6 Penyebab Janin Belum Masuk Panggul Jelang Persalinan
2. Jongkok
Jika berjalan membuka pinggul, maka jongkok pun akan mengantarkan janin untuk lebih mudah masuk panggul.
Moms dapat menggunakan bola persalinan untuk membantu mempertahankan posisi jongkok saat hamil.
Mengayunkan bola persalinan dengan lembut juga dapat membantu mendorong janin lebih rendah ke dalam rongga panggul.
3. Gerakan Pelvic (Panggul)
Gerakan atau goyangan pada bagian panggul dapat membantu janin untuk berpindah ke daerah panggul.
Cara yang bagus untuk melakukannya di akhir kehamilan adalah dengan meletakkan kedua tangan pada lutut.
Miringkan panggul ke depan dengan lembut sambil merilekskan punggung bawah. Lalu, ulangi beberapa kali dan lakukan secara rutin setiap minggunya.
4. Bertumpu pada Tangan dan Lutut
Turunlah ke lantai dengan posisi merangkak, layaknya Moms sedang mengepel lantai.
Lekukkan lembut pada perut saat posisi ini berfungsi sebagai tempat tidur gantung untuk membantu punggung janin mendapatkan posisi yang ideal.
Begitu janin dalam posisi yang lebih baik, janin mungkin dengan mudah turun ke panggul.
Baca Juga: Berencana Melahirkan Normal, Ini Informasi yang Perlu Moms Ketahui!
5. Perawatan Chiropractic
Seorang chiropractor dapat melakukan penyesuaian untuk menyelaraskan tulang belakang dengan lebih baik.
Hal ini pun akan memberikan lebih banyak ruang di panggul sehingga membantu janin untuk turun dan masuk ke panggul.
Baca Juga: Ketahui 23 Senam Hamil 9 Bulan Agar Cepat Kontraksi dan Melancarkan Persalinan
Tanda-Tanda Janin Masuk Panggul
Inilah beberapa tanda yang menandakan bahwa janin sudah masuk panggul Moms!
1. Posisi Perut Bagian Bawah
Jika janin telah turun, Moms mungkin memerhatikan bahwa benjolan janin tampak lebih rendah dan lebih jauh ke depan daripada sebelumnya.
2. Bernapas Lebih Baik
Setelah janin masuk panggul, tekanan ke atas dari rahim di diafragma berkurang.
Moms akan dapat menarik napas lebih dalam, yang berarti Moms bisa bernapas lebih mudah.
3. Makan Lebih Mudah
Menurunnya, tekanan pada perut dari rahim saat janin sudah masuk panggul mungkin berarti perut Moms sudah tidak akan sesak lagi.
Hal ini membuat makan lebih nyaman dan tidak akan disertai dengan sesi mulas serta gangguan pencernaan lagi .
4. Meningkatnya Kebutuhan untuk Buang Air Kecil
Tekanan pada kandung kemih karena janin yang telah turun lebih rendah ke panggul dapat membuat Moms lebih sering ke kamar mandi untuk buang air kecil.
5. Nyeri Panggul
Ketika janin berada lebih rendah di panggul, Moms cenderung merasakan lebih banyak tekanan dan nyeri di bagian bawah.
Hal ini bisa datang dalam bentuk nyeri tajam pada panggul atau tekanan di area perineum.
6. Perubahan Gaya Berjalan
Saat janin masuk dalam panggul dan menekan sendi panggul, Moms mungkin akan merasa lebih sulit untuk berjalan.
Rasa keseimbangan tubuh pun mungkin juga terasa tidak enak yang kemungkinan karena pusat gravitasi Moms telah bergeser lagi.
7. Sakit Punggung
Ketika janin turun ke panggul, tonjolan pada perut akan turun ke bagian bawah.
Jadi, hal itu bisa memberi lebih banyak tekanan pada sendi dan otot di punggung bawah sehingga menyebabkan sakit punggung.
8. Wasir
Lebih banyak tekanan di bawah tidak selalu baik, termasuk pembuluh darah di panggul dan rektum.
Tekanan lebih banyak yang terjadi pada pembuluh darah rektum (saat janin masuk panggul) dapat memperburuk wasir atau mungkin menyebabkannya muncul.
Baca Juga: Ketahui Komplikasi yang Terjadi Tiap Trimester Kehamilan
Itulah penjelasan mengenai penyebab janin belum masuk panggul, disertai cara mengatasinya dan tanda-tanda janin sudah masuk panggul.
Semoga informasinya bermanfaat untuk Moms yang telah memasuki usia kehamilan akhir dan sedang menunggu kehadiran Si Kecil, ya!
- https://www.mamanatural.com/when-does-baby-drop-lightening/
- https://www.whattoexpect.com/pregnancy/ask-heidi/when-baby-drops.aspx
- https://momlovesbest.com/baby-dropping
- https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/24466-cephalopelvic-disproportion
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.