Belajar Aksara Sunda Lengkap, dari Lambang hingga Fungsinya
3. Aksara Khusus
Aksara Sunda memiliki empat aksara khusus yang unik karena tidak secara langsung terkait dengan vokal.
Aksara-aksara ini termasuk ie atau ieu, re atau reu, ro, dan tra, yang masing-masing memiliki fungsi dan pengucapan tertentu dalam bahasa.
Keberadaan aksara khusus ini menambah kekayaan dan keunikan sistem penulisan aksara Sunda, membedakannya dari sistem aksara lain.
4. Aksara Pangwilang
Selanjutnya ada aksara Pangwilang atau aksara angka Sunda. Aksara angka terdiri dari sepuluh angka, yakni angka 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, dan 0.
Tak berbeda jauh dengan sistem penulisan angka pada umumnya, untuk penulisan aksara angka ini juga ditulis dari arah kiri ke kanan.
Hanya saja untuk penulisan lambang angka puluhan dan ratusan, Moms harus membacanya dari kanan ke kiri layaknya membaca huruf Arab.
Baca Juga: 8 Rumah Adat Sunda yang Punya Bentuk Unik, Cek, Yuk!
5. Aksara Rarangken
Aksara Rarangken menjadi aksara pendamping dan pelengkap dari aksara Ngalagena.
Aksara Rarangken ini terbagi lagi menjadi tiga kategori, yakni:
Rarangken di Atas Huruf:
Rarangken di atas huruf adalah vokalisasi yang ditulis di atas lambang aksara dasar dan hanya berjumlah sebanyak lima, yaitu:
- Panghulu: mengubah ‘a’ menjadi i (ka menjadi ki)
- Pamepet: mengubah ‘a’ menjadi e (ka menjadi ke)
- Paneuleung: mengubah ‘a’ menjadi eu (ka menjadi keu)
- Panglayar: menambah 'r' di akhir suku kata (ka menjadi kar)
- Panyecek: menambah 'ng' di akhir suku kata (ka menjadi kang)
Baca Juga: Tingkatkan Minat Baca, Ini 7 Rekomendasi Buku untuk Remaja
Rarangken di Bawah Huruf:
Rarangken di bawah huruf adalah vokalisasi yang ditulis di bawah lambang aksara dasar dan hanya berjumlah sebanyak tiga, yaitu:
- Panyuku: mengubah ‘a’ menjadi u (ka menjadi ku)
- Panyakra: menambah 'r' di tengah suku kata (ka menjadi kra)
- Panyiku: menambah 'l' di tengah suku kata (ka menjadi kla)
Rarangken yang Sejajar dengan Huruf
Sedangkan untuk jenis Rarangken yang sejajar dengan huruf ini ditulis sejajar dengan aksara dasar, yaitu:
- Patén atau Pamaéh: memutus huruf 'a' dalam suku kata (ka menjadi k)
- Panéléng: mengubah ‘a’ menjadi é (ka menjadi ké)
- Panolong: mengubah ‘a’ menjadi o (ka menjadi ko)
- Pangwisad: menambah 'h' di akhir suku kata (ka menjadi kah)
- Pamingkal: menambah 'y' di tengah suku kata (ka menjadi kya)
Baca Juga: 30 Huruf Hijaiyah dan Tanda Bacanya di Al-Qur'an, Wajib Tahu
6. Aksara Tanda Baca
Aksara Sunda yang terakhir adalah aksara tanda baca digunakan untuk melengkapi aksara-aksara Sunda yang lainnya.
Aksara tanda baca ini digunakan dalam penulisan suatu kalimat hingga paragraf.
Tanda baca aksara Sunda mirip dengan Bahasa Indonesia, termasuk koma (,), titik (.), titik dua (:), tanda seru (!), tanda tanya (?), dan tanda kutip (").
Untuk tulisannya, aksara tanda baca ini disesuaikan dengan fisik dari aksara Sunda.
Baca Juga: Cara Membuat Surat Keterangan Sehat dan Persyaratannya
Itulah sekilas informasi mengenai aksara Sunda yang bisa Moms pelajari.
Setelah membaca penjelasan di atas, apakah Moms sudah mengerti dengan aksara Sunda?
- https://www.wikiwand.com/id/Aksara_Sunda_Baku
- https://www.sebuahutas.com/aksara-sunda/
- https://www.kairaga.com/font-sunda/konversi-otomatis/
- https://id.wikipedia.org/wiki/Aksara_Sunda_Baku
- https://merajutindonesia.id/aksara/aksara-sunda
- https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/620/jbptunikompp-gdl-irfanmaula-30951-10-babii.pdf
- http://repositori.unsil.ac.id/9985/12/12%20BAB%20II.pdf
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.