Yuk, Kenali 8 Bahasa Tubuh Kucing dan Maksud di Baliknya!
Apakah Moms tahu bahasa tubuh kucing?
Seperti halnya manusia, kucing memiliki bahasa komunikasi sendiri lho, Moms.
Selain lewat suara, kucing berkomunikasi lewat bahasa tubuhnya.
Bahasa tubuh kucing dapat berupa kibasan ekor, gerakan telinga dan mata maupun menggerakkan badannya.
Tidak seperti anjing, umumnya kucing lebih pendiam dan tidak memiliki ekspresi wajah, sehingga kadang sulit menafsirkan hal yang dirasakannya.
Namun, bukan berarti kita tidak bisa memahami sinyal komunikasi hewan berbulu menggemaskan ini.
Dengan memperhatikan suara atau vokalisasi, gerak-gerik dan kebiasaan kucing, kita bisa tahu suasana hati, bahkan masalah kesehatan yang dialaminya.
Baca Juga: Adakah Perbedaan Mahar dan Mas Kawin dalam Pernikahan Islam?
Arti Bahasa Tubuh Kucing
Di balik bahasa tubuh kucing yang menggemaskan seperti mengedipkan mata, mengibas-ngibaskan ekor, menjilat, bahkan menggigit ternyata memiliki maksud lho, Moms.
Yuk, simak bahasa tubuh kucing dan maknanya!
Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Kucing Stres, dan Penyebab yang Memicunya
1. Gerakan Telinga
Telinga memainkan peranan penting dalam bahasa tubuh kucing.
Gerakan telinga kucing dapat menjadi sinyal yang memberitahu kalau mereka sedang santai, waspada, atau merasa gelisah dan takut.
Kucing merasa santai atau rileks apabila ia sedang dalam posisi duduk dengan telinga menghadap ke depan dan agak miring ke belakang, seperti mendengarkan suara yang menarik.
Merasa waspada ketika daun telinganya menjadi tegak seolah otot-otot di dahi menarik mereka masuk.
Jika telinganya mulai berkedut atau berputar, kucing mungkin merasa sedikit cemas atau ragu dengan suara atau situasi.
Sementara gerakan telinga berkedut seperti gugup, menjadi pertanda kalau kucing merasa takut dan frustasi.
2. Sinyal Mata
Bahasa tubuh kucing juga bisa dilihat dari gerakan kelopak mata dan perubahan pupil atau bagian hitam pada matanya.
Apabila kucing merasa terancam dan atau sedang melihat sesuatu yang menyenangkan, pupil matanya akan melebar.
Kucing yang merasa kesal akan menggerakan daun telinganya ke belakang, sementara pupilnya menyempit dan kumisnya mengarah ke depan.
Sementara saat bermain, daun telinganya akan tegak, pupil melebar dan kumis ke depan.
Selain itu, jika menunjukkan kelopak mata yang tampak murung dan terlihat mengantuk, ini pertanda kucing sedang santai dan percaya diri.
Cobalah sesekali balas kedipan mata kucing peliharaan Moms.
Apabila ia berkedip kembali, itu merupakan sebuah kedipan kasih sayang.
Tetapi bila kucing menatap kucing lain tanpa berkedip, berarti tanda kucing ingin melawan atau mendominasi.
3. Gerakan Ekor
Moms juga bisa mengetahui hal yang dirasakan kucing lewat kibasan dan posisi ekornya.
Ketika kucing mengangkat ekornya saat akan didekati, berarti ia bersedia atau menerima untuk didekati.
Jika kucing menghentak ekornya, biasanya merupakan sinyal menjaga jarak.
Sementara ekor yang berayun ke depan dan belakang adalah tanda kucing sedang bermain-main atau malah sedang frustrasi.
Apabila bulu pada bagian ekornya berdiri, ini menunjukkan kucing sedang bersikap defensif.
Ketika ekornya diangkat ke posisi lebih tinggi, berarti kucing siap bertarung.
Sedangkan ekor yang terselip di antara kedua kakinya, menjadi pertanda kucing sedang ketakutan.
Baca Juga: 6 Cara Merawat Kucing yang Harus Diketahui Pecinta Kucing
4. Gerakan Tubuh
Sering melihat kucing melakukan gerakan tubuh seperti stretching dan berguling, Moms? Ini tandanya kucing peliharaan sedang senang, puas dan merasa rileks.
Sementara jika sedang takut atau marah, kucing menunjukkan punggung melengkung dengan bulu berdiri di sekitar punggungnya.
Kalau kucing sedang berbaring telentang dan mendengkur, itu berarti ia sedang santai dan jika berbaring sambil menggeram, berarti kucing sedang kesal dan bersiap menyerang.
5. Menyapa
Kucing sering bertingkah menggemaskan dengan menggosok-gosokkan badannya di kaki kita.
Ternyata itu adalah salah satu cara kucing untuk menyapa lho, Moms.
Biasanya kucing menyapa sesamanya satu sama lain secara tatap muka.
Ketika kucing meraba dirinya di sekitar kaki, itu merupakan adaptasi dari cara menyapa antara kucing ke kucing.
Ada juga kucing yang menyapa dengan mencoba melompat ke posisi yang lebih tinggi untuk menyambut tuannya secara muka dengan muka.
Selain itu, kucing adalah hewan yang berorientasi pada bau dan ingin memiliki bau yang akrab di sekitar mereka.
Jadi dengan menggosokkan dirinya di sekitar kita, mereka menandai kita dengan bau mereka sendiri.
Baca Juga: 10 Cara Merawat Anak Kucing Tanpa Induk, Wajib Diketahui!
6. Menandukkan Kepala (Headbutting)
Gerakan menandukkan kepala (headbutting) menunjukkan kemarahan pada manusia, kebalikannya dengan kucing.
Gerakan headbutting merupakan tanda kucing menunjukkan cinta kepada pemiliknya.
Mendekatkan kepada ke kaki dan wajah adalah caranya untuk meminta perhatian dan belaian.
7. Mencakar
Kadang kita dibuat bingung dengan tingkah kucing yang mencakar karpet, menggaruk-garuk pintu atau merusak furnitur rumah.
Ini sebenarnya merupakan salah satu perilaku agresif sebagai tindakan untuk defensif atau mempertahankan diri.
Kucing adalah hewan yang tegas dengan teritorinya, sehingga ketika merasa terancam akan berlaku hendak menyerang dengan mencakar disertai dengan suara menggeram.
Jika kucing sudah memperlihatkan tanda-tanda ini, sebaiknya hindari mendekati atau memegangnya ya, Moms!
Tinggalkan kucing sendiri sampai merasa tenang kembali.
8. Menjilat
Bahasa tubuh kucing yang merasa nyaman dapat dilihat dari perilakunya dengan menjilati tangan atau bagian tubuh pemiliknya.
Jika kucing peliharaan Moms melakukan hal ini, itu berarti kucing telah menganggap Moms sebagai bagian dirinya dan merasa nyaman berada di sekitar Moms.
Baca Juga: 6 Bahaya Bulu Kucing, Bisa Menyebabkan Toksoplasmosis!
Makna Suara Kucing
Selain lewat bahasa tubuh, kucing juga berkomunikasi dengan suara seperti mengeong, mendesis, mendengkur dan menggeram.
Berikut adalah beberapa suara kucing dan artinya, dikutip dari Humane Society.
- Mengeong
Mengeong biasanya dilakukan oleh anak kucing kepada induknya dan jarang ditemukan pada kucing dewasa.
Kucing menggunakan suara "meong" sebagai sapaan, perintah, ataupun memberitahu keberadaannya.
- Suara bergetar
Suara getar biasanya dibuat kucing dengan mulut tertutup dan digunakan untuk berkomunikasi sesama kucing.
Suara ini biasanya merupakan cara induk kucing menyuruh anak-anaknya untuk mengikutinya.
- Mendengkur
Bahasa tubuh kucing ini menunjukkan tanda kucing merasa puas.
Kucing akan membuat suara ini setiap kali merasa bahagia sekalipun saat sedang makan.
Namun, ada kondisi dimana kucing mendengkur saat ia sedang cemas atau sakit, dan menggunakan dengkurannya untuk menghibur diri.
Jadi, perhatikan dengan baik suara dengkuran kucing Moms di rumah, ya!
- Menggeram
Menggeram, mendesis, atau meludah menunjukkan kucing sedang kesal, ketakutan, marah, atau agresif.
Hindari mendekati kucing ketika sedang dalam bahasa tubuh kucing ini, ya.
- Melolong
Bahasa tubuh kucing ini terdengar seperti meong yang keras dan berlarut-larut.
Menjadi sinyal bahwa kucing sedang dalam masalah, misalnya terjebak di lemari atau sedang kesakitan.
Selain itu, bisa jadi tanda kucing ingin kawin.
Sementara pada kucing tua, bisa menjadi tanda sedang mengalami masalah terkait penyakit kognitif karena usia.
Baca Juga: 25 Nama Kucing Islami Jantan dan Betina, Gemas!
Demikian bahasa tubuh kucing dan suara, beserta makna yang ada di baliknya.
Bagi Moms yang memelihara kucing di rumah, penting sekali untuk mempelajari kebiasaan dan tingkah laku kucing agar bisa tahu kondisi yang dirasakannya.
Semakin sering Moms memerhatikannya, maka semakin paham pula dengan pola suara dan bahasa tubuh si kucing kesayangan!
- https://www.humanesociety.org/resources/cats-meow
- https://pets.webmd.com/cats/features/cat-body-language#1
- http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01767-DS%20Bab2001.pdf
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.