08 Juli 2023

5+ Tips Tinggal di Rumah Mertua agar Tidak Sering Konflik

Ketahui sisi positif dan negatif tinggal di rumah mertua
5+ Tips Tinggal di Rumah Mertua agar Tidak Sering Konflik

Foto: Freepik.com/lifestylememory

Tinggal di Rumah Mertua Menurut Islam

Ilustrasi Keluarga (Orami Photo Stocks)
Foto: Ilustrasi Keluarga (Orami Photo Stocks)

Mengapa informasi tentang tinggal di rumah mertua adalah hal yang menarik?

Karena mungkin ini menjadi salah satu permasalahan yang kerap terjadi dan dirasakan pada pasangan muda.

Dalam hal ini, Islam memiliki pandangan tersendiri, lho Moms.

Di sini posisi suami sebagai imam dan kepala keluarga begitu penting, sebab secara umum Islam tidak mempersalahkan tentang tinggal di rumah mertua.

Baca Juga: 10 Cara Menghadapi Mertua Ikut Campur tanpa Menyakiti Hatinya

Suami Wajib Memberikan Nafkah Berupa Tempat Tinggal

Pada dasarnya, kewajiban suami adalah memberikan tempat tinggal.

Ini termasuk dalam hak istri.

Karena yang dimaksudkan kewajiban nafkah suami pada istri adalah berupa tempat tinggal, pakaian, makanan, pengobatan dan berbagai kebutuhan untuk mendidik anak.

Mengutip dari Rumaysho, memberikan nafkah termasuk perintah Allah SWT seperti yang disebutkan dalam dalil-dalil berikut ini.

Dalam Alquran, Allah SWT berfirman:

لِيُنْفِقْ ذُو سَعَةٍ مِنْ سَعَتِهِ وَمَنْ قُدِرَ عَلَيْهِ رِزْقُهُ فَلْيُنْفِقْ مِمَّا آَتَاهُ اللَّهُ لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا مَا آَتَاهَا

Liyunfiq żụ sa'atim min sa'atih, wa mang qudira 'alaihi rizquhụ falyunfiq mimmā ātāhullāh, lā yukallifullāhu nafsan illā mā ātāhā…

Artinya: “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya.

Dan orang yang disempitkan rezekinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya.

Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya.” (QS Ath-Tholaq: 7)

Dalam ayat lain disebutkan bahwa:

وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

Wa 'alal-maulụdi lahụ rizquhunna wa kiswatuhunna bil-ma'rụf…

Artinya: “Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada istrinya dengan cara ma’ruf.” (QS Al-Baqarah: 233)

Dari Jabir, Rasulullah SAW bersabda ketika Haji Wada’:

فَاتَّقُوا اللَّهَ فِى النِّسَاءِ فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوهُنَّ بِأَمَانِ اللَّهِ وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللَّهِ وَلَكُمْ عَلَيْهِنَّ أَنْ لاَ يُوطِئْنَ فُرُشَكُمْ أَحَدًا تَكْرَهُونَهُ. فَإِنْ فَعَلْنَ ذَلِكَ فَاضْرِبُوهُنَّ ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ وَلَهُنَّ عَلَيْكُمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

Artinya: “Bertakwalah kepada Allah pada (penunaian hak-hak) para wanita, karena kalian sesungguhnya telah mengambil mereka dengan amanah Allah dan kalian menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah.

Dari Mu’awiyah Al-Qusyairi RA, ia bertanya pada Rasulullah SAW mengenai kewajiban suami pada istri. Kemudian Rasulullah SAW bersabda:

أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ وَتَكْسُوَهَا إِذَا اكْتَسَيْتَ – أَوِ اكْتَسَبْتَ – وَلاَ تَضْرِبِ الْوَجْهَ وَلاَ تُقَبِّحْ وَلاَ تَهْجُرْ إِلاَّ فِى الْبَيْتِ

Artinya: “Engkau memberinya makan sebagaimana engkau makan.

Engkau memberinya pakaian sebagaimana engkau berpakaian -atau engkau usahakan-, dan engkau tidak memukul istrimu di wajahnya, dan engkau tidak menjelek-jelekkannya serta tidak memboikotnya (dalam rangka nasehat) selain di rumah.” (HR Abu Daud).

Baca Juga: Curahan Hati Menantu untuk Mertua, Jadi Drama Rumah Tangga!

Tidak Boleh Memaksa Istri Tinggal di Rumah Mertua

Jadi, sebenarnya tidak boleh memaksa istri tinggal bersama mertua apabila istri tidak mau.

Terkait ini, terdapat fatwa dari syaikh Shalih Al-Fauzan dalam kitab Al-Muntaqa min Fatawa Al-Fauzan, beliau berkata:

“Selama istri Anda tidak ingin tinggal di rumah orang tua Anda, maka Anda tidak bisa memaksanya.

Sebisa mungkin Anda yakinkan orang tua Anda mengenai masalah tersebut dan tempatkan istri di rumah tersendiri, dengan tetap menghubungi orang tua, berbakti kepadanya, membuatnya ridha, dan berbuat baik kepadanya semampu Anda.”

Hal ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang sempurna, salah satunya karena sangat memahami psikologi antar istri dan mertua perempuan yang sama-sama wanita.

Sebab, sifat dasar wanita adalah mendahulukan perasaan.

Bisa saja terjadi ketidakcocokan dan perbedaan pemikiran mulai dari urusan dapur, pengaturan rumah bahkan kebijakan dalam rumah tangga.

Hal yang Dapat Menjadi Penyebab Konflik dengan Mertua

Hasil studi di Jurnal Bimbingan dan Konseling Ar-Rahman menunjukkan identifikasi konflik pada menantu yang tinggal di rumah mertua.

Disebutkan bahwa faktor yang melatarbelakangi terjadinya konflik dalam penelitian ini yaitu

Oleh karena itu, hak istri yang sangat dasar adalah mendapat tempat tinggal sendiri.

Jika belum mampu membeli rumah sendiri, tidak masalah meskipun kecil dan mengontrak.

Baca Juga: 40 Sindiran Kata-Kata untuk Mertua yang Egois dan Tidak Menghargai

Tinggal di rumah mertua mungkin tidak selalu mudah.

Tetapi, dengan komunikasi yang baik, pengertian, dan saling menghormati, Moms dapat membangun hubungan yang sehat dan harmonis dengan mereka.

  • https://memperoleh.com/hukum-islam-tinggal-serumah-dengan-mertua
  • https://ojs.uniska-bjm.ac.id/index.php/BKA/article/view/5788
  • https://rumaysho.com/27469-tips-menantu-tinggal-bersama-mertua.html
  • https://worldquran.com/
  • https://www.brides.com/advice-on-how-to-live-with-your-in-laws-2492355

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb