Mengenal Virus Nipah, Ancaman Wabah Baru bagi Kesehatan
Diagnosis Virus Nipah
Infeksi virus Nipah dapat didiagnosis selama sakit atau setelah pemulihan. Tes untuk mendiagnosis infeksi virus ini dilakukan dengan pengujian laboratorium menggunakan real time polymerase chain reaction (RT-PCR).
Tes RT-PCR dilakukan dengan usap tenggorokan dan hidung, cairan serebrospinal, urine, dan darah.
Kemudian, dokter juga dapat melakukan pengujian antibodi menggunakan enzyme-linked immunosorbent assay (ELISA).
Diagnosis infeksi virus Nipah dapat menjadi sulit karena pasien yang terinfeksi umumnya tidak menimbulkan gejala yang spesifik.
Maka itu, bila mengalami gejala infeksi NiV, tinggal di area peternakan, atau berada di area dengan kasus penyakit yang tinggi, sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan dini.
Hal ini bertujuan untuk meningkatkan peluang pemulihan, mencegah penularan ke orang lain, dan untuk mengelola upaya respons wabah.
Baca Juga: Seru! Ini Deretan Film Tentang Virus yang Sempat Viral
Pengobatan dan Pencegahan
Hingga kini, belum obat yang secara spesifik mengobati infeksi virus NiV. Oleh sebab itu, pengobatan penyakit ini simtomatis dan suportif, yaitu bersifat mengatasi dan meredakan gejala.
Pengobatan termasuk istirahat dan memberikan hidrasi yang cukup bagi tubuh.
Infeksi virus Nipah dapat dicegah melalui:
- Mengonsumsi daging hewan secara matang, cuci tangan, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, melakukan etika batuk atau bersin, dan istirahat cukup.
- Tidak mengonsumsi tanaman buah yang menjadi makanan kelelawar di sekitar peternakan.
- Menghindari kontak dengan hewan ternak yang kemungkinan terinfeksi
- Mencuci dan mengupas buah secara menyeluruh. Hindari mengonsumsi buah yang memiliki sudah digigit oleh kelelawar
- Tidak memburu, menangkap, dan mengonsumsi hewan liar.
- Mengonsumsi daging hewan secara matang
- Menghindari kontak dengan orang yang terinfeksi, termasuk cairan tubuhnya.
- Menunda perjalanan pada wilayah yang saat ini terjadi wabah. Jika tidak memungkinkan, perhatikan risiko dan anjuran pemerintah wilayah/negara tujuan.
Infeksi virus NiV dapat dicegah dengan menghindari berkontak langsung dengan babi atau kelelawar.
Masyarakat juga tidak tidak meminum nira mentah yang berisiko terkontaminasi oleh kelelawar yang terinfeksi.
Baca Juga: Infeksi Virus, Cari Tahu Jenis hingga Cara Mengatasinya
Siapa yang Berisiko Terinfeksi?
Siapapun yang tinggal atau mengunjungi wilayah yang diketahui telah melaporkan transmisi penyakit virus nipah. Selama adanya wabah, kelompok yang berisiko tinggi terinfeksi adalah
- Peternak hewan
- Tenaga kesehatan
- Anggota keluarga atau orang lain yang berhubungan dekat dengan orang/hewan yang terinfeksi
- Pelayat yang memiliki kontak langsung dengan tubuh jenazah
Hingga kini, belum ditemukan kasus penyakit virus nipah di Indonesia.
Kendati begitu, Moms, Dads, dan seluruh lapisan masyarakat dianjurkan tetap waspada sembari menerapkan pencegahan dan melakukan pola hidup sehat.
- https://www.bbc.com/future/article/20210106-nipah-virus-how-bats-could-cause-the-next-pandemic
- https://www.who.int/health-topics/nipah-virus-infection#:~:text=Nipah%20virus%20infection%20is%20a,from%20person%2Dto%2Dperson.
- https://infeksiemerging.kemkes.go.id/penyakit-virus/penyakit-virus-nipah
- https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC8005932/
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.