20+ Makanan, Obat, Trik Pelancar Haid Wanita, Coba Yuk!

8. Makan Buah Nanas

Cara melancarkan haid yang terlambat 2 bulan adalah dengan meningkatkan asupan buah nanas.

Nanas memiliki kandungan bromelain, yaitu enzim yang dipercaya mempengaruhi estrogen dan hormon lainnya.

Ini juga bisa menghilangkan kram dan sakit kepala selama menstruasi.

Sebuah penelitian dari Section of Orthopaedics, Department of Surgery, Aga Khan University, Pakistan, menyebutkan bahwa bromelain bisa membantu mengurangi peradangan.

Artinya, hal tersebut turut membantu melancarkan menstruasi tidak teratur yang berhubungan dengan peradangan di dalam tubuh.

Baca Juga: 10 Perawatan Tradisional Pasca Melahirkan, Tertarik Mencoba?

9. Konsumsi Buah Anggur

Buah anggur juga bisa dianggap sebagai buah untuk melancarkan haid yang terlambat 2 bulan.

Anggur merupakan sumber vitamin A, vitamin C, tembaga, potasium, dan serat.

Kandungan-kandungan tersebutlah yang dipercaya bisa menjadi solusi efektif untuk melancarkan haid.

Moms dapat mencoba mengonsumsi segelas jus anggur secara rutin dan selama 3 minggu sebelum masa menstruasi berikutnya dimulai.

10. Menambah Porsi Asupan Wortel

Wortel menjadi makanan pelancar haid alami yang juga bisa Moms coba konsumsi.

Apalagi, wortel sangat enak bila dijus dan dicampur dengan tomat atau jeruk.

Wortel kaya akan zat besi, vitamin A, vitamin K, vitamin C, vitamin B6, vitamin E, kalium, folat, fosfor, dan masih banyak lagi.

Kandungan dalam wortel bisa meningkatkan fungsi hormon, sehingga membantu melancarkan haid.

Rasanya yang terbilang manis akan cocok untuk diminum sebelum sarapan.

11. Makan Buah Sawo

Buah berwarna cokelat ini punya rasa yang enak dan manis.

Apalagi, buah sawo juga mengandung banyak nutrisi dan vitamin, seperti zat besi, protein, fosfor, karbohidrat, vitamin A, vitamin C, vitamin E, vitamin B1, dan lainnya.

Kandungan tersebut membuat buah sawo bermanfaat, salah satunya untuk melancarkan haid.

Moms juga bisa mengonsumsi buah sawo saat sedang menstruasi untuk mengurangi rasa sakit.

Baca Juga: 9+ Ciri-ciri Menstruasi, Tidak Cuma Jerawatan!

12. Minum Obat Gonadotropin

Mengutip Pacific Fertility Center, gonadotropin adalah hormon 'suntik' yang digunakan untuk mengobati infertilitas alias gangguan kesuburan.

Obat-obatan ini mengandung bentuk aktif FSH, hormon utama yang bertanggung jawab menghasilkan sel telur matang di ovarium.

Gonadotropin sering kali mampu menginduksi ovulasi pada wanita yang tidak berhasil dengan pengobatan kesuburan lainnya.

Dengan mendorong pelepasan banyak folikel telur selama siklus menstruasi, gonadotropin dapat secara signifikan meningkatkan potensi pembuahan dan kehamilan.

Selain itu, obat gonadotropin juga membantu mengatur siklus menstruasi sehingga ovulasi dapat diukur dengan lebih tepat.

Ini bisa menjadi salah satu pilihan obat pelancar haid di apotek yang cukup aman dikonsumsi.

13. Menggunakan Obat Clomiphene

Mengutip Drugs, clomiphene adalah obat kesuburan non-steroid.

Ini menyebabkan kelenjar pituitari melepaskan hormon yang dibutuhkan untuk merangsang ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium).

Clomiphene digunakan untuk menyebabkan ovulasi pada wanita dengan kondisi medis tertentu, seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Dosis awal obat ini adalah 50 miligram per hari, yang dikonsumsi selama 5 hari.

Umumnya, konsumsi obat pelancar haid ini dimulai pada hari ketiga, keempat, atau kelima setelah menstruasi dimulai.

Guna mengetahui dosis yang tepat, jangan ragu untuk terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter, ya, Moms!

14. Rutin Melakukan Yoga

Yoga telah terbukti menjadi pengobatan yang efektif untuk mengatasi berbagai masalah menstruasi.

Sebuah studi yang dilakukan Department of Obstetrics and Gynecology pada 126 peserta menemukan bahwa melakukan yoga selama 30-40 secara rutin bisa membantu melancarkan haid.

Melakukan olahraga yoga secara rutin 5 hari selama 6 bulan bisa menurunkan kadar hormon yang berhubungan dengan haid tidak teratur.

Yoga juga telah terbukti dapat mengurangi nyeri haid dan gejala emosional yang berhubungan dengan menstruasi.

Olahraga tersebut juga diyakini mampu mengurangi gejala menstruasi yang mengganggu, seperti depresi, kecemasan.

Yoga juga diketahui bisa meningkatkan kualitas hidup perempuan yang mengalami dismenore primer (nyeri haid).

Baca Juga: 3 Perbedaan Jerawat Tanda Hamil dan Haid, Jangan Salah!