19 Januari 2023

Radang Kelopak Mata (Blefaritis): Gejala, Penyebab, hingga Cara Mencegahnya

Kondisi ini menyebabkan tidak nyaman sehingga perlu diobati dengan seksama
Radang Kelopak Mata (Blefaritis): Gejala, Penyebab, hingga Cara Mencegahnya

Ada berbagai jenis radang kelopak mata, mulai dari yang ringan hingga berat.

Kondisi ini pun juga bisa disebabkan oleh banyak hal.

Meski tidak semua infeksi mata berbahaya, Moms tetap perlu mewaspadai kondisi ini.

Radang kelopak mata umumnya ditandai dengan mata merah, terasa sakit, berair, belekan, dan sensitif terhadap cahaya.

Gejala lain yang juga sering dikeluhkan oleh penderitanya adalah merasakan seperti ada sesuatu yang mengganjal pada mata dan penglihatan kabur.

Yuk, ketahui lebih lanjut penjelasan mengenai radang kelopak mata di bawah ini!

Baca Juga: Serba-serbi ACS Jakarta, Sekolah Rafathar dengan Uang Pangkal yang Fantastis!

Apa Itu Radang Kelopak Mata?

Radang Kelopak Mata
Foto: Radang Kelopak Mata (Stylesatlife.com)

Melansir StatPearls Journal, radang kelopak mata atau blefaritis adalah peradangan pada kelenjar minyak yang berada di kelopak mata.

Penyakit ini dapat memengaruhi kedua kelopak mata.

Blefaritis bukan penyakit menular dan biasanya tidak menyebabkan kerusakan permanen pada penglihatan seseorang.

Akan tetapi, penyakit ini dapat membuat penderitanya merasa tidak nyaman karena berbagai gejala yang dirasakan seperti nyeri, gatal dan bengkak pada mata.

Kondisi ini juga dapat menghasilkan serpihan seperti ketombe di bulu mata.

Pengobatan blefaritis diberikan berdasarkan penyebab yang mendasarinya.

Baca Juga: Profil Yum Jung Ah, Aktris Senior Multitalenta yang Pernah jadi Miss Korea

Gejala Radang Kelopak Mata

Ilustrasi Radang Kelopak Mata (coloradoallergy.com)
Foto: Ilustrasi Radang Kelopak Mata (coloradoallergy.com)

Ada beberapa gejala blefaritis yang biasanya akan memburuk di pagi hari.

Gejalanya antara lain:

  • Mata berair, merah.
  • Sensasi seperti ada pasir, terbakar, atau menyengat di mata.
  • Kelopak mata yang tampak berminyak.
  • Kelopak mata gatal.
  • Kelopak mata merah dan bengkak.
  • Pengelupasan kulit di sekitar mata.
  • Bulu mata berkerak.
  • Kelopak mata menempel.
  • Lebih sering berkedip.
  • Sensitivitas terhadap cahaya.
  • Penglihatan kabur yang biasanya membaik dengan berkedip.

Dalam beberapa kasus biasanya pasien tidak merasakan sakit.

Gejala yang tidak terlalu jelas dan terlihat juga dapat terjadi ketika infeksi mata disebabkan oleh penyakit lain seperti flu.

Oleh karena itu, sebaiknya dilakukan pemeriksaan mata secara teratur agar dapat mengetahui kelainan mata yang gejalanya tidak jelas.

Baca Juga: Wisata Sejarah Candi Plaosan, Candi Bercorak Buddha di Klaten

Penyebab Radang Kelopak Mata

Radang Kelopak Mata (rendia.com)
Foto: Radang Kelopak Mata (rendia.com)

Bakteri, virus, maupun jamur dapat menjadi penyebab di balik radang kelopak mata yang Moms alami.

Lebih spesifik lagi, radang kelopak mata dapat disebabkan oleh hal-hal berikut:

1. Konjungtivitis

Salah satu penyebab radang kelopak mata adalah konjungtivitis.

Konjungtivitis yang dikenal dengan nama penyakit mata merah.

Konjungtivitis sangat menular dan umumnya terjadi akibat infeksi virus maupun bakteri.

Penyakit ini menyebabkan mata merah, terasa nyeri, gatal, berair hingga pembengkakan di sekitar area mata.

Mata merah bisa disembuhkan dengan penggunaan obat tetes mata.

2. Alergi

Ketika terjadi kontak dengan pemicu alergi (alergen), beberapa bagian tubuh akan bengkak, termasuk kelopak mata.

Inilah penyebab radang kelopak mata lainnya.

3. Bintitan

Melansir Journal of Pathogens, penyebab radang kelopak mata ini biasanya disebabkan oleh infeksi dari bakteri Staphylococcus.

Bakteri tersebut menyebabkan tumbuhnya bintil mirip jerawat bernanah yang tampak kemerahan dan terasa sakit di kelopak mata.

Namun kondisi ini biasanya tidak membahayakan bola mata.

Baca Juga: 13 Merek Termos Terbaik, Awet Menjaga Suhu Air Panas dan Dingin

4. Kalazion

Bentuk bintilnya mirip dengan bintitan, hanya saja penyebab kalazion adalah penyumbatan kelenjar minyak yang berada di kelopak mata.

Benjolan ini terkadang juga disebut dengan kista kelopak mata atau kista meibom.

Pembentukannya berawal dari penumpukan kelenjar minyak (meibom) secara perlahan dan kemudian menyebabkan penyumbatan. 

Pada awalnya, benjolan mungkin terasa sakit, namun hal ini hanya bertahan sementara dan hilang.

Biasanya, kalazion berkembang pada orang dewasa antara usia 30-50 tahun.

Meski begitu, semua kelompok usia bisa mengalaminya, meski jarang sekali menyerang anak-anak. 

5. Penyakit Graves

Dalam kondisi yang lebih serius, rasa gatal dan bengkak pada kelopak mata bisa menandakan masalah kesehatan yang lebih serius, misalnya penyakit Graves.

Penyakit autoimun ini dapat terjadi akibat sistem imunitas yang menyerang kelenjar tiroid sehingga mengakibatkan radang kelopak mata.

Baca Juga: Profil Jake ENHYPEN, Rapper dan Vokalis 'Sultan' Asal Australia

Diagnosis Radang Kelopak Mata

Ilustrasi Operasi Radang Kelopak Mata
Foto: Ilustrasi Operasi Radang Kelopak Mata (colibriwp.com)

Jika Moms memiliki tanda dan gejala radang kelopak mata yang tampaknya tidak membaik meskipun sudah menjaga kebersihannya, segera temui dokter untuk mendapatkan perawatan.

Karena radang kelopak mata dapat disebabkan oleh banyak kondisi, maka sulit untuk di diagnosis.

Namun, ada beberapa langkah yang mungkin dilakukan penyedia perawatan mata untuk mendiagnosis jenis penyakit yang ada.

  • Pemeriksaan riwayat pasien

Untuk menentukan gejala dan masalah kesehatan umum yang mungkin menjadi penyebab penyakit ini.

  • Pemeriksaan bagian luar mata

Termasuk struktur kelopak mata, tekstur kulit, dan bentuk bulu mata.

  • Evaluasi tepi kelopak mata

Pangkal bulu mata dan bukaan kelenjar meibom dengan menggunakan cahaya terang dan lensa pembesar.

  • Evaluasi kuantitas dan kualitas air mata untuk mendeteksi kelainan

Pada tes ini, akan diteteskan obat pewarna di kornea, kemudian pasien diminta berkedip.

Akan dilihat butuh waktu berapa lama zat pewarna akan menguap.

  • Pengumpulan sampel minyak

Dilakukan di sekitar yang terbentuk di kelopak mata penderita, pada kasus tertentu.

Sampel ini dapat dianalisis untuk mencari keberadaan bakteri, jamur atau tanda alergi.

Baca Juga: 10 Film Herjunot Ali Terpopuler dan Terbaik Menurut Rating IMDb

Komplikasi Radang Kelopak Mata

Radang Kelopak Mata (smallcapsdaily.com)
Foto: Radang Kelopak Mata (smallcapsdaily.com)

Jika Moms menderita blefaritis, Moms juga sangat mungkin mengalami beberapa hal, seperti berikut ini.

1. Masalah Bulu Mata

Radang kelopak mata dapat menyebabkan bulu mata rontok, tumbuh tidak normal (bulu mata salah arah) atau kehilangan warna.

2. Masalah Kulit Kelopak Mata

Jaringan parut dapat berkembang di kelopak mata akibat blefaritis jangka panjang.

Atau tepi kelopak mata bisa berputar ke dalam atau ke luar.

3. Mata Sangat Kering

Sekresi berminyak yang tidak normal dan kotoran lain yang terlepas dari kelopak mata, seperti pengelupasan yang terkait dengan ketombe, dapat menumpuk di lapisan air mata.

Air mata pun bisa berisi campuran antara larutan air, minyak, dan lendir.

Lapisan air mata yang tidak normal mengganggu kelembapan kelopak mata.

Kemudian dapat mengiritasi mata dan menyebabkan gejala mata kering atau air mata berlebih.

Baca Juga: Intip Rekomendasi Klinik Akupuntur di Medan dan Manfaatnya!

4. Mata Bintitan

Bintit adalah infeksi yang berkembang di dekat pangkal bulu mata.

Hasilnya adalah benjolan yang menyakitkan di tepi kelopak mata. Bintit biasanya paling terlihat di permukaan kelopak mata.

5. Mata dengan Kondisi Kalazion

Kondisi ini terjadi ketika ada penyumbatan di salah satu kelenjar minyak kecil di tepi kelopak mata, tepat di belakang bulu mata.

Penyumbatan ini menyebabkan peradangan pada kelenjar, yang membuat kelopak mata membengkak dan memerah.

Ini bisa menjernihkan atau berubah menjadi benjolan keras dan tidak nyeri tekan.

6. Mata Merah Kronis

Blefaritis juga dapat menyebabkan serangan mata merah (konjungtivitis) berulang.

7. Cedera pada Kornea

Iritasi terus menerus dari kelopak mata yang meradang atau bulu mata yang salah arah dapat menyebabkan timbulnya nyeri pada kornea.

Sata Moms tidak memiliki cukup air mata, maka ini dapat meningkatkan risiko infeksi kornea.

Baca Juga: 8 Susu Produk Morinaga Terbaik untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Si Kecil

Cara Mengatasi Radang Kelopak Mata atau Blefaritis

Ilustrasi Atasi Blefaritis (healthline.com)
Foto: Ilustrasi Atasi Blefaritis (healthline.com)

Mengutip Mayo Clinic, tindakan perawatan diri, seperti mencuci mata dan menggunakan kompres hangat, mungkin diperlukan untuk sebagian besar kasus blefaritis.

Jika tindakan perawatan diri ini tidak cukup, dokter mungkin menyarankan perawatan khusus, misalnya:

1. Pengobatan untuk Atasi Infeksi

Untuk kondisi radang kelopak mata ini, dokter akan memberikan antibiotik.

Biasanya obat ini dioleskan pada kelopak mata telah terbukti meredakan gejala dan mengatasi infeksi bakteri pada kelopak mata.

Ini tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk tetes mata, krim, dan salep.

Jika Moms tidak merespons antibiotik topikal, dokter mungkin menyarankan antibiotik oral (diminum).

2. Obat untuk Mengontrol Peradangan

Obat tetes mata atau salep steroid digunakan untuk kasus radang kelopak mata.

Umumnya hanya untuk orang yang tidak merespons terapi lain. Dokter juga mungkin meresepkan obat antibiotik dan anti-inflamasi.

3. Pengobatan yang Memengaruhi Sistem Imun

Siklosporin topikal (Restasis) telah terbukti meredakan beberapa tanda dan gejala blefaritis.

4. Perawatan untuk Kondisi yang Mendasarinya

Blepharitis yang disebabkan oleh dermatitis seboroik, rosacea, atau penyakit lain dapat dikontrol dengan mengobati penyakit yang mendasarinya.

Pilihan pengobatan radang kelopak mata lain, seperti menggunakan terapi cahaya intens juga dapat membuka penyumbatan kelenjar.

Blepharitis jarang bisa hilang sepenuhnya, bahkan dengan pengobatan yang berhasil.

Kondisinya seringkali kronis dan membutuhkan perhatian setiap hari dengan scrub kelopak mata.

Baca Juga: Cara Membuat Tteokbokki tanpa Gochujang, Ternyata Praktis Banget!

Pengobatan Rumahan Radang Kelopak Mata atau Blefaritis

Ilustasi Atasi Blefaritis (medicalnewstoday.com)
Foto: Ilustasi Atasi Blefaritis (medicalnewstoday.com)

Tindakan perawatan diri mungkin satu-satunya pengobatan yang diperlukan untuk sebagian besar kasus radang kelopak mata.

Caranya antara lain:

1. Bersihkan Mata Setiap Hari

Jika Moms menderita blefaritis, ikuti pengobatan perawatan diri ini dua hingga empat kali sehari selama gejala kambuh.

Bisa juga sekali atau dua kali sehari setelah kondisinya terkendali:

  • Celupkan waslap ke air supaya basah.
  • Tempel waslap tersebut ke mata kotor pelan-pelan.
  • Gerakan mata membuka dan menutup untuk mengeluarkan benda asing.
  • Setelahnya usap perlahan

2. Berikan Pelumas untuk Mata

Cobalah air mata buatan yang dijual bebas.

Obat tetes mata ini bisa membantu meredakan mata kering yang kemudian dapat mengurangi kemungkinan radang kelopak mata atau blefaritis.

3. Kendalikan Ketombe dan Tungau

Jika Moms memiliki ketombe yang berkontribusi pada blefaritis, mintalah dokter untuk merekomendasikan sampo ketombe.

Menggunakan sampo ketombe dapat meredakan tanda dan gejala blepharitis.

Menggunakan sampo tea tree oil pada kelopak mata setiap hari dapat membantu mengatasi tungau.

Atau coba gosok kelopak mata dengan lembut seminggu sekali dengan tea tree oil dengan kadar 50 persen, yang tersedia tanpa resep.

Hubungi dokter jika Moms tidak melihat perbaikan dalam enam minggu.

Dan hentikan penggunaan minyak pohon teh jika mengiritasi kulit atau mata.

Baca Juga: Profil Beomgyu, Member TXT dari Daegu dengan Visual Menawan

Cara Mencegahan Radang Kelopak Mata

Ilustrasi Radang Kelopak Mata (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Radang Kelopak Mata (Orami Photo Stock)

Moms sudah mengetahui tentang serba-serbi radang kelopak mata yang tentunya merupakan kondisi tak mengenakkan.

Lalu, apakah ada langkah pencegahan yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi ini?

Mengutip Cleveland Clinic, sebagian besar kasus radang kelopak mata tidak dapat dicegah.

Beberapa faktor risiko blepharitis, seperti kondisi kulit tertentu, berada di luar kendali Moms.

Tetapi untuk meminimalkan gejala blepharitis, berikut adalah langkah-langkah sehari-hari yang dapat dilakukan:

  • Jaga kebersihan tangan dan wajah.
  • Tahan keinginan untuk menyentuh mata/wajah yang gatal. Gunakan tisu bersih jika perlu.
  • Hapus semua riasan mata sebelum tidur.
  • Bersihkan sisa air mata atau tetes mata dengan tisu bersih.
  • Kenakan kacamata sebagai pengganti lensa kontak sampai kondisinya hilang.

Kondisi radang kelopak mata dan gejala kelopak mata yang membengkak dan merah tidak pernah menyenangkan.

Namun dalam banyak kasus, ini adalah kondisi yang dapat ditangani dengan relatif nyaman.

Dengan rutin menjaga kebersihan kelopak mata yang baik, kemungkinan Moms akan mengalami lebih sedikit serangan blefaritis.

Baca Juga: Wisata Sejarah Candi Plaosan, Candi Bercorak Buddha di Klaten

Itu dia Moms penjelasan mengenai radang kelopak mata. Jika mengalami gejala di atas, jangan ragu untuk periksa ke dokter ya!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459305/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5874735/
  • https://www.webmd.com/eye-health/eyelid-problems-injuries#1
  • https://www.allaboutvision.com/conditions/eye-infections.htm
  • https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/blepharitis/symptoms-causes/syc-20370141

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb