08 April 2024

14 Tradisi Islam di Nusantara, Sangat Beragam Lho, Moms!

Tradisi Islam di Nusantara ini begitu lekat dengan sejarah Indonesia
14 Tradisi Islam di Nusantara, Sangat Beragam Lho, Moms!

4. Tradisi Grebeg di Jawa

Rumah Adat Jawa Tengah (Pinterest.com)
Foto: Rumah Adat Jawa Tengah (Pinterest.com)

Grebeg juga termasuk dalam tradisi Islam di nusantara.

Tradisi Grebeg adalah untuk mengiringi para raja atau pembesar kerajaan.

Grebeg pertama kali diselenggarakan oleh keraton Yogyakarta oleh Sultan Hamengkubuwono ke-1.

Grebeg dilaksanakan saat Sultan memiliki hajat dalem berupa menikahkan putra mahkotanya.

Grebeg di Yogyakarta diselenggarakan tiga kali setahun, tepatnya pada Bulan Syawal, Dzulhijjah, dan Rabiul Awwal.

Pertama, Grebeg Pasa-Syawal diadakan setiap tanggal 1 Syawal bertujuan untuk menghormati Bulan Ramadan dan Lailatul Qadr.

Kedua, Grebeg Besar, diadakan setiap tanggal 10 dzulhijjah untuk merayakan hari raya kurban.

Ketiga, Grebeg Maulud setiap tanggal 12 Rabiul awwal untuk memperingati hari Maulid Nabi Muhammad SAW.

Selain kota Yogyakarta yang menyelenggarakan pesta Grebeg adalah kota Solo, Cirebon dan Demak.

Baca Juga: Mengenal Berbagai Fungsi dari Laring atau Kotak Suara

5. Tradisi Grebeg Besar di Demak

Tradisi Grebeg Besar, upacara tradisional yang dilaksanakan setiap tahun di Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Tradisi ini dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah bertepatan dengan datangnya Hari Raya Iduladha atau Idul Kurban.

Tradisi ini cukup menarik karena Demak merupakan pusat perjuangan Walisongo dalam dakwah.

Pada awalnya Grebeg Besar dilakukan tanggal 10 Dzulhijjah tahun 1428 Caka dan dimaksudkan sekaligus untuk memperingati genap 40 hari peresmian penyempurnaan Masjid Agung Demak.

6. Sesaji Rewanda di Semarang

Sesaji Rewanda di Semarang
Foto: Sesaji Rewanda di Semarang (Sonora.id)

Seaji Rewanda juga termasuk dalam tradisi Islam di nusantara.

Tradisi ini dilakukan sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang diberikan oleh Allah SWT.

Serta, sebagai mengenang napak tilas perjuangan Sunan Kalijaga untuk membangun Masjid Demak.

Tradisi bulan Syawal di Indonesia ini biasanya diadakan pada hari ketiga setelah Idulfitri.

Warga akan membawa gunungan yang berisi sego kethek (nasi monyet), buah-buahan, hasil bumi, lepet, dan ketupat dari Kampung Kandri ke Goa Kreo.

Replika kayu jati tiang Masjid Demak juga akan diarak dalam acara ini. Ratusan penari dan pemusik tradisional pun akan memeriahkan acara.

Baca Juga: 10+ Hadis dan Ayat Al-Qur'an tentang Bersyukur, Masya Allah!

7. Njimbungan di Klaten

Tradisi Islam di nusantara pada bulan Syawal di Indonesia berikutnya ada di daerah Klaten.

Para warga lebih mengenal acara ini sebagai acara Njimbungan.

Njimbrungan yakni berupa arak-arakan gunungan ketupat dan hasil bumi di Bukit Sidoguro, Krakitan Bayat, Klaten.

Nantinya, gunungan ketupat dan hasil bumi ini akan dibagikan ke seluruh peserta yang mengikuti acara ini.

Walaupun terlihat ricuh saat prosesi pembagian ini, sebenarnya ritual ini tetap berlangsung dengan aman.

Tradisi Islam di nusantara ini peninggalan Keraton Surakarta yang digelar enam hari setelah Lebaran.

8. Grebeg Syawal Yogyakarta

Grebeg Gunungan
Foto: Grebeg Gunungan (Visitingjogja.com)

Grebeg Syawal Yogyakarta dilaksanakan pada hari pertama bulan Syawal tepatnya saat Lebaran berlangsung atau setelah sholat Ied.

Tradisi ini merupakan wujud kedermawanan sultan kepada rakyat Yogyakarta.

Pada Grebeg Syawal ini, gunungan hasil bumi akan diarak dari Keraton Yogyakarta menuju Masjid Agung Kauman.

Setelah itu, gunungan tersebut akan jadi rebutan warga.

Mereka percaya, aneka hasil bumi di gunungan tersebut mampu membawa keberuntungan karena telah didoakan saat ritual berlangsung.

9. Syawalan Pekalongan

Berbeda dengan yang daerah lain yang menyediakan gunungan hasil bumi, daerah Pekalongan justru menghadirkan lopis raksasa.

Tradisi bernama Syawalan ini dilakukan di daerah Krapyak.

Alasan dipilihnya lopis adalah karena makanan berbahan beras ketan ini dapat menjadi simbol persatuan yang erat.

Nantinya, lopis tersebut akan dipotong-potong untuk kemudian dibagikan ke seluruh warga Pekalongan.

Baca Juga: Tradisi Mitos Ari-Ari Bayi di Indonesia dan Negara Lainnya

Tradisi Tabuik adalah upacara tradisional masyarakat Bengkulu untuk mengenang kisah kepahlawanan...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb