.

Ruam akan mulai sebagai titik-titik merah kecil di wajah, kulit kepala, dada, dan lengan serta kaki bagian atas.

Setelah itu, lepuh akan menyebar dengan cepat, menutupi sebagian besar tubuh dalam waktu 10 hingga 12 jam.

Banyak vesikel berkembang menjadi lepuh yang lebih besar, berisi cairan yang bisa menjadi keruh seiring waktu.

Gatal pada tahap ini akan sering menjadi intens. Dalam beberapa kasus, antihistamin oral dapat diresepkan untuk mengurangi rasa gatal dan membantu tidur.

Distribusi Ruam

Cacar air dapat menyebar ke bagian-bagian tubuh yang biasanya tidak terpengaruh oleh infeksi, termasuk:

  • Telapak tangan
  • Telapak kaki
  • Kulit kepala
  • Kelopak mata
  • Anus
  • Alat kelamin.

Meskipun pilihan pengobatan untuk ruam pada area-area ini mungkin terbatas, tindakan suportif dan pencegahan infeksi sekunder tetap penting.

Beberapa dokter mungkin meresepkan obat antivirus oral yang disebut Zovirax (asiklovir).

Namun, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu ke dokter, ya Moms.

Baca Juga: Bolehkah Memberikan Hati Sapi untuk MPASI? Ini Kata Dokter

Pembentukan Pustula

Tahapan cacar air selanjutnya adalah pembentukan pustula.

Saat infeksi berlanjut, pertempuran kekebalan tubuh dapat menyebabkan pembentukan nanah di lenting.

Nanah terbentuk dari sel darah putih yang bertarung melawan infeksi, kuman, dan sisa-sisa jaringan, menunjukkan respons imun tubuh terhadap virus.

Lenting cacar air cepat atau lambat akan pecah karena gesekan dengan pakaian, handuk, tempat tidur, dan lainnya.

Namun, sebisanya hindari gesekan untuk mengurangi risiko terbentuknya jaringan parut dan bopeng.

Selain untuk mengurangi penyebaran infeksi bahkan setelah lesi cacar air (vesikel) telah mengeras.

Strategi untuk mengurangi gatal meliputi:

  • Membalurkan losion kalamin atau bedak mentol di tempat yang gatal
  • Minum Benadryl (diphenhydramine yang mengandung antihistamin dan penenang)
  • Memotong kuku supaya kulit yang digaruk tak mudah terluka
  • Mengompres kulit dengan kain dingin dan lembap
  • Mengenakan sarung tangan atau kaus kaki lembut di tangan agar kuku tidak mencakar lepuh.
  • Mengenakan pakaian katun yang longgar
  • Menjaga kamar tidur tetap dingin
  • Mandi seperti biasa dengan menggunakan sabun lembut tanpa digosok
  • Kulit dikeringkan dengan menepuk-nepuknya menggunakan handuk

Baca Juga: Sperma Encer Apakah Sulit Punya Anak? Ini Kata Dokter!

Umbilikasi dan Bekas Luka

Cacar Air (Wikimedia.org)
Foto: Cacar Air (Wikimedia.org) (wikimedia.org)

Tahapan cacar air selanjutnya adalah umbilikasi dan bekas luka.

Setelah empat sampai lima hari, lepuh akan pecah dan mulai mengerut lalu mengering membentuk sedikit lekukan yang disebut umbilikasi.

Risiko penularan penyakit akan berangsur-angsur berkurang dan penyembuhan akan dimulai.

Penting untuk menjaga kebersihan area yang terinfeksi untuk mengurangi risiko infeksi sekunder pada luka terbuka atau ulserasi.

Paling sering infeksi ikutan ini disebabkan bakteri stafilokokus atau streptokokus. Infeksi sekunder seperti ini dapat menyebabkan:

  • Impetigo
  • Erysipelas
  • Selulitis

Meskipun jarang, infeksi sekunder kadang-kadang dapat menyebar ke aliran darah, menyebabkan kondisi yang berpotensi mengancam jiwa yang dikenal sebagai sepsis.

Infeksi kulit sekunder dapat diobati dengan antibiotik topikal, oral, atau disuntikkan, tergantung pada tingkat keparahannya.

Selulitis mungkin memerlukan rawat inap berikut pemberian antibiotik dan cairan intravena.

Pasien dan yang merawatnya dapat mengurangi risiko infeksi sekunder dengan:

  • Mencuci tangan secara teratur dengan sabun
  • Memotong kuku
  • Menghindari menyentuh lesi terbuka atau berkerak.

Itulah informasi seputar tahapan cacar air. Semoga penjelasan tahapan cacar air di atas membantu, ya Moms.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb