23 April 2021

Alergi Susu Sapi pada Anak, Yuk Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya Moms!

Penyebab alergi susu sapi pada anak biasanya disebabkan beberapa hal berikut
Alergi Susu Sapi pada Anak, Yuk Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya Moms!

Susu sapi merupakan asupan sumber protein utama yang umum diberikan untuk Si Kecil. Namun masih banyak di Indonesia anak yang alergi susu sapi pada anak dan menghindari produk susu sapi.

Mengutip dari Cleveland Clinic, alergi susu sapi dapat dialami pada bayi yang mengonsumsi susu formula ataupun ASI. Anak yang memiliki alergi susu sapi biasa mendapat sebutan “Alergi protein susu sapi” yang bisa sampai menyebabkan tinja bercampur darah.

Lantas apa saja gejala, resiko, dan cara mengatasi anak yang alergi susu sapi? Simak penjelasan berikut.

Gejala Alergi Susu Sapi

Penyebab-Alergi-Susu-Sapi-pada-Anak.jpg
Foto: Penyebab-Alergi-Susu-Sapi-pada-Anak.jpg

Foto: Orami Photo Stocks

Mungkin Moms beranggapan alergi susu sapi sama dengan intoleransi laktosa. Kedua kondisi tersebut ternyata berbeda, Moms. Intoleransi laktosa merupakan ketidakmampuan tubuh untuk mencerna laktosa, yaitu sumber gula yang terkandung di dalam produk susu dan turunannya.

Sementara penyebab alergi susu sapi pada anak seperti yang dikutip dari Mayo Clinic, merupakan reaksi abnormal pada sistem imun terhadap susu dan produk lain yang mengandung susu.

"Alergi susu sapi menjadi alergi terbesar kedua setelah telur yang terjadi pada anak-anak di Asia," jelas Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M.Kes. - Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, pada webinar “Festival Soya Generasi Maju, Dukung si Kecil Yang Tidak Cocok Susu Sapi Tumbuh Maksimal” pada Rabu, 31 Maret 2021.

Data dari klinik anak di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta tahun 2012, sebanyak 31 persen anak mengalami alergi putih telur, sedangkan 23,8 persen alergi susu sapi.

Berikut tanda serta gejala alergi susu sapi dari yang paling ringan hingga berat ditandai dengan kondisi seperti berikut ini:

  • Sesak nafas
  • Muntah
  • Gatal-gatal
  • Batuk
  • Sakit perut
  • Suara serak
  • Mata terasa gatal, berair, dan bengkak
  • Pusing
  • Hilang kesadaran

Jika tidak segera ditindaklajuti apabila gejala ini mulai timbul, alergi susu sapi bisa berdampak fatal bagi kesehatan anak itu sendiri.

Baca Juga: Apa Itu Alergi Susu Sapi?

Penyebab Alergi Susu Sapi pada Anak

Bukan hanya perilaku konsumsi susu dan turunan produk susu lainnya saja.

Jauh dari itu, ternyata penyebab alergi susu sapi pada anak adalah bentuk beberapa reaksi alamiah pada protein dari susu sapi. Apa saja penyebab lainnya?

1. Reaksi Sistem Kekebalan Tubuh

Penyebab Alergi Susu Sapi pada Anak 1.jpg
Foto: Penyebab Alergi Susu Sapi pada Anak 1.jpg

Foto: Freepik.com

Penyebab alergi susu sapi pada anak terjadi karena sistem kekebalan tubuh Si Kecil bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi.

Hal yang terjadi, saat Si Kecil mengonsumsi susu sapi atau produk olahan susu, tubuhnya mengira protein susu adalah zat yang berbahaya dan tubuh secara alami memproduksi zat yang bernama histamin, yang berfungsi melawan virus dan bakteri masuk ke organ inti.

Reaksi histamin inilah yang menjadi beberapa gejala penyebab alergi susu sapi pada anak.

Baca Juga: Alternatif Pengganti Susu untuk Anak yang Alergi Susu Sapi

2. Kandungan Kasein dan Whey

Penyebab Alergi Susu Sapi pada Anak 2.jpg
Foto: Penyebab Alergi Susu Sapi pada Anak 2.jpg

Foto: Freepik.com

Susu sapi mengandung banyak alergen atau senyawa yang dapat memproduksi imunoglobulin E yang umumnya ditemukan dalam darah ketika mengalami peradangan atau akibat alergi, termasuk alergi susu sapi pada anak.

Kandungan kasein dan whey pada susu dapat mengakumulasikan alergen di dalam tubuh Si Kecil yang sensitif terhadap protein susu sapi, sehingga menjadi penyebab alergi susu sapi pada anak.

Baca Juga: Bayi Alergi Susu Sapi: Gejala dan Cara Mengatasi

3. Antibodi Mengikat Protein dari Susu

Penyebab Alergi Susu Sapi pada Anak 3.jpg
Foto: Penyebab Alergi Susu Sapi pada Anak 3.jpg

Foto: Freepik.com

Kondisi tubuh anak yang mengidap alergi protein susu sapi akan memproduksi antibodi alergi lebih banyak dari anak normal.

Antibodi alergi ini mengikat sel alergi di dalam tubuh. Ketika Si Kecil mengonsumsi susu sapi, terjadi pengikatan zat protein untuk kemudian “dibuang” dengan reaksi tubuh yang dianggap negatif, seperti diare, muntah-muntah, atau timbulnya ruam pada kulit.

Reaksi alergi sebenarnya bentuk dari pembuangan zat yang dianggap racun dalam tubuh. Untuk itu, penting mengetahui apa saja penyebab alergi susu sapi pada anak agar Moms tidak panik saat kejadian.

Bawa segera anak ke dokter apabila mengalami gangguan pencernaan seperti diare ataupun muntah, supaya menghindari dehidrasi yang bisa menyebabkan risiko lebih fatal.

Baca Juga: Hal yang Perlu Moms Ketahui Seputar Alergi Susu Sapi

Risiko Alergi Susu Sapi bagi Kesehatan

Alergi Susu Sapi pada Bayi: Gejala, Cara Mengatasi, dan Pencegahan
Foto: Alergi Susu Sapi pada Bayi: Gejala, Cara Mengatasi, dan Pencegahan

Foto: Orami Photo Stocks

Ternyata, risiko bagi anak yang alergi susu sapi perlu diperhatikan, Moms.

Selain berdampak pada kesehatan anak, ia juga akan kecenderungan mengalami anemia atau kekurangan zat besi pada tubuhnya. Kondisi Si Kecil yang alergi susu sapi, membuatnya rentan mengalami kekurangan nutrisi penting, salah satunya adalah zat besi.

Mengapa bisa demikian? Berikut beberapa fakta lebih lengkapnya mengenai risiko alergi susu sapi pada anak mengutip studi dalam National Library of Medicine.

1. Berpotensi terkena anemia

Mengutip Mayo Clinic, anemia defisiensi zat besi disebabkan karena tubuh kekurangan zat besi. Tanpa zat besi yang cukup, tubuh tidak dapat menghasilkan oksigen ke seluruh tubuh.

Akibatnya, anemia defisiensi besi pada anak bisa membuat lelah dan sesak napas.

Prof. DR. Dr. Saptawati Bardosono, MSc. yang akrab disapa Prof. Tati, menjelaskan, zat besi merupakan salah satu nutrisi penting untuk mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan fungsi kognitif Si Kecil, termasuk bagi anak yang alergi susu sapi.

2. Peradangan saluran cerna

Wah, Ternyata Alergi Susu Sapi Bisa Sebabkan Anafilaksis
Foto: Wah, Ternyata Alergi Susu Sapi Bisa Sebabkan Anafilaksis (babycenter.com.au)

Foto: Orami Photo Stocks

Dampak risiko alergi susu sapi selanjutnya yakni indikasi inflamasi pada saluran pencernaan.

Adanya risiko kekurangan zat besi yang lebih tinggi pada Si Kecil yang alergi susu sapi dapat disebabkan karena Si Kecil mengalami pembatasan jenis asupan makanan yang tidak sesuai.

"Adanya risiko inflamasi pada saluran cerna, sehingga dapat menyebabkan Si Kecil tidak memperoleh kecukupan asupan nutrisi penting,” tambah Prof. Budi

3. Tumbuh kembang terhambat

Dampak buruk akibat kekurangan zat besi dari alergi susu sapi pada anak yakni memengaruhi tumbuh kembangnya.

Risiko yang bisa terjadi seperti prestasi akademik yang menurun, mudah terserang penyakit, gangguan permanen pada sistem motorik dan sensorik, serta pertumbuhan fisik yang terhambat.

Dengan mencukupi kebutuhan zat besi pada Si Kecil, diharapkan dapat mendukung ia mencapai tumbuh kembang yang maksimal dan terhindar dari berbagai penyakit.

Baca Juga: Ini Cara Membedakan Anak Alergi Dingin atau Pilek

Lebih lanjut Prof. Budi menjelaskan, permasalahan anak alergi susu sapi ini tidak bisa diremehkan, karena dampak dan prevalensi-nya yang umum ditemukan pada usia di awal kehidupan.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan nutrisi yang tepat pada awal kehidupan Si Kecil, terutama bagi anak alergi susu sapi.

Di sini, peran penting orang tua sangat diperlukan untuk tetap tanggap dalam penanganan kondisi alergi susu sapi Si Kecil.

Cara Mengatasi Alergi Susu Sapi pada Anak

Bagi anak yang tidak alergi susu sapi, manfaat susu sapi pun sudah tidak diragukan lagi.

Selain mengoptimalkan pertumbuhan tulang karena kandungan kalsiumnya, susu juga memiliki segudang vitamin dan mineral yang membantu mengoptimalkan tumbuh kembang Si Kecil.

Namun berbeda dengan anak yang alergi susu sapi. Berikut beberapa tips dan cara mengatasi alergi susu sapi pada anak agar tumbuh kembangnya tetap terjaga dengan baik.

1. Konsumsi ASI Ekslusif

5+ Tanda Alergi Susu Sapi, Salah Satunya Moms Merasa Sangat Lapar!
Foto: 5+ Tanda Alergi Susu Sapi, Salah Satunya Moms Merasa Sangat Lapar!

Foto: Orami Photo Stocks

"ASI merupakan yang solusi terbaik bagi Si Kecil yang alergi susu sapi," ujar Prof. Budi.

Bagi anak yang alergi susu sapi, disarankan untuk Moms juga menghindari produk yang mengandung protein susu sapi. Hal ini untuk mencegah terjadinya alergi susu sapi kambuh pada anak yang menyusui.

Kondisi Si Kecil yang alergi susu sapi juga tidak perlu khawatir dalam pemenuhan nutrisinya karena sesuai anjuran tenaga kesehatan terdapat beberapa pilihan pengganti protein susu sapi seperti protein terhidrolisa ekstensif atau asam amino.

Namun, jika terdapat kendala dalam memperoleh alternatif tersebut dapat diberikan isolat protein soya.

2. Hindari Susu Sapi dan Turunannya

Alergi Susu pada Bayi
Foto: Alergi Susu pada Bayi (godairyfree.org)

Foto: Orami Photo Stock

Tentunya harus menjadi prioritas Moms yang paling utama, jika anak didiagnosis alergi susu sapi, setidaknya sejak usia dini. Alergi susu sapi pada anak cenderung mereda ketika sistem pencernaan anak sudah matang.

Jika Moms masih menyusui, maka harus menghindari makanan dan minuman berbasis susu.

Menghindari susu dan turunannya merupakan satu-satunya cara untuk mengelola alergi susu sapi pada anak.

Namun, jika ingin tetap mendapatkan cukup kalsium bagi Moms dan Si Kecil yang hilang karena menghindari susu sapi, cobalah konsumsi suplemen kalsium yang akan menjadi solusi terbaik.

Baca Juga: Anak Alergi Susu Sapi, Apa Yang Harus Mama Lakukan?

3. Jangan Lupa Cek Label Makanan dan Minuman

alergi susu sapi pada anak
Foto: alergi susu sapi pada anak

Foto: Orami Photo Stock

Melihat daftar bahan yang digunakan dalam produk susu bisa membantu, jika Moms tidak yakin apa yang harus dihindari sebelum memberikan makanan pada anak yang mempunyai alergi susu sapi.

Penting untuk membaca label makanan ya Moms, bahkan jika dituliskan non-dairy atau milk-free, karena tidak semuanya benar-benar bebas susu. Contoh makanan dan minuman yang mengandung susu sapi di antaranya:

  • Keju
  • Mentega
  • Krim
  • Whey
  • Hydrolysate
  • Sour cream
  • Yoghurt
  • Susu (segala jenis, contoh: low fat, skim)

Walaupun begitu, jika nama-nama tersebut ada di dalam kemasan makanan atau minuman untuk Moms dan Si Kecil, akan lebih baik untuk menghindarinya.

Baca Juga: Ketahui Kandungan Penting Susu Pertumbuhan untuk Anak

4. Ganti dengan Mengonsumsi Makanan Alternatif

alergi susu sapi pada anak
Foto: alergi susu sapi pada anak (Healthline.com)

Foto: Orami Photo Stock

Dalam Journal of Food Science and Technology disebutkan sebagai jawaban atas alergi susu sapi pada anak ini, industri makanan menghadirkan minuman susu alternatif yang berasal dari sumber nabati, yaitu susu almond dan susu kedelai.

Pastikan Moms memilih susu almond tanpa mengandung pemanis, ya. Nutrisi susu almond yang dibeli di toko biasanya mencakup sejumlah besar vitamin E, vitamin D, serta kalsium.

Santan merupakan pilihan lain yang lezat dan sarat dengan lemak sehat. Santan juga mengandung nutrisi penting lainnya seperti mangan, besi, fosfor, kalium, selenium, tembaga, magnesium dan banyak lagi dalam setiap porsi.

Baca Juga: Anak Alergi Susu Sapi, Bagaimana Cara Mengatasinya?

5. Memasak Sendiri di Rumah

alergi susu sapi pada anak
Foto: alergi susu sapi pada anak

Foto: Orami Photo Stock

Salah satu cara paling baik untuk menghindari susu alergi susu sapi adalah dengan membuat sendiri makanan atau minuman yang akan dikunsumsi oleh Moms dan Si Kecil.

Dengan cara yang satu ini, Moms akan menghindari bahan-bahan yang terlarang untuk dikonsumsi oleh anak yang memiliki alergi susu sapi.

Menggunakan bahan makanan utuh yang dimasak sendiri dapat menghindari kerancuan pada label makanan dan produsen makanan olahan.

6. Susu Formula Khusus

penyebab-dan-gejala-alergi-susu-sapi-Hero.jpg
Foto: penyebab-dan-gejala-alergi-susu-sapi-Hero.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Untuk anak alergi susu sapi, bisa mengganti sufornya dengan susu protein terhidrolisa ekstensif, asam amino, atau isolat protein soya.

Susu protein terhidrolisa dan asam amino adalah susu formula alergi bagi anak yang memiliki alergi susu sapi. Berbeda dengan isolat protein soya, berbahan dasar kacang kedelai, ini bisa menjadi pilihan dengan catatan anak tidak alergi tehadap kacang-kacangan, ya Moms.

Hal ini juga sebagai upaya mencegah terjadinya anemia atau kekurangan zat besi pada anak. Oleh karena itu, penting untuk memberikan buah hati sumber nutrisi yang kaya akan kedua nutrisi tersebut.

"Sumber makanan yang mengandung zat besi dapat diperoleh misalnya pada daging merah, ayam, ikan, sayuran dan bisa juga dilengkapi dengan susu berbasis isolat protein soya yang mengandung zat besi dan vitamin C agar ia bisa tetap tumbuh maksimal.” tambah Prof. Tati.

Baca Juga: 5 Merek Susu Formula untuk Bayi Alergi Susu Sapi, Catat!

7. Sering Berkonsultasi dengan Dokter

Alergi Susu Sapi A2.jpg
Foto: Alergi Susu Sapi A2.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Meski terlihat mudah, masih banyak orang tua yang enggan datang ke dokter untuk mengatasi alergi susu sapi pada anak.

Menurut penjelasan Natasha Rizky, aktris dan seorang ibu, saat mengetahui anaknya alergi susu sapi ia dan Desta Mahendra (suami) menjadi berusaha lebih ekstra tanggap terhadap gejala yang timbul. Salah satunya sering berkonsultasi dengan dokter anak.

Baginya, dokter akan memberikan pengetahuan dan mencegah terjadinya risiko kekurangan zat besi pada anak yang alergi susu sapi.

Setelah mendapat arahan dari dokter dan solusi tepat, anak akan kembali bermain dan melakukan aktivitas yang ia sukai dengan nyaman karena gejala alergi susu sapi tidak kembali muncul.

Baca Juga: Makanan untuk Anak Alergi Susu Sapi, Ini yang Boleh dan yang Perlu Dihindari

Nah, itu dia Moms penyebab, risiko dan cara mengatasi alergi susu sapi pada anak. Semoga Si Kecil cepat sembuh ya, Moms!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb