Token Listrik 100 Ribu Berapa kWh? Yuk, Cek Perhitungannya!
3. Tidak Memiliki Biaya Keterlambatan
Tak seperti layanan listrik pascabayar, penggunaan layanan listrik pintar atau listrik prabayar tidak memiliki biaya keterlambatan.
Jadi, ini mungkin menjadi poin plus bagi Moms yang mungkin kerap lupa membayar listrik.
4. Privasi Tetap Terjaga
Keuntungan penggunaan listrik pintar selanjutnya adalah privasi lebih terjaga.
Pelanggan akan mendapatkan kenyamanan tanpa perlu adanya pencatatan meter listrik oleh petugas PLN.
5. Kemudahan Mengisi Listrik
Kemudahan pembelian pulsa atau token listrik menjadi keuntungan selanjutnya dalam penggunaan layanan listrik pintar.
Kini pembelian token atau pulsa listrik bisa dibeli di seluruh ATM, minimarket, atau online.
Baca Juga: Begini Cara Membuat Sabun Mandi Batang Organik, Coba Yuk!
Biaya Lain dalam Pembayaran Tagihan Listrik
Setelah tahu token listrik 100 ribu berapa kWh, ada pula hal-hal terkait kekurangan yang perlu Moms pahami.
Ada beberapa biaya-biaya tambahan lain yang dikenakan ketika melakukan pembayaran tagihan listrik.
Berikut biaya lain-lain yang tercantum dalam pembayaran token listrik:
1. Biaya Administrasi
Seperti pembayaran tagihan lainnya, token listrik juga akan dikenakan biaya administrasi.
Biaya administrasi ini nominalnya bisa beragam, mulai dari Rp2.500 hingga Rp5.000.
Tinggi dan rendahnya biaya administrasi ini berdasarkan kebijakan penjual atau pengecer dari token listrik yang digunakan untuk membeli.
Ketika pengguna membeli token dengan biaya administrasi, artinya besar energi listrik yang didapatkan akan menurut standar.
Sehingga, kWh yang didapatkan merupakan hasil konferensi yang senilai dengan apa yang sudah dibeli.
Meski begitu, ada juga beberapa selisih kWh dengan biaya administrasi yang dikenakan.
Semakin besar biaya administrasi yang diberikan oleh penjual, akan semakin besar pula potongan kWh yang didapatkan.
2. Biaya Materai
Selain biaya administrasi, ada juga dikenakan biaya materai ketika membeli token listrik.
Biaya materai di sini artinya dikenakan bagi pengguna yang membeli listrik dengan harga token di atas Rp200.000.
Biaya materai yang dikeluarkan untuk membayar adalah sekitar Rp3.000.
Sementara itu, untuk token listrik di atas Rp1 juta akan dikenakan biaya materai sekitar Rp6.000.
Sehingga, apabila membeli token listrik di bawah Rp200 ribu, tidak dikenakan biaya materai, namun ada biaya administrasi sesuai kebijakan.
Harga tersebut belum dikalkulasikan dengan biaya administrasi sesuai kWh yang dibeli oleh pengguna.
3. Pajak Penerangan Jalan
Biaya tambahan lainnya adalah pajak penerangan jalan, namun ini berlaku hanya di beberapa daerah.
Pajak penerangan jalan atau PPJ adalah tagihan yang dibebankan pada seluruh pengguna listrik.
Hal ini termasuk pengguna listrik pascabayar atau prabayar yang akan dikenakan biaya sekitar 1,5–2,4%.
Pajak ini juga berarti pajak atas penggunaan tenaga listrik, baik yang dihasilkan sendiri maupun diperoleh dari sumber lain.
Namun, tidak semua penggunaan listrik termasuk dalam objek pajak ini.
Biasanya, penggunaan tenaga listrik penerangan jalan ini akan dibebankan pada instansi pemerintah dan pemerintah daerah.
Baca Juga: 9 Rekomendasi Penghangat Ruangan dan Harganya, Hemat Listrik
Nah, sekarang Moms sudah tak lagi bertanya-tanya tentang token listrik 100 ribu berapa kWh, bukan?
Diharapkan, Moms dan Dads tak bingung lagi apabila ingin mengisi token listrik Rp100 ribu atau dengan jumlah lainnya, ya!
- https://web.pln.co.id/pelanggan/listrik-pintar/apa-itu-isi-ulang-listrik
- https://www.99.co/blog/indonesia/beli-pulsa-listrik-100rb-dapat-berapa-kwh/
- https://web.pln.co.id/media/siaran-pers/2023/01/pemerintah-putuskan-tarif-listrik-tetap-pln-siap-dorong-ekonomi-dengan-listrik-andal
- https://www.bhinneka.com/blog/cara-isi-token-listrik/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.