16 Agustus 2023

5 Bahaya Berhubungan saat Haid, Risiko Hamil Masih Ada!

Waspada dengan berbagai risiko yang mengintai
5 Bahaya Berhubungan saat Haid, Risiko Hamil Masih Ada!

Bahaya berhubungan saat haid adalah sebuah hal yang dipertanyakan oleh banyak pasangan.

Sebagian orang bahkan benar-benar enggan untuk berhubungan seks saat menstruasi.

Penelitian dari Journal of Sex Research tentang aktivitas seksual saat menstruasi yang melibatkan 108 orang wanita, menemukan lima macam pola.

Sebanyak 16 wanita yang belum pernah berhubungan seks tidak masalah bernegosiasi dengan pasangan saat akan berhubungan seks waktu menstruasi.

Dari 92 orang yang sudah pernah berhubungan seks, 37 di antaranya tidak mau berhubungan seks saat menstruasi.

Sementara itu, 8 orang menyatakan pernah mencoba sekali dan tidak mau melakukannya lagi.

Ada pula 7 orang yang menyatakan jarang dan memiliki persyaratan khusus bila melakukannya.

Lalu, sebanyak 40 wanita menyatakan mereka melakukan seks saat menstruasi dan berada dalam hubungan dengan komitmen.

Selanjutnya, penelitian ini juga mewawancara 12 orang pria. Sebanyak 7 orang di antaranya pernah berhubungan seks saat pasangan sedang menstruasi.

Para dewasa muda menganggap seks saat menstruasi menjadi bagian dari hubungan yang penuh komitmen.

Namun, jika Moms dan Dads ingin mencoba pengalaman hubungan seks yang baru, tak ada salahnya untuk mencoba berhubungan seks saat haid.

Sebelum memulai hubungan seks saat haid, Moms perlu mengetahui beberapa informasi lengkap mengenai hubungan di periode menstruasi.

Bagi Moms dan Dads yang sedang mencari informasi tentang hubungan seks saat haid, yuk, cari tahu penjelasannya di bawah ini!

Baca Juga: Siklus Menstruasi Normal pada Wanita, Moms Wajib Tahu!

Bahaya Berhubungan saat Haid

Terlepas dari stigma yang beredar di masyarakat tentang seks saat menstruasi, apa saja sih bahaya berhubungan saat haid?

Berikut ulasan lengkapnya.

1. Darah Berisiko Berceceran

Darah Haid
Foto: Darah Haid (Cosmo.ph)

Bahaya berhubungan saat haid yang pertama adalah cipratan darah.

Moms pasti sudah berpengalaman dengan darah mens yang merembes di kasur dan nodanya sangat sulit dihilangkan, bukan?

Berhubungan seks saat menstruasi, apalagi sewaktu darah sedang deras, tentu membuat darah berceceran di mana-mana.

Darah dapat berceceran di ranjang, pada pasangan, dan tubuh Moms sendiri tentunya.

Selain itu, kemungkinan ada perasaan gelisah dan cemas tentang darah membuat tubuh Moms sulit merespons rangsangan seksual.

2. Infeksi

Vagina Terkena Infeksi Jamur
Foto: Vagina Terkena Infeksi Jamur (Istockphoto.com)

Bahaya berhubungan saat haid yang kedua adalah infeksi.

Saat menstruasi, dinding vagina akan membengkak dan lapisan dinding luruh bersamaan dengan keluarnya darah mens.

Darah yang keluar inilah yang bisa memicu perkembangan bakteri.

Cepat atau lambat, kondisi itu bisa membuat Moms mengalami ISK atau infeksi saluran kemih, juga infeksi pada sperma dan prostat Dads.

Tak hanya bakteri saja, jamur pun bisa tumbuh lebih cepat karena saat menstruasi, kadar pH vagina meningkat.

Lebih parahnya lagi, bahaya berhubungan saat haid ialah bisa menyebabkan infeksi serviks.

Sebab, rahim Moms akan lebih terbuka saat haid, sehingga serviks dan uterus bagian atas akan lebih rentan.

3. Penyakit Menular Seksual

Ilustrasi Berhubungan Intim
Foto: Ilustrasi Berhubungan Intim (Medicalnewstoday.com)

Bahaya berhubungan saat haid yang selanjutnya adalah penyakit yang menular.

Beberapa penyakit menular seksual dapat menular melalui darah, seperti HIV, hepatitis, herpes, dan lainnya jika Dads tidak memakai kondom.

Umumnya karena dianggap sebagai pencegah kehamilan saja, pasangan suami istri tidak menggunakan kondom dalam hubungan seks saat menstruasi.

Meskipun kemungkinannya sangat kecil, Moms juga tetap bisa hamil ketika berhubungan seks selama haid.

Hal ini disebabkan oleh kemampuan sel sperma dapat hidup dalam tubuh hingga 7 hari.

Selain kehamilan yang tidak direncanakan, kondom juga melindungi risiko tertular penyakit dari virus, jamur, dan bakteri yang tidak disadari.

Meski demikian, terdapat dua jenis infeksi yang paling sering terjadi akibat aktivitas seksual.

Salah satunya adalah Infeksi Menular Seksual (IMS) dan masalah yang disebabkan oleh perubahan bakteri di vagina, seperti infeksi jamur serta bakteri vaginosis.

Sementara itu, infeksi jamur bisa terjadi tanpa melakukan aktivitas seksual.

Seorang perempuan mungkin akan memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi jamur karena perubahan hormon saat menstruasi.

Nah, bahaya berhubungan saat haid pun bisa terjadi karena hal ini.

Hubungan seks bisa menyebarkan infeksi jamur bahkan bisa menjadi sebab kepala penis mengalami peradangan.

Kepala penis yang mengalami peradangan disebut balanitis.

Dilansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), di Amerika Serikat, diperkirakan ada 20 juta infeksi menular seksual baru setiap tahunnya.

Salah satu penyebabnya adalah melakukan seksual saat menstruasi.

Nah, jadi Moms sudah mengerti adanya bahaya melakukan hubungan saat haid bukan?

Lebih lengkapnya, bahaya melakukan hubungan saat haid bisa menularkan penyakit seperti

  • Klamidia
  • Kutil kelamin
  • Gonore
  • Hepatitis B
  • Herpes
  • HIV
  • Human papillomavirus (HPV)
  • Moluskum kontagiosum
  • Sifilis
  • Trikomoniasis
  • Kudis dan kutu kemaluan

Baca Juga: 10 Penyebab Keluar Darah setelah Berhubungan Seks, Simak!

4. Waspada Lupa Melepas Tampon

Tampon untuk Menstruasi
Foto: Tampon untuk Menstruasi (Shutterstock.com)

Bahaya berhubungan saat haid selanjutnya bisa mengintai jika Moms lupa melepas tampon.

Bagi Moms yang menggunakan tampon, jangan lupa untuk melepasnya, ya!

Kadang lupa melepas tampon dapat menjadi masalah karena terdorong terlalu dalam dan harus meminta dokter untuk mengeluarkannya.

Terlepas dari berbahaya atau tidaknya berhubungan seks ketika haid, hal yang paling penting untuk ditekankan ialah adanya kesepakatan dari kedua belah pihak.

Moms dan Dads harus sama-sama setuju bila mau berhubungan seks, baik saat menstruasi maupun tidak.

Dengan begitu, hubungan seks akan terasa lebih nyaman dan intim.

Jangan sampai bahaya berhubungan saat haid dialami oleh Moms dan Dads!

5. Kehamilan

Test Pack Kehamilan
Foto: Test Pack Kehamilan (Orami Photo Stocks)

Bahaya berhubungan saat haid yang lainnya adalah kehamilan.

Demi menghindari kehamilan karena KB, mungkin Moms dan Dads mengira bahwa berhubungan seks saat menstruasi bisa menghindari kehamilan.

Namun, ternyata hal tersebut salah, Moms!

Setiap perempuan memiliki waktu ovulasi yang berbeda tergantung dari panjang siklus menstruasinya.

Pada umumnya, perempuan punya panjang siklus menstruasi antara 28 hingga 35 hari.

Meski demikian, terdapat perempuan yang siklus menstruasinya lebih pendek yakni 22 hari atau bahkan kurang dari itu.

Ovulasi biasanya terjadi di pertengahan siklus menstruasi yakni 14 hari setelah hari pertama haid.

Dengan catatan, hal tersebut berlaku jika siklus haid Moms adalah 28 hari.

Baca Juga: 12 Penyebab Meriang Setelah Berhubungan Seks, Simak Moms

Sementara itu, ovulasi bisa terjadi pada hari ke 12 atau bahkan 13.

Karena hubungan seksual dilakukan jauh-jauh hari sebelum ovulasi, jadi kemungkinan akan hamil tentu saja kecil.

Meski demikian, hamil karena melakukan hubungan seksual saat haid bukan berarti tidak mungkin.

Jika siklus menstruasi Moms adalah 22 hari atau kurang, kehamilan bisa saja terjadi.

Ovulasi pada perempuan dengan siklus menstruasi yang pendek terjadi sekitar hari ke tujuh.

Hal tersebut membuat sel telur bisa segera dikeluarkan setelah selesai menstruasi apalagi jika haidnya berlangsung selama 7 hari.

Nah dalam kasus ini, jika Moms dan Dads melakukan hubungan seks saat haid tanpa kontrasepsi, terlebih ketika pada masa-masa terakhir haid, kemungkinan mengalami kehamilan bisa saja terjadi.

Hal tersebut dikarenakan sperma bisa hidup di dalam rahim selama 5 hingga 6 hari.

Jadi, sperma bisa saja membuahi sel telur ketika ovulasi yang terjadi sesaat setelah haid selesai.

Baca Juga: 7 Efek Berhubungan saat Haid Terakhir, Wajib Tahu!

Sebenarnya berhubungan saat haid memiliki manfaat dan risikonya masing-masing.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb