15 April 2020

Update Corona Usai Data Dibuka, PDP 10.482 dan ODP 139.137!

Tetap #DiRumahAja ya Moms!
Update Corona Usai Data Dibuka, PDP 10.482 dan ODP 139.137!

Akhirnya Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 membuka data pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) corona, usai Presiden Joko Widodo meminta untuk dibuka.

Jubir Pemerintah untuk COVID-19, dr. Achmad Yurianto mengatakan kalau hingga Selasa (14/4), ODP sebanyak 139.137 orang. Dia juga mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati karena sebagian besar ODP tidak menunjukan gejala corona.

"Ini jadi perhatian besar kita. Karena enggak nutup kemungkinan dari saudara kita masuk ODP dalam kondisi enggak sakit. Sakit ringan sehingga bisa dirasakan enggak sakit," ungkap Yurianto.

ODP adalah orang dengan gejala ringan dan pernah kontak dekat dengan pasien atau mengunjungi episentrum Covid-19. Sedangkan PDP memiiki kategori yang sama dengan ODP, namun dengan gejala lebih berat.

Dia juga mengungkapkan jika tidak dirawat dengan baik dan isolasi mandiri akan berpotensi menjadi sumber penularan. Yurianto mengatakan pemerintah akan memantau ODP yang jumlahnya lebih dari 100 ribu agar tak menjadi sumber penularan.

Baca Juga: Dari Persatuan Dokter Emergensi Indonesia, Ini Panduan Mencuci Tangan untuk Hindari Virus COVID-19

PDP Mencapai 10.482 orang.

6 Fakta COVID-19 dalam Video Deddy Corbuzier dan Achmad Yurianto.jpg
Foto: 6 Fakta COVID-19 dalam Video Deddy Corbuzier dan Achmad Yurianto.jpg (Youtube: Deddy Corbuzier)

"PDP ada 10.482 orang, terkonfirmasi positif melalui pemeriksaan pcr sebanyak 4.839 orang," jelas Dirjen P2P Kemenkes tersebut.

Kasus positif corona RI mencapai 4.839 orang. Dari jumlah tersebut, 459 telah meninggal dunia dan 426 dinyatakan sembuh usai dua kali tes negatif.

Baca Juga: Pentingnya Tingkatkan Imunitas Tubuh dari Infeksi Virus Corona Novel (COVID-19), Berikut Tipsnya

Alasan Terus Bertambah

pasien corona di Indonesia.jpg
Foto: pasien corona di Indonesia.jpg (ucsf.edu)

Achmad Yurianto mengatakan kalau meningkatnya jumlah pasien terkonfirmasi positif itu dikarenakan dua hal. Salah satunya, kata Yurianto, sampai saat ini masih ada kasus positif Corona Covid-19 yang tidak memiliki gejala.

"Pertama, masih ada kasus positif tanpa gejala atau tanpa keluhan yang masih berada di tengah masyarakat," ujar Yurianto.

Kemudian hal kedua, menurut Yurianto, adalah masih adanya masyarakat yang rentan tertular Corona namun tidak disiplin dan patuh.

"Kedua, masih adanya masyarakat yang rentan untuk tertular karena tidak memenuhi untuk disiplin di rumah, kemudian tidak menjaga jarak, tidak menggunakan masker, di samping kebiasaan mencuci tangan yang tidak dilaksanakan dengan baik," papar Yurianto.

Dia pun kemudian mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk patuh dan disiplin dalam mencuci tangan menggunakan sabun dengan air yang mengalir.

"Pakai masker, masker kain bisa dibuat sendiri. Lalu patuhi dan disiplin jaga jarak aman setidak-tidaknya 2 meter," tuturnya.

Baca Juga: Infeksi Virus COVID-19 Lebih Cepat Jika Menyentuh Wajah, Pakar Jelaskan Pentingnya Social Distancing

Jokowi Minta Data Terintegrasi

Kontroversi Presiden Jokowi Sebut Tak Ada Larangan Mudik Saat Pandemi COVID-19.jpg
Foto: Kontroversi Presiden Jokowi Sebut Tak Ada Larangan Mudik Saat Pandemi COVID-19.jpg (inakoran.com)

Sebelumnya Presiden Joko Widodo meminta data terkait virus corona atau Covid-19 yang dimiliki berbagai kementerian/lembaga saling terintegrasi. Data tersebut mulai dari jumlah ODP, PDP, pasien positif corona, angka kematian, hingga angka kesembuhan.

“Saya minta data-data ini betul-betul terintegrasi semua kementerian masuk ke Gugus Tugas sehingga informasi itu semuanya ada,” kata Jokowi hari Senin (14/4).

Permintaan Jokowi tersebut diungkapan saat rapat terbatas, usai ada 4.000 orang lebih positif corona di Indonesia.

FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.