30 Maret 2022

Vasodilatasi, Kondisi Saat Pembuluh Darah Melebar Karena Beragam Faktor

gjk
Vasodilatasi, Kondisi Saat Pembuluh Darah Melebar Karena Beragam Faktor

Vasodilatasi adalah pelebaran pembuluh darah di dalam tubuh. Kondisi ini terjadi ketika otot polos di arteri dan vena utama dalam kondisi rileks. Biasanya, apa penyebabnya dan berbahayakan? Berikut ulasannya, Moms!

Fungsi Vasodilatasi

Vasodilatasi biasanya terjadi secara alami sebagai respons terhadap kadar oksigen yang rendah atau adanya peningkatan suhu tubuh.

Tujuannya yaitu untuk meningkatkan aliran darah dan pengiriman oksigen ke bagian tubuh yang paling membutuhkan.

Dalam kondisii tertentu, vasodiltasi bisa memiliki efek yang menguntungkan untuk kesehatan seseorang.

Sebagai contoh, vasodilatasi kerap digunakan sebagai pengobatan untuk tekanan darah tinggi dan masalah kardiovaskular lainnya.

Namun di sisi lain, kondisi ini juga bisa menyebabkan tekanan darah rendah dan beberapa peradangan kronis.

Seorang dokter terkadang dapat menginduksi vasodilatasi sebagai pengobatan untuk tekanan darah tinggi, juga dikenal sebagai hipertensi, dan kondisi terkaitnya.

Contoh kondisi tersebut antara lain:

  • Hipertensi pulmonal, yaitu tekanan darah tinggi yang secara khusus mempengaruhi paru-paru
  • Preeklampsia dan eklampsia, keduanya merupakan komplikasi dari kehamilan
  • Gagal jantung

Seorang dokter juga dapat menginduksi vasodilatasi untuk meningkatkan efek obat atau terapi radiasi.

Vasodilatasi bermanfaat untuk tujuan ini karena meningkatkan pengiriman obat atau oksigen ke jaringan yang dirancang untuk ditargetkan oleh perawatan ini.

Baca Juga: 8 Rekomendasi Dokter Kulit Palembang untuk Konsultasi

Penyebab Vasodilatasi

vasodilatasi
Foto: vasodilatasi

Foto: Orami Photo Stock

Adapun berikut beberapa penyebab vasodilatasi yang paling umum, yaitu:

Olahraga

Olahraga memungkinkan adanya asupan oksigen dan nutrisi ekstra ke otot. Ini juga menyebabkan peningkatan molekul seperti karbon dioksida.

Ini bisa menyebabkan pembuluh darah melebar karena butuh lebih banyak nutrisi dan oksigen.

Alkohol

Alkohol adalah vasodilator alami, akibatnya orang yang minum alkohol akan mengalami vasodilatasi yang ditandai dengan rasa hangat dan kulit wajah yang memerah.

Peradangan

Peradangan adalah cara tubuh untuk memperbaiki kerusakan. Vasodilatasi membantu atasi peradangan dengan mengirimkan oksigen dan nutrisi ke jaringan yang rusak.

Inilah yang membuat area tubuh yang meradang tampak merah atau terasa hangat.

Bahan Kimia Alami Tubuh

Pelepasan bahan kimia tertentu di tubuh bisa menyebabkan tubuh mengalami vasodilatasi. Contohnya oksida nitrat dan karbon dioksida serta hormon seperti histamin, asetilkolin, dan prostaglandin.

Vasodilator

Ini adalah obat yang dapat memperlebar pembuluh darah. Dokter terkadang menggunakan obat ini untuk membantu mengobati hipertensi dan kondisi terkait.

Obat ini ada yang bekerja langsung pada otot polos yang ditemukan di dinding pembuluh darah.

Namun, ada juga yang bertindak sebagai bagian dari sistem saraf yang mengatur vasodilatasi dan vasokonstriksi.

Karena vasodilatasi menurunkan tekanan darah, dokter sering meresepkan vasodilator untuk kondisi seperti tekanan darah tinggi atau gagal jantung.

Beberapa vasodilator adalah obat kuat dan dapat menyebabkan efek samping seperti detak jantung yang cepat, retensi cairan, dan pembilasan.

Viagra adalah contoh obat yang mempengaruhi vasodilatasi dan tidak digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi.

Ini membantu mengobati disfungsi ereksi dengan mempengaruhi jalur biologis yang menyebabkan vasodilatasi otot polos.

Hal ini menyebabkan peningkatan aliran darah ke penis. Penggunaan sekunder untuk Viagra adalah mengobati beberapa bentuk tekanan darah tinggi.

Selain melebar, pembuluh darah juga bisa menyempit atau yang dinamakan vasokonstriksi.

Ini adalah kebalikan dari vasodilatasi. Vasokonstriksi mengacu pada penyempitan arteri dan pembuluh darah.

Selama vasokonstriksi terjadi, jantung perlu memompa lebih keras untuk mendapatkan darah melalui vena dan arteri yang menyempit. Hal ini dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.

Baca Juga: 10+ Daftar Obat Darah Tinggi dari Herbal dan Apotek

Faktor yang Memengaruhi Vasodilatasi

vasodilatasi
Foto: vasodilatasi

Foto: Orami Photo Stock

Berikut ini beberapa faktor yang bisa memengaruhi kondisi pembuluh darah yang melebar, yaitu:

Suhu

Setiap orang memiliki reseptor di tubuh yang disebut termoreseptor. Ini mendeteksi perubahan suhu lingkungan.

Ketika termoreseptor menangkap suhu hangat yang lebih tinggi di lingkungan dibandingkan yang dingin, vasodilatasi akan terjadi.

Kondisi ini mengarahkan aliran darah yang lebih tinggi ke kulit untuk menghilangkan rasa panas berlebih yang dirasakan.

Berat Badan

Orang dengan obesitas cenderung mengalami perubahan reaktivitas vaskular.

Ini adalah kondisi ketika pembuluh darah tidak menyempit dan melebar sebagaimana mestinya.

Secara khusus, orang dengan kelebihan berat badan memiliki pembuluh darah yang lebih tahan terhadap vasodilatasi.

Hal ini meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit kerdiovaskular terkait seperti serangan jantung dan stroke.

Usia

Pembuluh darah mengandung reseptor yang disebut baroreseptor. Bagian ini secara konstan akan memantau tekanan darah dan memicu vasokonstriksi atau vasodilatasi sesuai kebutuhan.

Seiring bertambahnya usia, baroreseptor menjadi kurang sensitif. Hal ini dapat mengurangi kemampuannya untuk mempertahankan tingkat tekanan darah yang stabil.

Pembuluh darah juga menjadi lebih kaku dan kurang elastis seiring bertambahnya usia. Ini membuatnya kurang mampu menyempit dan melebar sesuai kebutuhan.

Ketinggian

Udara di dataran tinggi mengandung lebih sedikit oksigen. Oleh karenanya, orang yang berada di ketinggian akan mengalami vasodilatasi saat tubuh berusaha mempertahankan suplai oksigen ke sel dan jaringannya.

Namun, meski vasodilatasi menurunkan tekanan darah di pembuluh darah utama, ini dapat meningkatkan tekanan darah di pembuluh yang lebih kecil atau disebut kapiler.

Ini karena kapiler tidak melebar sebagai respons terhadap peningkatan aliran darah.

Peningkatan tekanan darah di dalam kapiler otak dapat menyebabkan cairan bocor ke jaringan otak di sekitarnya.

Hal ini menyebabkan pembengkakan lokal atau edema. Profesional medis menyebut kondisi ini sebagai edema serebral ketinggian tinggi (HACE).

Orang-orang di dataran tinggi juga dapat mengalami vasokonstriksi di dalam paru-paru.

Baca Juga: 6 Penyebab Berbahaya Pembuluh Darah Pecah, Bisa Renggut Nyawa!

Hal ini dapat menyebabkan penumpukan cairan di dalam paru-paru, yang oleh para dokter disebut sebagai edema paru ketinggian tinggi (HAPE).

Baik HACE maupun HAPE dapat mengancam nyawa jika seseorang tidak menerima pengobatan.

Itu dia beragam informasi seputar vasodilatasi, semoga tidak keliru memahaminya ya, Moms!

  • https://www.healthline.com/health/vasodilation
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/327402#summary
  • https://www.sciencedirect.com/topics/neuroscience/vasodilation

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb